✍️Happy Reading ✍️
"Mimpi indah, tuanku."
.
.
.Disisi lain, di waktu yang sama
"Hm~ hm~ hm~ hm~"
"Jangan bersenandung seperti itu, Portu!" Seru pemuda dengan surai biru langit itu kepada pemuda pendek di sampingnya.
"Hee~ kenapa Lux? Kau takut, ya? Ahahahaha!"
"Diam bodoh!"
"Ahahaha, seorang witch menara hitam sepertimu takut dengan hutan ini? Hahahaha! Lucu sekali!" Seru Portu semakin tertawa keras.
"Berisik" laki-laki dengan tudung hitam yang sejak tadi berdiri di belakang mereka menampakkan aura yang gelap membuat kedua pemuda itu terdiam.
"Lebih baik kalian pikirkan bagaimana cara keluar dari tempat terkutuk ini dengan otak kalian." Ucapnya lagi
"M-monaco kalau marah seram!" Batin Portu dan Lux
Monaco, laki-laki itu bersekap dada memperhatikan kedua rekannya yang terdiam. Setelahnya ia menghela nafas lelah. Mengapa ia diberi rekan seperti ini oleh seniornya...
"Sebentar." Monaco tiba-tiba berhenti membuat keduanya harus ikut berhenti.
"Ada apa, Monaco?" Tanya Portu
"Aku merasakan samar-samar manna yang sangat kuat. Tapi ... Darimana asalnya?"
Portu dan Lux hanya diam saling melempar tatapan.
"Mungkin di hutan ini ada pemiliknya. Sebaiknya kita tidak cari tau, kekuatan kita yang saat ini belum cukup untuk bertarung." Ucap Lux
"Kau meragukan ku?" Portu meledik tidak terima.
"Hentikan itu. Sebaiknya kita cari tempat teduh dulu. Langit mendung." Monaco berjalan duluan mencoba melerai pertikaian itu.
Setelah berjalan sedikit jauh, mereka menemukan sebua goa kecil yang muat untuk 5-7 orang. Mereka pun berteduh di sana dan membuat perapian karena suhu di sana lumayan dingin. Merek tidak ingin terkena hipotermia.
"Sepertinya hutan ini telah tersegel oleh sesuatu sehingga tidak bisa memudahkan kita untuk keluar." Ucap Monaco membuat Portu dan Lux yang tadinya bengong terkejut.
"Apa? Senior, kau bercanda, kan?"
"Apa aku pernah bercanda?"
"..."
Keduanya terdiam.
Hingga...
Srek...
Srek...
"Hiyy!! Apa itu?!"
"Berisik, Portu! Bisakah kau tidak teriak sekali saja?!" Lux memukul kepala Portu lumayan keras membuat sang empu meringis kesaksian