06. Closing ; Finale

163 16 5
                                    

Hermosa hanya bisa pasrah karena ia sudah tidak memiliki tenaga lagi untuk melawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hermosa hanya bisa pasrah karena ia sudah tidak memiliki tenaga lagi untuk melawan. Mau dilihat dari sudut mana pun Hermosa memang tidak akan bisa menandingi kekuatan Victor. Tubuhnya saja lebih mungil dibandingkan tubuh tegap dan kekar pria itu.

"Kau cantik sekali jika menurut seperti ini," kata Victor seduktif di depan bibir Hermosa seraya tangannya mengelus rahang Hermosa.

Selion ... Selion ... aku takut ....

Dalam pejamnya, Hermosa memanggil nama Selion sekali lagi. Ia masih berharap kalau pria itu akan datang menyelamatkannya. Dan empat detik berikutnya, Hermosa dikejutkan dengan suara bantingan yang keras disusul dengan erangan seseorang.

"AKHH!"

Wanita itu membuka matanya dan ia membulatkan matanya kala melihat seseorang yang sedari tadi ia panggil dengan batinnya hadir di sini. Di sudut ruangan ia dapat melihat Selion yang tengah mengunci Victor di lantai. Kulit putihnya tampak memerah, matanya menatap Victor dengan tajam seolah ingin menusuknya beribu-ribu kali.

Dan ya, Selion memang ingin sekali membunuh keparat itu di detik pertama ia tahu bahwa Hermosa berada dalam bahaya. Saat itu Selion tengah .....

"Hei!"

Satu suara beserta lambaian tangan tertangkap oleh pandangan Selion. Pria itu menghampiri seseorang yang barusan melambai ke arahnya.

"Wah, aku terharu temanku ingin repot-repot menjemputku di sini," ejek Selion dengan nada menyebalkan di telinga. Ten mendengkus sedikit kesal.

Keduanya kemudian berjalan keluar dari stasiun kereta tersebut. Di depan sana, seunit mobil terparkir dengan rapi. Warna usang dan tampilan rapuh mobil itu membuat Selion agak ragu.

"Kita naik taksi Pavla yang kau ceritakan itu?" tanya Selion. Ten menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Hal pertama yang Selion lihat saat ia dan Ten masuk ke dalam mobil adalah seorang sopir taksi yang mengenakan jas formal ketat dengan sebuah ... topeng?

Ten dengan setelan formal merogoh ke dalam saku jasnya, mengambil sesuatu dari sana. Selembar amplop berwarna vintage dengan cap khas departemen imp disodorkan oleh pria itu kepada Selion.

Selion sedikit mengerutkan alisnya. "Daftar nama yang masuk dalam pembersihan kali ini," kata Ten meluruskan raut wajah Selion. Pria bernetra abu itu dengan cepat memahami maksud kedatangannya di Paris. Selion membuka amplop tersebut lalu menarik selembar kertas berwarna lusuh dari sana, mata abu-abunya memindai begitu saksama deretan nama-nama yang ada di dalam daftar.

(* Pembersihan yang dimaksud adalah ; para imp yang mendapat tugas, harus menangkap beberapa buronan — bukan manusia — yang berada di dalam daftar yang telah diberikan. Ini merupakan salah satu tugas imp dalam menjaga wilayah agar tetap aman. Biasanya yang akan diburu oleh imp adalah makhluk puck, fae, dan minotaur.)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Can See Your PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang