15

23 3 0
                                    

Pagi itu tepat di lantai dua Heejin berdiri menatap para prajurit yang kini berbaris rapih karena pengeras suara dan alat pendengar mereka yang memberikan aba-aba untuk berkumpul di pavillium, dengan di saksikan Tuan Swan, serta 6 Anaknya yang 4 diantaranya benar-benar menolak atas keputusan Heejin pagi ini sorot matanya benar-benar tak menyiratkan rasa sedih maupun berat hati untuk meninggalkan para prajurit serta staff keamanan lainnya.





" Baiklah, karena semuanya sudah berkumpul di sini, aku akan mempersilahkan kepada Seorang Jenderal yang kini akan melepaskan Jabatannya di hunian ini." Dengan pawakan gagahnya, Heejin mengambil 10 langkah untuk maju dan menampilkan wajahnya pada para prajuritnya.

Tidak ada yang menginginkan kalimat sampai jumpa untuk perjuangan yang sudah hampir sepenuhnya ada pada diri Heejin di umur kepala 2. Ia berada pada titik ini tidaklah mudah, penuh darah, kehilangan dan juga melupakan jati dirinya sebagai perempuan.

Namun, demi menjaga jarak bersama sosok bernama Hwang Hyunjin, Heejin benar-benar Melakukan hal ini sejauh mungkin demi menjaga jarak maupun memutuskan hubungan kontak maupun pembicaraan.

Suatu hal yang menjijikkan, begitu ia lengah untuk menyerahkan tubuhnya kepada seorang letnan yang naik pangkat dan kurang ajarnya.

Semua itu, Heejin lakukan untuk mendapatkan harga dirinya kembali sebagai perempuan tangguh di negerinya sendiri.

" Selamat pagi menjelang siang semuanya" Heejin memberikan senyuman bangganya terhadap suara-suara protes para prajuritnya di jam 10.45 ini.

" Kali ini, saya ada di hadapan kalian bukan untuk memimpin keamanan dari misi-misi tuan Swan, terakhir kali saya memberikan speech di atas sini adalah sebagai pemimpin keamanan atas penjemputan dari tuan Lee, dan Tuan Na. Kali ini, saya ada di hadapan kalian dengan suasana yang berbeda, dan juga jabatan yang tidak akan lama lagi harus digantikan oleh orang-orang hebat yang jauh lebih kompeten daripada saya. Tepat pada pukul 7.00 saya memiliki rapat tertutup dengan kedua belah pihak yang akan mengikuti pemilu tahun ini. Sebagai seorang jenderal, saya sudah memiliki tugas untuk menjaga anak-anak di bawah tekanan saya, namun lebih dari belasan tahun saya tidak bisa membackup 2 anak yang kini memiliki jalannya sendiri pada pemilu yang membawa banyak kemajuan di negara kita."

" Saya." Jeon Heejin kini mengangkat tangan kananya yang di sejajar kan dengan tinggi kepalanya.

" Jeon Heejin, resmi melepaskan status penting ini sampai waktu yang belum di tentukan, dengan ini saya berjanji tidak akan masuk ke wilayah hunian tuan Swan menggunakan seluruh access saya, menggunakan jabatan saya, dan juga akan membatasi interaksi bersama prajurit dan staff keamanan, seluruh access saya akan ditutup oleh beberapa informan di hunian ini, dan tentunya saya akan mulai meninggalkan hunian ini sampai batas waktu yang belum di tentukan. Demi kenyamanan bersama mari kita wujudkan pemilu dengan keadilan dan antusiasme yang ril, terima kasih telah bekerja sama dengan saya belasan tahun lamanya." Heejin menurunkan tangannya, suara riuh dari tepuk tangan dan teriakan para prajurit yang tak terima kini memenuhi pavillium, sedang acara selanjutnya adalah pelepasan lencana yang akan di simpan oleh pihak Swan atas pencapaian dan jabatan Heejin di bajunya. kini tuan Swan berjalan mendekat dan memberikan hormat atas jasa-jasa yang Jeon Heejin berikan kepada pihak Swan sebelum pangkat di bajunya dilepaskan.

" Kau benar-benar mengikis jarak diantara kita bukan?." Ucap Tuan Swan sebelum tangannya melepas lencana milik Heejin. Namun berbeda dengan Swan yang mengucapkan kata-kata itu, Heejin hanya diam dan benar-benar mantap akan keputusannya yang ia pilih secara tiba-tiba di hari ini, meskipun kedua matanya belum terbiasa akan hal-hal baru yang akan ia hadapi tanpa adanya bantuan para prajuritnya dan para sahabatnya.

Heksagon 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang