018

902 29 0
                                    

"Loh? Kok nggak ngabarin kalo kesini?" Tanya Senja kaget, Tadi Ia membuka kan pintu saat ada yang memencet bel nya. Dan Ia dikejutkan oleh kedua orangtuanya yang datang.

Lea terkekeh. "Mendadak, Ja! Tadi Mama sama Papa baru pulang dari jalan-jalan, Terus sekalian mampir deh" Jelas Lea.

Senja mengangguk. "Yaudah, Masuk dulu" Ucapnya menyuruh mereka masuk kedalam.

"Dikta udah berangkat kerja?" Tanya Theo, Ia juga tahu kalau menantunya itu sering berangkat siang.

Senja mengangguk. "Udah Pa, Baru aja berangkat" Jawabnya.

"Kamu udah mendingan?" Tanya Lea gantian.

"Udah, Ma. Cuma tadi pagi aja yang lemes banget" Jawabnya. "Bentar, Senja ambilin minum dulu" Lanjutnya, Lalu Senja berjalan menuju dapur.

Tak selang lama Senja datang dengan membawa nampan yang isinya Es Sirup.

"Makasih, Sayang" Ucap Lea sambil tersenyum manis.

Senja mencebikkan bibirnya. "Dihh, Sok manis Mama" Ucapnya lalu duduk disamping Lea.

Theo tertawa mendengar balasan Putrinya.

Lea mengerucut kan bibirnya. "Kan berterimakasih! Nanti kalo nggak bilang Kamu yang nyalahin Mama!!" Ucapnya ngegas.

"Hehehe, Maaf Ma. Becanda aja" Ucapnya sambil meringis, Bukannya kemaren Senja marah-marah karena Dikta yang selalu berucap 'Becanda'?.

"Mau makan nggak? Senja tadi pagi bikin tumis kangkung, Ayam goreng sama Sambel" Tawarnya.

Theo menggelengkan kepalanya. "Masak banyak banget, Ja? Dikta makin hari makin berisi kalo gitu" Ucapnya sambil terkekeh.

Senja tertawa melihat Papanya. "Ya kalo nggak dimasak sekalian nanti busuk Pa, Sayang banget kalo dibuang" Ucapnya sambil meminum Es yang Ia buat tadi.

Mumpung nggak ada Dikta, Kesempatan.

"Dikta nggak marah Kamu minum Es?" Tanya Lea heran.

Senja meringis. "Marah sih, Nggak papa sekali-kali Ma. Dikta juga nggak ada"

Lea menggelengkan kepalanya, Ia beralih mengusap-usap perut Senja yang sudah membuncit. "Udah enam bulan kan?" Tanya Lea memastikan.

Senja mengangguk. "Udah, Ma"

"Udah nendang?" Tanya Lea lagi.

"Udah, Tapi kadang-kadang sakit perutnya Ma" Ucapnya bercerita.

Lea mengelus-elus perut Senja. "Biasa itu, Baby nya yang terlalu aktif. Suruh Dikta elus aja perutnya, Biasanya bisa ngurang rasa sakitnya" Ucapnya memberi saran.

Theo yang mendengar itu mengangguk mengiyakan. "Dulu Mama Kamu juga gitu, Tiap Kamu nendang pasti Papa selalu ngelua perutnya. Jadi mendingan, Nggak terlalu sakit" Ucapnya.

Senja mengangguk. "Jadi itu biasa? Nggak bakal kenapa-napa kan?" Tanya nya, Maklum saja Ia kan baru pertama kali hamil. Jadi belum tahu banyak pengetahuan tentang hal itu.

Lea tertawa pelan. "Nggak papa, Tapi kalo sakit nya sampe banget mending kedokter aja" Jawabnya.

"Oo gitu, Tapi selama ini nggak pernah sakit banget sih" Celetuknya.

"Sehat-sehat, Banyak makan sayuran nya. Ciki-ciki nya itu dikurangin! Kamu pikir Papa nggak tahu kalo Kamu masih suka makan ciki-ciki" Sahut Theo menasehati.

Senja tersenyum sambil menggigit bibirnya pelan. "Hehehe, Dikit aja Pa. Kalo nggak makan ciki itu rasanya ada yang kurang" Ucapnya dramatis.

.....

Follow akun Instagram : @mi.loee

Couple Absurd•TERSEDIA DI SHOOPE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang