Aira pov
Positive geger otak nih cowo menurutku batinku ngomong nih yah.
Kenapa coba dia malah tertawa mendengar perkataanku. Aku hanya ingin segera menyelesaikan masalah ini, dan aku harap-harap cemas semoga laki-laki ini tidak mengadu keatasan ku, duh bisa gawat kalau itu sampai terjadi. Aku tidak ingin kehilangan pekerjaan ini, aku sangat memerlukannya. Serta mencari pekerjaankan sekarang susah apalagi untuk diriku ini yang hanya lulusan SMA.
Jujur aku marah pada laki-laki di hadapan ku ini, dia orang yang tergolong cukup kaya tetapi dia menyia-nyiakannya saja. Kalau menyangkut masalah kebutuhan primer uang seperti ini jujur saja aku sangat sensitif.
Aku tidak habis pikir hal yang paling pokok bagi semua orang di dunia ini adalah "uang". Uang yang berkuasa, uang yang memperhitungkan segalanya, uang yang memuluskan segala urusan, bahkan karena uang pula yang membeda-bedakan kasta seseorang."Kenapa kamu malah tertawa?" tanyaku padanya yang tak kunjung menghentikan tawanya. Dipikirnya aku ini badut apa sampai ngakak kaya gitu tawanya.
"Hahaha.. Lo yah lucu banget." katanya dengan wajah menahan tawa namun, sedetik kemudian dia mengeluarkan senyuman liciknya.
"Lo pikir nih masalah bisa selesai begitu saja? Disini gue yang jadi korbannya nih lo liatkan pantat gua nyium lantai, emangnya lo pikir nggak sakit apa. Enak aja minta selesai gitu doang masalahnya, masalah ini bakalan gue aduin ke atasan lo." katanya dengan dinginnya.Nah tuh kan masalahnya bakalan panjang kalau sampai keatasan ku, bisa kena surat peringatan, disemprot sama tuh nenek sihir-atasanku- dan paling parah aku bakalan dipecat. Huaaaaaa aku gak mau, pucat dah nih muka ku, susah-susah aku dapatkan pekerjaan ini walaupun cuman jadi seorang cleaning service tapi aku bersyukur bisa mendapatkannya. Gajinya juga lumayan dan bisa ku tabung untuk biaya kuliah ku nanti.
Aku baru 1 bulan bekerja disini, masa iya harus dipecat pula. Sebelum aku bekerja disini, aku sempat bekerja menjadi pelayan restoran, sales, bahkan menjadi tukang parkir di suatu mall. Sekarang aku dapat pekerjaan yang gajinya lumayan, kerjanya gak terlalu susah aku gak terima kalau harus dipecat lagi.
Lagiankan ini salahnya dia, sudah tau mau les eh malah telat datangnya. Kalau dia gak telat les kan kejadiannya gak bakalan begini."Gak bisa gitu dong mas inikan juga salahnya mas, siapa suruh mas telat les, mana pakai lari-larian lagi di lorong kelas ini. Yah kejadiannya kan jadi begini. Gak perlu sampai keatasan saya juga bisa, cukup kita saja yang selesaikan." kataku dengan harapan dia gak jadi ngaduin aku keatasanku.
Aku gak mau lagi kena semprot kemarahan nenek sihir-atasanku- cukup satu kali saja lah yaww! Bu Clara namanya, namanya manis yah tapi beda 360derajat sama sifatnya pleaseeee dah."Enak di elo sakitnya di gue dong!" sungut laki-laki itu. "Hohoho.. Gua tau kenapa lo ngotot pengen nyelesaikan masalah ini cuman kita berdua doang." lanjutnya dengan smiriknya yang aneh.
"mak.. maksudnya?" tanyaku gelagapan, karena takut kalau alasanku tadi diketahui olehnya."Haha.. lo gugup nih yeh. Gua tau alasan lo kenapa, lo pasti pengen berduaankan sama gua disini, mumpung nih lorong kelas sepi. Gua tau kok gua ganteng, tampan, menawan, gak ada kurang-kurangnya sedikit pun. Tapi sorry aja yah lo bukan level gua." jawabnya dengan kenarsisan tingkat dewa.
"Hah?!? Huffftttt..", akhirnya ku hembuskan nafas lega karena masalah ini gak bakalan diaduin keatasan ku, gara-gara laki-laki ini memiliki nilai kenarsisan diatas rata-rata. Tapi tunggu! tadi dia bilang aku bukan levelnya? what, dia pikir aku naksir dia apa? dengus ku.
"Ha.. ha.. emang kamu pikir aku naksir kamu gitu?" jawabku dengan tawa hambar. "Maaf yah mas yang saya gak tau namanya, saya sama sekali dan tidak akan pernah naksir sama orang yang kaya mas ini. Mas juga bukan level saya." lanjutku dengan kata-kata akhir yang sama dengannya. Laki-laki itu hanya membuka mulutnya membentuk huruf "o" gak terima mungkin dengan perkataan ku.
"Apa lo bilang?? Gue bukan level lo. Huh' ngaku aja deh lo gak usah sok jual mahal gitu." jawabnya.
"Aku gak sok jual mahal sama mas, emang kenyataannya begitu."
"Jujur aja lo sukakan sama gue?" kata laki-laki itu sambil menaikturunkan alisnya.
"Gak!"
"Iya!"
"Gak!"
"Iya!"
"Ah sudah-sudah, kapan selesainya masalah ini kalau begini terus. Saya masih banyak pekerjaan, dan masnya kan juga mau les serta ada urusan yang lebih pentingkan yah? Jadi saya anggap masalah ini selesai sampai disini saja. Sini biar saya bantu berdiri." kataku pada akhirnya untuk menyudahi perdebatan yang gak berguna ini, sambil meraih tangan laki-laki ini untuk ku bantu berdiri. Aku emang masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.
Laki-laki itu diam tampak berpikir dan merespon perkataanku. Dalam hati aku berharap laki-laki ini langsung mengiyakan saja apa kataku barusan, dan hidupku pun bisa tenang kembali."Baiklah. Benar juga kata lo, ada urusan gue yang lebih penting dari ini." kata laki-laki itu sambil menyerahkan tangannya padaku.
Aku pun membantunya berdiri dengan sekuat tenaga ku dengan tangan kirinya ku letakkan dibahu ku untuk memapahnya. Badan laki-laki ini emang lebih besar dari ku, tinggi aku pun cuman sampai bahunya.
"Bisa berjalan sendiri gak?" tanyaku.
Dan saat itu pula aku baru menyadari kalau wajah ku dengan wajahnya dekat sekali. Segera ku lepaskan tangannya dari bahuku."Yap bisa kok, tapi jangan berpikir masalah ini selesai yah. Gua bakalan tetap minta pertanggungjawaban dari lo. Bhay!" sahut laki-laki itu pun sambil berlalu dengan tertatih-tatih menahan sakit di pantatnya.
Aku cuman bisa menahan tawa melihat dia berjalan dengan kesakitan seperti itu. Yah walaupun masalah ini belum selesai menurut laki-laki itu. Tapi paling tidak dia tidak akan mengadukannya dengan atasanku sehingga aku tidak akan dipecat. Untuk saat ini.
»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»
Hay2 aku balik lagi hehehe
sebenarnya part sebelumnya belum ada readersnya.
Daripada nungguin ada readers keburu ide di kepalaku melayang entah kemana, kan dapat ide itu gak.mudah bray!Aku tau ceritanya gak jelas banget, aku sadar ceritanya absurd banget, aku mengerti ceritanya gak bagus banget...
Tapi aku mohon jangan mencemooh hasil karya ku ini, gini-gini juga dilindungi hak cipta loh *emang ada yang nanya thor?Yaudah lah yaww aku gak mau banyak bacot *pengen makan bekicot *maksudnya *lupakan!
Jangan lupa vomentsss yah readers *duh ada emangnya thor?
ditunggu saran, kritikan serta apapun dari kalian yang sifat membangun yah buat aku author baru yang ababil ini.See u again!