"Ucup dah gede.....Ucup dah gede..."
Senja menghela nafasnya pelan melihat tingkah Dikta yang kian hari kian kurang belaian, Canda!.
"Ckk, Ngapain sih? Jangan kayak orang gila deh" Senja menggeplak lengan Dikta yang sedang mengelus-elus perutnya.
"Yangg Ihh, Biar si Ucup nggak stress" Ucap Dikta membela dirinya.
Cup!
"Ucup, Kamu udah nggak stres lagi kan didalem? Kan udah Daddy nyanyiin" Ucap Dikta diperut Senja setelah mencium perutnya.
Dug!
Dug!
Dikta tersenyum puas. "Tuhh, Ucup bilang iya.... Yang!" Ucapnya menatap Senja dengan senyuman yang melebar.
"Apasih? Mending tidur, Dari tadi main Mulu sama Ucup!" Titah Senja.
Dikta menyeringai. "Bilang aja Kamu jelous" Ucapnya sambil tersenyum menggoda.
Senja yang mendengar itu memalingkan wajahnya. "Dih, Siapa juga yang jelous!!" Ucapnya tak terima.
Dikta tertawa, Lalu Ia menangkup kedua pipi Senja dengan kedua tangannya. Bibir Senja terlihat maju karena ulah Dikta.
Cup!
Dikta dengan gemas mencium bibir Senja. "Ulululu, Ngambek kan?"
Senja berusaha melepaskan tangan Dikta dari pipinya, Tapi tak ada hasil apapun. Tangan Dikta yang kekar dan besar membuat dirinya tak bisa melepaskan nya.
Dikta sendiri terkekeh melihat Senja yang berusaha melepaskan tangannya. "Nggak bakal bisa, Yang. Tangan Kamu aja sekecil tangan bayi" Ucap Dikta meledek dan melepaskan tangan nya yang ada dipipi Senja.
Senja mengerutkan keningnya tak suka. "Isshh, Mana ada tangan ba- Awsss" Senja langsung memegang perutnya.
Raut Dikta langsung berubah. "Yangg?! Kenapa? Perutnya sakit?!" Dikta langsung memegang perut Senja.
Senja menggeleng dan mencoba mengatur nafasnya. "Elusin" Pinta Senja, Ia mengigit bibirnya menahan nyeri diperutnya.
Dikta langsung mengelus-elus perut Senja, Tatapannya terlihat sangat khawatir. "Yang, Perut Kamu kenapa? Kerumah sakit ya" Ucapnya dengan khawatir.
Senja menggeleng. "Shhh- Enggak usah, Ini cuma sakit dikit. Ucup nendang nya kekencengen" Tolaknya sambil memejamkan matanya.
Ia memang sering merasakan tendangan Ucup yang keras, Tapi Ia masih belum terbiasa dengan rasa sakit nya.
Dikta tanpa sadar ikut meringis pelan, Ia maaih mengelus-elus perut Senja. "Yang ini beneran nggak papa?" Tanya nya.
Senja mengangguk. "Udah nggak papa, Kamu mau tidur sekarang?" Tanya nya mengalihkan pembicaraan, Dan perutnya sudah agak mendingan. Tak terlalu sakit seperti tadi.
Dikta menggelengkan kepalanya. "Perut nya masih sakit nggak?"
"Enggak, Udah mendingan. Cuma kaget aja Ucup nendang nya kenceng" Jawabnya menjelaskan.
"Beneran? Nggak mau kerumah sakit aja? Takutnya kenapa-napa" Tawar nya.
Senja tersenyum tipis melihat Dikta yang begitu menghawatirkan nya, Ia mengelus rambut Dikta yang berada didepan perutnya. "Nggak papa, Beneran deh. Nggak sakit lagi, Kan udah Kamu elusin" Ucapnya menenangkan.
Dikta mengangguk. "Bener ya?!"
Senja mengangguk sebagai jawaban, Tak lupa senyum nya yang mengembang sempurna.
Cup!
"Ucup, Jangan buat Mommy sakit! Kalo Ucup bikin Mommy sakit nanti Daddy bakal hukum Kamu" Dikta berbicara didepan perut Senja.
"Udah, Sekarang tidur ya?"
.....
Follow akun Instagram : @mi.loee
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Absurd•TERSEDIA DI SHOOPE
Подростковая литератураKalian udah bisa pesen novelnya di shoope: @Firaz Media Link SHOPEE : https://shp.ee/acrirwx 📌Follow dulu sebelum baca!📌 📍NO PLAGIAT! 📍 Follow akun Instagram : @mi.loee Ramein ceritanya gess. ..... Oke, Sesuai judulnya. Cerita ini menceritakan k...