Selamat pagi, siang, sore, malam, atau kapanpun kalian membaca part ini, dan dimanapun kalian membaca part ini.
Saya hanya ingin mengingatkan. Alangkah baiknya jika kalian meninggalkan jejak disini. Berupa vote dan juga comment.
Okayy, selamat membaca semuanya!
Enjoy!
Zee merebahkan badannya diatas kasur sambil menatap langit-langit kamar ini.
Selang beberapa menit, Zee bangkit dari ranjang itu, dan mengambil bajunya dari dalam koper miliknya. Lalu bergegas menuju kamar mandi.
Selesai dari ritual mandi, Zee memisahkan bajunya. Baju kotor diletakkannya di keranjang baju yang sudah disediakan di rumah ini. Sedangkan, beberapa baju yang ia bawa, ia susun dengan rapi di lemari kecil yang tersedia.
Setelah dari itu semua, Zee kembali merebahkan dirinya diatas kasur.
"Sampai kapan gue bakal nginep disini?" Gumamnya.
Zee sangat bosan dengan keadaan saat ini. Sebenarnya, bisa saja ia menelpon Ashel saat ini, tapi ia takut jika Ashel menanyakan keberadaannya saat ini.
Dan akhirnya Zee hanya merenung. Hingga akhinya renungan itu membawanya pergi ke alam bawah sadar.
•◇•
Zee membuka matanya perlahan. Ia mencoba menyerap apa yang sedang terjadi.
Ia menemukan dirinya sedang bersandar di sebuah pohon pinus, di dalam hutan.
Hembusan angin malam, cukup membuat Zee merasa kedinginan. Zee mengosokkan kedua telapak tangannya untuk menghangatkan tubuhnya.
Tiba-tiba, Zee mendengar suara yang ia kenal. Suara yang selalu ia dengar. Suara itu memanggil nama Zee.
"Zee"
Zee menoleh sekitar. Tak ia temui seorangpun didekatnya kala itu. Zee pun bangkit, berdiri, dan mulai berjalan.
"Ashel! Kamu dimana?!" Ucap Zee dengan suara yang tinggi.
Zee terus menyusuri hutan ini, mencari keberadaan Ashel. Zee terus melangkah menyusuri hutan ini.
Zee terus berjalan. Tanpa tau kemana ia akan pergi. Walau begitu, ia tau tujuannya. Ashel.
Setelah berjalan beberapa saat, Zee melihat seorang wanita dengan gaun putih, rambut yag terurai, dan tak beralas kaki. Wanita itu juga sedang berdiri membelakanginya.
Zee kenal wanita ini, ia langsung berlari untuk menghampiri wanita itu.
Zee langsung meraih tangan wanita itu. Dan wanita itu langsung berbalik menghadap Zee.
"Sayang, kamu kenapa ada disini?" Tanya Zee khawatir.
Zee langsung menarik tangan kanan Ashel, bermaksud untuk kembali dan membawanya keluar dari hutan ini. Apalagi sekarang sudah malam.
Namun Ashel tak bergerak, ia membatu di tempatnya berdiri. Lalu Zee menatapnya heran.
"Kamu kenapa? Ayo pulang" aja Zee.
Ashel memggeleng. Lalu ia mengambil tangan Zee agar melepaskan tanga kanannnya yang sedang Zee genggam.
"Zee, aku ngak bisa pulang sama kamu" jelas Ashel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, dan Kita [END]
ChickLitTentang bagaimana seorang Marsha Lenathea dan Arzhie Adriano Harlan bisa mengubah kata "aku" dan "kamu" didalam kamus hidup mereka menjadi satu kata. Kita.