"Jika berbicara itu merepotkan, maka bunga akan berkata untukku"
-Aeralia Gayatri-
"Mantan? Apaan? Gapunya"
-Markana Raden Wijaya-
Masa Orientasi Mahasiswa Baru atau Program Pengenalan Perguruan Tinggi.Hari itu sangat melelahkan untuknya. Lari, duduk dan mengamati sesuatu yang baru. Melelahkan. Semua hal baru terkadang tidak menyenangkan, ada beberapa orang ingin melewati fase itu saja.
Salah satunya Aera atau Aeralia Gayatri. Aera sendiri artinya cinta, sesuatu yang diharapkan oleh kedua orang tuanya agar kelak dia bisa mendapatkan banyak cinta.
Waktu sudah mendekat pada jam istirahat, semua orang sudah mulai gelisah dipertengahan hari yang terik ini. Walau didalam ruangan yang besar, tetap saja rasa lapar mengalahkan segalanya.
Hingga panitia menyadari dan juga merasakan yang dirasakan oleh juniornya itu pun maju kedepan untuk memberi seputar info dan sebuah basa-basi. Ada tiga orang berderatan disana. Cowok-Cewek-Cowok. Mereka menggunakan almet dengan style masing-masing. Hingga semua maba berteriak, beberapa terpesona dan sisanya tidak kuat dengan suasana yang membosankan.
"Semuanya dah capek? Laper? Haus" ucap seorang pria yang berada dibarikan paling kanan.
Suara bergemuruh menyautinya. "IYA KAK"
Aera hanya diam sembari terkekeh melihat sahabatnya yang sudah sangat resah. Somi. Kebetulan mereka satu kelompok saat ini.
Seterusnya juga mungkin akan selalu bersama, satu fakultas dan prodi, kemudian juga satu kamar dan satu daerah.
"Eh eh liat liat.. itu kak mark yang barusan ngomong, ganteng banget anjir" seru somi dengan mata berbinar.
"Kalau yang tengah itu kak yeri, katanya sahabat mark dan satunya itu lagi hendery"