Berpura-pura itu susah. Bahkan bagi Yerim yang menguasai permainan Poker dengan baik. Sulit ketika harus berlagak tak tahu padahal dia mengetahui semuanya. Gadis itu berusaha keras untuk tidak mual--paling tidak menjaga reputasi ketika harus bertemu dan tersenyum pada Choi Bomin.
Bomin, atau sekarang ia kenali sebagai Baron, seperti dua orang yang berbeda. Sulit sekali percaya kalau mereka orang yang sama. Yerim berusaha mencari perbedaan-perbedaan signifikan yang menjatuhkan teorinya, tetapi yang ia temukan justru sebaliknya. Keserupaan fisik, suara, dan gaya bicara, tidak bisa dipungkiri bahwa itu memanglah dia.
Menelan bulat-bulat kenyataan, seorang Yerim teguh pada misi mendapatkan hati Hyunjin. Dia akan menempuh jalan yang disediakan oleh Heeseung, dengan caranya sendiri. Dia tidak mau melibatkan hubungan seksual, tetapi akan mendorong kemampuannya sampai batas. Ada banyak hal menarik yang bisa dia lakukan untuk memikat lelaki, tak hanya melulu tentang hubungan badan. Dia pasti bisa menaklukkan pemuda itu.
Apabila dilihat dari kegigihan, Bomin termasuk orang yang sangat agresif. Sejak malam sparring waktu itu, dia selalu datang untuk menemui Yerim saat kelasnya selesai. Terlihat jelas sekali, bagai ditulis di dahi Yerim, bahwa dia adalah incaran pemuda itu. Sama seperti hari ini, dia sudah hadir di depan kelasnya. Seisi ruangan itu seperti sudah tahu kalau tujuannya jelas si anak tahun pertama yang kerap menggunakan pakaian berwarna merah.
"Kau selalu terlihat menarik setiap hari." Pujian terucap pertama kali ketika Yerim akhirnya keluar kelas. Senyuman menyambutnya tanpa malu. Orang-orang yang keluar ruangan menjadi penonton gratis usaha pendekatan yang murahan itu. Apa peduli Bomin? Matanya terpaku hanya ke pada gadis di hadapannya.
Yerim teringat lagi, betapa sulitnya berpura-pura. Dia baru memikirkan itu ketika di kelas, dan sekarang harus melakukannya. Mereka kemudian berjalan beriringan, satu lagi tindakan bagai menempeli dahi gadis itu dengan label 'properti Bomin'.
"Pujian itu bagian dari caramu merayuku kali ini?" balas Yerim dengan senyuman genit, layaknya ia menikmati rayuan seperti itu. Padahal, saat ini dia malah memikirkan tentang unggahan dan tulisan yang dikirim oleh Bomin a.k.a Baron selama seminggu terakhir tentang dirinya.
"No~ " suaranya terpelintir, satu lagi ciri yang memperkuat dia sebagai Baron. "Kau memang pandai memilih pakaian. Selalu terlihat 'berani'. I love it."
Yerim mendesis, "kau tak bisa dipercaya." Tetapi ekspresinya menyukai rayuan murahan itu. Dia tersenyum, berpura-pura tertarik pada Bomin. "Kau tidak ada kelas? Rajin sekali. Sudah berdiri di sini seperti bodyguard-ku."
"Ini jam makan siang. Tidak mungkin ada kelas. Hyunjin memintaku menjemputmu."
Yerim terenyuh, Hyunjin lagi. Benar, di setiap kesempatan, Bomin selalu muncul dengan alasan disuruh oleh Hyunjin. Terlihat seperti orang itu terus saja menggunakan sang kawan untuk mendekatinya.
Atau bisa saja Bomin berbohong dan menggunakan nama Hyunjin sebagai daya tariknya.
"Untuk apa aku ke sana? Lagipula setiap aku datang, Hyunjin tidak pernah menghiraukanku."
"Tapi aku selalu memperhatikanmu, kan?"
"Karena diminta Hyunjin juga?" Yerim menyeringai, "apa kau akan lakukan semua yang dia katakan? Kau itu teman, atau pesuruhnya?"
Langkah Bomin terhenti, Yerim baru menyadari ketika dia sudah berada selangkah di depan. Ketika berbalik, gadis itu mendapati ekspresi gelap yang sangat mengerikan dari wajah yang tertunduk. Dengusan keras terdengar, tatapan tajam mengikuti kepala yang dinaikkan perlahan. Oh, rupanya Yerim baru saja menarik pelatuknya.
"Oppa," Yerim mendekati pemuda itu, justru menyambut tatapan buas dengan senyuman serta ekspresi yang ceria. Dia kemudian meraih jemari pemuda itu. "Aku tidak mau Hyunjin." Sebuah kerlipan menggantikan mata marah menjadi jinak. "Ayo kita ke kantin." Gadis itu kemudian melingkarkan lengannya pada milik Bomin. "Kau harus traktir aku hari ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GAMBLER 2: Big League🔞 | TXT & EN-
Fanfic🚫PLAGIAT ADALAH TINDAKAN KRIMINAL🚫 HOTTER, BADDER, BRAVER Kim Yerim bersama kawan-kawan barunya memutuskan untuk membalas dendam pada orang-orang jahat di masa lalu. Namun, akankah semua berjalan sesuai rencana? .Kim Yerim (OC) .Lee Heeseung (ENHY...