Konser berjalan dengan lancar. Member Enhypen kini tengah berada di dalam perjalanan menuju rumah sakit.
"Jungwon terluka parah, aku tak yakin dia baik-baik saja" kata Sunghoon.
Heeseung menatap Sunghoon tak terima.
"Jangan ngomong sembarangan, yakin lah pasti Jungwon akan baik-baik saja" kata Heeseung.
"Aku tak yakin hyung, tusukannya sangat dalam.. selain itu kita menemukannya dalam waktu yang lama. Wajahnya bahkan sudah pucat dan saat sebelum dibawa ke rumah sakit, aku mencoba mendengar detak jantungnya namun tidak ada" kata Jay dengan tatapan kosong.
"Kalo pun dia kenapa-kenapa pasti manager akan menghubungi kita kan?" Kata Heeseung.
"Bisa saja dia tak menghubungi kita karena takut kita khawatir dan tak fokus" kata Sunghoon.
Heeseung terdiam, Sunghoon benar. Pikirannya mulai tak bisa berpikir positif lagi. Dia takut Jungwon benar-benar tidak baik-baik saja.
Keadaan menjadi hening, member Enhypen tengah sibuk dengan pikirannya.
Kini mereka telah sampai di rumah sakit, member Enhypen telah turun dari mobil kecuali Heeseung. Heeseung baru ingin ikut turun namun Staff yang menyetir menahan Heeseung.
"Dia bukan Jungwon" kata Staff itu dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan.Heeseung tentu bingung, apa maksud dari perkataan Staff itu. Dirinya ingin sekali bertanya kepada Staff itu namun karena dirinya dipanggil oleh member Enhypen yang lain. Heeseung pun memutuskan untuk mengangguk dan turun dari mobil.
Heeseung dan member Enhypen lainnya telah sampai di ruangan UGD.
Heeseung menatap bingung Manager yang tengah terduduk di lantai. Tatapannya terlihat kosong, wajahnya terlihat setelah menangis dan stress.
"Manager, waeyo?" Tanya Heeseung.
"Jungwon hiks" bukan Manager yang menangis, melainkan Jay. Seolah seperti sudah tau apa yang terjadi, Jay menangis. Dia mengepalkan tangannya dengan wajah ditundukkan, Heeseung tentu bingung akan itu.
Jake yang berada di sebelah Jay dengan cepat memeluk Jay dan mengusap punggung Jay dengan lembut.
"Jay-ah, Waeyo?" Bingung Heeseung.
"Jungwon.... Sudah enggak ada" kata Manager.
Heeseung mematung saat mendengar kata-kata manager.
Omong kosong! Tak mungkin adik nya itu pergi.. atau mungkin enggak ada itu artian lain? Ah iyaaa Heeseung yakin pasti sebenarnya artinya lain.
"Jungwon enggak ada? Maksud mu apa manager?!" Tanpa sadar Heeseung meninggikan nada suaranya. Tak peduli manager lebih tua dari nya, dia tak terima omong kosong seperti ini.
"Jungwon meninggal Heeseung!!" Jawab manager.
"Tidak, tidak mungkin.. hyung bohong! Jungwon masih hidup!!" Kata Heeseung.
Sunghoon menarik tangan Heeseung berusaha agar Heeseung tidak emosi namun Heeseung menepis tangan Sunghoon dan menarik kerah baju manager.
"Ini semua bohong kan hyung? Katakan ini semua bohong hyung? Ini cuman omong kosong kan hyung?!" Kata Heeseung.
"Heeseung hyung" Sunghoon berusaha untuk menenangkan Heeseung.
"Ini bukan omong kosong Heeseung-ah, ini kenyataan." Kata Manager.
Pegangan tangan Heeseung terhadap kerah kemeja manager melemah, tatapan nya berkaca-kaca, seolah air mata dari mata itu sudah siap untuk meluncur ke bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Leader (End)
FanfictionKehancuran Member Enhypen setelah Jungwon pergi dari Enhypen. Ending : 1 July 2023