Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis
Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!Sejak Abi lulus, pertemuannya dengan Alice menjadi sangat terbatas. Jika tidak diusahakan, keduanya hanya akan bertemu diakhir pekan dan tentu saja, pihak yang lebih banyak berkorban adalah Abi.
Karena masih smester awal, Abi belum memiliki jadwal kuliah yang sepadat itu. Tapi tetap saja, fakultasnya seolah punya segudang kegiatan di luar jadwal kuliah yang seperti tak kunjung habis. Tapi untuk Abi, kegiatan menjemput Alice harus, apalagi setelah kejadian pembajakan Twiter sekolah kapan lalu. Abi seolah harus melihat Alice setiap hari agar yakin kalau dosanya benar sudah diampuni oleh sang gadis.
Namun berbeda dari hari-hari biasanya dimana Abi akan menyapa Alice dengan pekikan dan pelukan hangat, hari ini Abi menjemputnya bahkan tanpa turun dari mobil. Saat Alice masuk, Abi hanya menyapanya singkat sambil tersenyum tipis.
Kini mereka sudah berada di perjalanan pulang, duduk bersisian tanpa berceloteh seperti biasa. Abi terlihat murung dengan senyum yang masih terlihat dipaksakan terparti di wajahnya yang terlihat kelelahan dan membuat Alice tidak mau menekan Abi untuk bercerita jika memang pria itu belum siap. Beberapa kali terdengar suara helaan yang cukup kasar bagi Alice, dan ia menahan diri untuk bertanya. Setidaknya sampai mobil berhenti berjalan.
"Bi," panggil Alice kecil, setelah mobil yang Abi kendarai berhenti di depan kediamannya.
"Abi," Abi melamun, pria itu masih bergeming hingga saat Alice menyentuh tangannya, Abi baru menoleh dan terlihat berjengit kaget.
"Eh sorry Al sorry aku ngelamun. Kita langsung pulang aja ya?" Alice menghentikan niat Abi yang akan menyalakan mesin mobilnya dan meraih sisi wajah Abi untuk medapat perhatian penuh.
"Kamu kenapa? Kita udah sampe Bi." Abi ber-oh lemah. Pundaknya mendadak luruh dan tubuhnya bersandar penuh. Ia mengambil tangan Alice dari pipinya dan menggenggamnya. Kepalanya menunduk, menatap pada tangan besarnya yang menangkup milik Alice mencari kekuatan.
"Mama masuk rumah sakit, Al. Manajernya tadi nelpon aku."
"Kamu mau kesana? Aku temenin, Bi." Tangannya yang bebas mengelus pelan pundak kiri Abi dan memberikan tekanan disana untuk memberi sedikit ketenangan juga kekuatan.
"Menurut kamu baiknya gimana?"
"Aku yakin kamu bakal lebih tenang setelah liat keadaan mama kamu. Kita kesana ya?"
"Oke."
"Mau aku aja yang bawa mobilnya?"
"Nggak usah Al, aku bisa kok. Maaf tadi sempet ngelamun." Abi mengecup punggung tangan Alice sebelum mengambil napas dalam dan melajukan mobilnya keluar area komplek perumahan Alice.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alice in A Trap
FanfictionAlice terjebak di dunia milik Abian dan gak akan bisa kemana mana lagi. Apa iya?? Cerita ini akan mengandung beberapa kata kasar jadi mohon untuk para pembaca bisa bijak dalam menikmati cerita ini