9

3.8K 346 18
                                    

Selamat membaca😀~~

Malam ini karina tetap setia menemani winter dirumah sakit ditemani oleh ryujin dan yujin. Mengingat winter tidak punya siapa-siapa maka karina yang berstatus sebagai pacar harus menemani winter saat ini.

"kak karina, lo nggak capek?, nggak ngantuk?" ujar ryujin yang menghampiri karina yang duduk disamping winter.

"enggak, kalian kalo mau pulang gapapa, istirahat, besok kalian sekolah kan" ujar karina.

"kita berdua bakal disini juga kak, nggak mungkin kita ninggalin winter sendirian disini." sambung yujin.

"kalian besok nggak sekolah?"

"kita izin, demi winter kita nggak masuk dulu besok."

"yapss, ryujin bener kak"

Karina mengangguk dan kembali menatap winter.

"kalian tidur duluan aja, nanti bisa gantian sama gw." ujar karina, ryujin dan yujin mengangguk dan kembali ke sofa untuk merebahkan diri.

"jeno bener-bener keterlaluan, gw harus laporin ke papi biar dia dikeluarin dari sekolah!" gerutu karina dengan kesal.

Pandangan karina semakin lemah menatap winter, mata bengkak karena tidak berhenti menangis sedari tadi. Apapun yang winter lakukan selalu salah dimata oranglain, kini karina paham, dulu ia juga memandang winter seperti orang lain, setelah ia tau seperti apa rasanya, ia mengutuk dirinya sendiri karena sudah membuang orang sebaik winter.

"k-kak kariinn??"

Suara winter membuat karina menatap sang kekasih.

"winter hiks....plisss bangun, ak-aku nggak mau kamu kayak gini..hiks"

"winter~~" karina menatap dan memastikan winter memang sadar dan memanggilnya.

"a-aku gapapa kak~~, jang-jangan nangis.." winter membuka mata sadaar dengan suara lemahnya.

Rasa sakit disekujur tubuh yang saat ini ia rasakan.

"gapapa gimana, kamu babak belur  gini bilang gapapa?"

Winter menatap karina dengan tatapan lemahnya, ia berusaha untuk bangun tapi di tahann oleh karina.

"jangan banyak gerak dulu, tetap kayak gini." winter hanya mengangguk dengan ucapan karina.

"kak~~?"

"winterrr~~....hiks.....hiks, kamu sebenarnya kenapa, aku khawatir."

Winter tersenyum lemah dan menatap karina.

"aku gapapa, luka aku nggak terlalu parah, kakak nggak perlu khawatir, ak-aku cuma pingsan tadi."

Karina hanya memejamkan mata dan menghirup udara lega karena winter sudah sadar, ia benar-benar takut jika winter kenapa-napa, ia hanya ingin winter selalu baik-baik saja.

"kak karin, ayo kita pulang, aku nggak betah disini ." gumam winter .

"kamu masih perlu pengobatan winter."

"percaya sama aku, aku baik-baik aja, aku gapapa~~"

Winter meyakinkan karina, meskipun ia lemah tapi bukan berarti ia tidak bisa menjaga dirinya.

Karina menghela nafas dan menyeka airmatanya.
"aku bilang dulu sama dokter, kalo diizinin pulang kita pulang sekarang, kamu jangan bangun dulu."

Karina pergi untuk memanggil dokter, winter menatap kesamping dan menatap kedua temanya sudah terlelap.

"ssshttt aww.....kak jeno bener-bener dendam sama gw, akhhh sssh huhft....huhftt,, duh sakit banget lagi,...... kok---kak karin bisa nemuin gw ya?"

Skip.

Nerd Girl | WinRina√√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang