Misteri (?)

3 0 0
                                    


Huh, matahari sudah menampakan diri. Acara tidur nya terganggu akibat terpaan sinar matahari. Mau tak mau ia harus bangun dan memulai harinya. Sebenarnya mood nya sedang jelek emmm memang mood nya selalu jelek.

Tapi untuk hari ini saja, ia akan mencoba merubah mood nya. Tanpa berlama lama lagi, ia langsung bersiap. Ia harus menjadi rajin hanya karena sebentar lagi ujian kelulusan. Ia sudah siap dengan seragam nya yang lalu dibaluti sweater yang menutup seragam nya. Ia tidak langsung sekolah, yang benar saja ini baru pukul 05.00, kemana lagi jika tidak bekerja.

Ia harus mengumpulkan biaya untuk kuliah. Jadi gadis itu mengambil kerja serabutan, menjadi pengantar susu serta bekerja di cafe. Walaupun resiko nya besar tapi mau bagaimana lagi? Jika dia tidak berkerja dia tidak bisa melanjutkan sekolah.

Gadis itu segera keluar rumah, tanpa sarapan. Ia malas membuatnya jadi mungkin nanti akan membelinya dikantin sekolah. Ia mulai menuju tempat pengolahan susu. Disana juga banyak anak SMA bahkan SMP yang bekerja.

"Veronica hari ini kau antar 25 botol" ucap marcella

"Baiklah" Ucapnya lalu mengangkat dus berisikan botol botol susu.

Ia mulai mengantar botol botol itu ke sekitar kompleks neo.

"Terimakasih" ucapnya lalu meninggalkan rumah terakhir yang ia datangi.

Veronica memperoleh banyak uang hari ini karena semua botol nya habis terjual, bahkan ada yang memberi nya tip.

Sudah pukul 06.00 ia bergegas kembali ke pabrik pengolahan susu.

"Bagaimana kak? " Tanya nares.

"Lumayan cepat untuk hari ini" ucap Veronica kepada adik kelasnya.

Ia langsung berpamitan dan pergi ke sekolah. Bagaimanapun ia tidak boleh terlambat.

_______

"Ca! " teriakan itu terdengar jelas di telinganya.

"Kenapa? " tanyanya

Prince menarik Veronica pergi menjauh dari sana. Setelah dirasa cukup jauh dia mulai berbicara.

"Apa kau bekerja?! " tanyanya

"Jika iya kenapa memangnya?? " Ujar Veronica

"Bukan apa apa hanya sja.. apa kau sangat membutuhkan uang?" tanyanya kembali

"Bukan urusan mu prince" ucapnya

"Ca aku mohon siapa tau aku bisa membantu mu"

"Aku bisa sendiri, aku akan menunjukan kepada orang tuaku bahwa aku bisa tanpa mereka" ucapnya lalu meninggalkan prince..

"Ca aku tau kau pasti sedang kesusahan
... Aku juga tidak berhak mencampuri urusan mu" 

Veronica berjalan di Koridor dan bertemu seseorang yang baginya tidak familiar.

"Loh? Kau juga bersekolah disni? " tanya orang itu.

"Harusnya aku yang bertanya" jawab Veronica

Tebak dia bertemu siapa?

Orang yang paling dibencinya. Hanya gara gara dia, dirinya sendiri tidak dianggap anak.

Ia benci, sangat benci kepada Vanessa arnela, yang merebut segalanya bahkan kakak perempuan nya.

"Tcih orang tidak berguna bersekolah di sekolah elite? Apa kau mencuri? " tuduh nya

"Jaga ucapan mu Vanessa arnela! "

"Hah? Aku tidak dengar wahai kakak tercinta" ucapnya mengejek.

Veronica meninggalkan anak itu dengan keadaan yang tidak bisaa ia mengerti. Melihat orang itu segala bayang bayang masa lalu nya terlintas begitu saja.

Akankah dia harus menghilangkan kejadian bertahun tahun yang lalu?

_______

Sekolah hari ini berjalan lancar bahkan terasa sangat cepat. Mungkin karena dia menikmatinya.

Veronica tanpa berlama lama menuju parkiran, berharap tidak bertemu orang itu.

Ia menaiki motor scoopy nya dan melaju membelah padatnya jalanan.

Veronica berniat untuk istirahat sejenak dan mengerjakan tugas rumahnya. Setelahnya ia akan kembali ke cafe diamond..

Veronica menyiapkan apa saja yang perlu ia bawa, ia belum makan sama sekali, bahkan saat istirahat dia tidak makan.

Jadi, Veronica membawa sekotak susu coklat dan satu roti, lumayan agar perutnya tidak kosong

Cafe diamond~

"Eh tuan putri dateng" ucap nia yang melihat Veronica.

"Kak, jangan gitu lah" tolak nya saat di panggil tuan putri.

"Haha, iya iya maaf" ucap nia.

Veronica kebelakang dan menggunakan apron.

Ia tidak bertugas melayani pelanggan yang ingin memesan. Tapi ia sekrang menjadi pelayan dikasir.

Ia tercengang dengan harga harga makanan serta minuman dicafe ini. Ternyata lumayan mahal juga, oleh karena itu ia hrus teliti saat menghitung pesanan pelanggan nya.









LOVE WRONG [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang