Hidup itu takdir,kehidupan kita sudah di tentukan oleh takdir,kadang takdir memang tak adil,tapi kita tak bisa untuk melawan takdir.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _🌷🌷_ _ _ _ _ _ __ _ _ _
"
"
*
*
Ckiitt..Mobil yang berisikan dua manusia di dalamnya itu berhenti tepat di depan sebuah rumah,mereka adalah Angga dan arsya.
Kemoterapi yang Arsya jalani sudah berakhir tiga puluh menit yang lalu.
Arsya memaksa untuk pulang meski badannya belum pulih,dia takut jika pulang telat takut dihukum lagi oleh ayahnya,karna itu dia ngotot sekali ingin pulang, tetapi Angga tak membolehkannya.Perdebatan pun dimulai saat itu Arsya yang ingin tetap pulang tetapi Angga tak mau mengizinkan nya sama sekali.
Lelah juga mendengarkan rengekan yang keluar dari mulut Arsya,Angga dengan terpaksa mengizinkan anak itu untuk pulang, tapi dengan syarat harus dia yang mengantarkannya.
Arsya hanya mengiyakan permintaan dokter bawelnya itu, yang penting dia bisa pulang sekarang,lagian arsya juga bersyukur mendapat tumpangan gratis dari Angga karna kalau naik bus pun pasti tak akan bisa.
" Makasih bang udah nganterin Arsya sampai rumah"
" Iya sama-sama , masuk dan langsung istirahat"
Arsya mengangguk dan tersenyum lalu keluar dari mobil itu.
" Satu lagi jangan lupakan obatmu"
" Iya dokter bawel , Arsya ingat kok"
" Apaaa!"
" Hehe becanda kok bang ,jangan marah marah gak baik nanti cepat tua loh"
" Ishh kamu tuh ya."
" Arsya gak akan lupakan obatnya bang tenang aja"
" Huh bagus kalau gitu, ya udah Abang pamit dulu ingat langsung istirahat"
" Oke "
Arsya melambaikan tangannya saat melihat mobil Angga berlalu pergi dari hadapannya.
Setelah mobil Angga tak kelihatan lagi di pandangannya, Arsya mulai memasuki pekarangan rumahnya.
Dengan perasaan takut, tentu saja takut, sebab ini sudah lewat dari waktu pulang sekolah yang berarti dia telat untuk pulang.Arsya takut di hukum, apalagi ayahnya juga sedang berada di rumah saat ini, terbukti waktu tadi ayahnya menjemput Leo dan Sakha di sekolah.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Di Anggap { END }
FanfictionIni tentang seorang anak laki-laki yang hidup tapi berkali kali di matikan oleh keadaan. Seorang anak yang menangis di setiap malamnya,seorang anak yang gagal menjadi dirinya sendiri dan seorang anak yang gagal menemukan apa itu defenisi bahagia. di...