kerusuhan

72 9 0
                                    

  Pada malam hari setelah bada isha di atap rumahnya Syah,Syah sedang termenung menatap langit yang di hiasi bintang dan rembulan.

Syah : pada tgl 12 Februari 1523 ini aku teringat kejadian 31 tahun yang lalu di mana kaum moor dan kaum sefardi di usir dari tanah Al Andalusia.

Dan liciknya orang orang yang mengatasnamakan Agamanya dengan hal hal yang keji.

Karena mereka sudah mempersiapkan Kapal untuk kaum moor dan kaum sefardi untuk meninggalkan tanah Al Andalusia dan berlayar ke Negri sebrang yang menerima mereka ,Tapi ketika sebagai kaum moor dan kaum sefardi sudah berangkat dan saat di tengah perjalanan kapal itu di tembaki meriam kapal laut kerajaan Tersebut
Atas perintah Ratu zolim dari kerajaan Tersebut.

Dan sebagainya yang belum berlayar melihat kejadian tersebut langsung panik dan Raja dari kerajaan tersebut berteriak
Raja zolim :
"Jika kalian tidak ingin seperti mereka maka kalian harus masuk ke dalam agama kami".

Mendengar perkataan Raja tersebut kaum moor dan sefardi sebagian ada yang memilih masuk ke agamanya Raja tersebut dan sebagainya kaum Moor dan sefardi yang memilih untuk tidak masuk ke dalam agama Raja tersebut di penjara di bawah ruang bawah tanah di kota Qurtuby dan Garonadha.

Tapi untungnya  ada sepasang saudara Barbaros sekaligus Admiral dan wakil Admiral Angkatan laut Dari kesultanan Turkiye yang gagah perkasa berhasil menyelamatkan kaum moor dan sefardi dari kekejaman kerajaan tersebut.

Celetukan Syah :
Setiap Agama mengajarkan kebaikan
Kepada setiap pemeluknya tapi banyak pemeluk agama yang melakukan hal tidak benar dan mengatasnamakan Agamanya.

TIBA TIBA ADA RUMAH RUMAH YANG TERBAKAR DAN ADA KERICUHAN ANTARA WARGA.

Syah yang mengetahui hal tersebut langsung turun dari atap rumahnya dan menuruni tangga kayu lalu Syah langsung berlari mendekati tempat kejadian dan saat Syah sampai di tempat kejadian.

Ternyata kericuhan tersebut terjadi karena intoleransi antara umat beragama.
Dan Syah berusaha untuk menghentikan kerusakan tersebut tapi usaha syah tak berhasil bagaikan menulis di atas air.

Dan keesokan sorenya setelah beberapa rumah warga hangus terbakar warga dari golongan agama  minoritas memutuskan untuk hijrah dari kota Sukapura ke kota kota atau negri yang lebih toleran dan kebanyakan warga dari golongan agama minoritas ini hijrahnya ke negri Jawi.
Syah yang melihat kejadian itu kebingungan kenapa pihak kesultanan Priyangan tidak menangani hal ini.

Dan setelah Berjam-jam Syah mencari informasi tentang kenapa pihak kesultanan tidak menangani hal tersebut (aksi intoleransi) , ternyata sedang terjadi perebutan kekuasaan dan ada beberapa wilayah yang ingin memisahkan diri dari kesultanan Priyangan.

Setelah mengetahui hal tersebut
Syah langsung membuat pantun dan guridam

Pantun karya Syah :

Dua tiga hujan gerimis
Ada sudut ada sisi
Percuma jadi seseorang yang agamis
Tapi kelakuan Intoleransi

Gurindam karya Syah:

Apa gunanya menjadi Bangsawan
Jika haus dengan kekuasaan

Hanya karena haus kekuasaan
Maka terjadilah pemberontakan

Dan setelah itu Syah nyeletuk
Syah :
Setiap pemeluk agama berhak mengklaim Agamanya adalah yang paling benar tapi kalau sudah menghina Agama orang lain ,ya sama saja menghina Agamanya sendiri.

Dan setelah menyanyikan dan menunjukkan pantun dan guridam sekaligus celetukannya, para warga kota Sukapura langsung merenung dan mengetahui kezoliman mereka dan mereka meminta ampun kepada Tuhan yang maha esa dan mendatangi warga yang ada di luar kota Sukapura dan luar negri Priyangan untuk meminta maaf.

Sebagai dari warga tersebut ada yang memaafkan dan ada yang tidak memaafkan lalu setelah warga Sukapura yang intoleransi meminta maaf kepada warga minoritas yang ada di luar kota Sukapura dan luar negri Priyangan mereka kembali ke kota Sukapura dan mengambil hikmah dari kejadian tersebut.

Dan Ketika sampai di telinga kaum bangsawan kesultanan Priyangan tentang pantun dan guridam karya Syah maka seketika kaum bangsawan Langsung berdamai dan tidak jadi mengkudeta sultan Priyangan.

Alasan kaum bangsawan Langsung berdamai ketika itu karena demi menjaga harga diri mereka karena takut rakyat kesultanan Priyangan malah memihak kepada Syah dan mengangkat Syah menjadi seorang sultan dan kalau itu terjadi maka para bangsawan tersebut tidak bisa menjadi orang kaya lagi.

Layla & Qois (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang