224 26 2
                                    

Setelah sebulan kepergian Jiang Cheng dan Wei Wuxian dari rumah, kondisi rumah keluarga Jiang mendadak menjadi sangat sepi.

Jiang Fengmian dan juga Yu Ziyuan hanya kembali untuk tidur dan bersantai, pekerjaan rumah pun ada orang yang di sewa untuk datang setiap dua hari sekali.

Dan Jiang Yanli sedang di puncak karirnya pun juga jarang pulang, lebih banyak menghabiskan waktu di butik meskipun luka di tangannya belum sembuh dengan total.

Istilahnya, rumah itu seperti kehilangan nyawanya.

Tidak ada lagi saut-sautan Jiang Cheng dan Wei Wuxian di setiap pagi.

Tidak ada lagi omelan Yu Ziyuan terhadap kedua anak itu.

Tidak ada lagi yang bercanda dan meramaikan rumah seperti 10 orang meski mereka hanya berdua.

.....

Jiang Yanli pun semakin dekat dengan Jin Zixuan, hubungan keduanya berjalan mulus, meski beberapa kali Jin Zixuan mengambek karena ia susah untuk di temui.

Mereka akhirnya memiliki waktu senggang yang sama, tanpa basa-basi langsung bertemu untuk melepas kangen.

"Bagaimana kabarmu?" Jiang Yanli menatap lembut ke arah pasangannya, tangannya sedang di genggam erat oleh Jin Zixuan.

"Aku baik, seharusnya aku yang bertanya, jie belakangan ini sangat sibuk, apa kamu makan dengan teratur?" Nadanya sopan, ia mengelus punggung tangan Jiang Yanli dengan perlahan.

"Mn! Tenang saja, aku makan dengan baik," dengan senyuman lebar, perempuan itu menenangkan si kekasih.

"Jadi sekarang kau ingin makan apa?" Jin Zixuan bertanya, ia membawa Jiang Yanli ke tempat makan yang biasa ia makan dengan keluarganya.

"Aku? Sebentar aku lihat menu dulu, ya?" Jiang Yanli melepaskan tautan tangan mereka, lalu mulai memfokuskan diri pada buku menu yang ada di atas meja.

Sembari pacarnya memilih menu, Jin Zixuan menunggu dengan setia di sampingnya, sesekali menunjuk makanan yang menurutnya enak.

"Aku tau kamu suka Mapo Tofu, jie. Dan disini lumayan enak, cukup pedas untukku, tapi karena jie menyukai pedas, ku rasa itu akan baik-baik saja untukmu," Jin Zixuan menunjuk foto di buku menu, menjelaskan dengan baik.

Jiang Yanli tertawa kecil, ia mengusap pipi Jin Zixuan dengan lembut, membawa wajahnya mendekat dan mengecup ringan pucuk hidung yang lebih muda, "Terima kasih ya,"

Sebuah gerakan tiba-tiba yang cukup sederhana, membuat Jin Zixuan terdiam kaku, ia malu. Meskipun pacarnya itu perempuan, namun kejutan yang kerap kali ia dapat selalu di luar dugaan.

"Hehehe, apa aku mengejutkanmu, sayang?" Jin Zixuan merasa nyawanya melayang!

Jiang Yanli tidak pernah memanggilnya dengan sebutan itu?

Hatinya tidak siap!

"J-jie? Aku.. aku.." dan dengan jeleknya ia malah tergagap di depan perempuan yang ia sayangi.

"Hahahaha, astaga kau lucu sekali!" Jiang Yanli menangkup wajahnya, menguyel-uyel pipinya dengan gemas.

Sudah dikatakan sebelumnya bukan? Jin Zixuan itu sangat menggemaskan!

"Baiklah, aku akan berhenti menggodamu, jadi aku pesan Mapo Tofu saja ya, sayangku," Jiang Yanli tersenyum manis, ia masih tertawa geli melihat ekspresi pacarnya yang mendadak kaku.

.....

Lan Xichen menatap paket bunga peony yang sudah datang, memastikannya tidak ada yang cacat.

Sirna (MDZS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang