26. Aku kamu dan Danau
••••••••••••••
Azura Mahrunisa, merupakan gadis cantik dengan bola matanya yang sedikit membiru,
tinggi badannya sangat ideal, ia memakai rok yang cukup pendek dari yang lain, serta polesan make up natural, tak lupa eyeliner yang terbentuk."hai semua, kenalin gue Azura. kalian bisa panggil gue Azura atau Zura ya"
ya dia adalah murid baru, rumor dirinya pindahan dari negara luar kini mulai terdengar dari mulut ke mulut ke beberapa murid
Azura duduk dikursi belakang bersama seorang gadis bernama lengkap Azenta Olivia putri.
"lo pindahan dari german? seriously?"
Azura mengangguk ketika teman sebangkunya untuk menanyakan hal tersebut
"tapi ra, disini itu make up nya gabole terlalu keliatan, kek jangan pake eyeliner, kalo lip sama alis sih masih wajar aja"
Azura mengangguk paham
"gue gatau, gue kira sekolah ini bebas kaya sekolah lama gue. btw gue bakal hapus kok nanti pas istirahat"
"tapi lo cantik ra"
"makasih, lo juga cantik Azenta"
Azenta terkekeh.
"lo ngeledek gue?"
"ih enggaa! lo emang cantik demi. ada gingsulnya lucu"
Azenta hanya tersenyum, ia kini fokus kepapan tulis yang dimana pelajaran sejarah berlangsung.
"muak banget gue sama pelajaran ini ra"
"sejarah ya?"tanya Azura membuat Azenta mengangguk
"gue agak lupa, dulu pas sd gue sekolah diindonesia, tapi pas smp gue sekolah di German karena ikut bokap, males eh sebenarnya ngulang lagi materi"
"lagian lo kenapa bisa pindah?"tanya Azenta sedikit penasaran
"gatau, papah gue rindu negaranya mungkin. dia nyelolahin gue disekolah ini dengan mudahnya, tanpa nanya gue mau sekolah dimana"
"keknya ngedadak banget papah lo"
"bener! saat itu gue baru pulang main, langsung dijemput sama dia, dan langsung disuruh beres beres dan pindah ke indonesia"
"gue sih seneng karena bisa hidup disini lagi"
"orang mah mau diluar negeri Zura"
"gue kangen rendang, rasanya beda kalo disana"
"iyalah kan spesial olahan padang"
••••••••••••••
Canva kini tengah bersama Dikta dilapangan basket, dirinya kini baru saja selesai pelajaran olahraga, namun keduanya malah bermain basket karena jujur ia sudah lama tidak menyentuh bola Orange ini.
Dikta menghembuskan nafasnya kasar, ia duduk dipinggir lapangan dan meminum minuman kalengnya sementara Canva ia masih memainkan bola itu
KAMU SEDANG MEMBACA
CANVA & SYERA (Series 1)
Novela Juvenilkisah cinta beda agama memang sangat rumit, ia harus memutuskan untuk memilih antara tuhannya atau cintanya. "gue harus jadi apa ya ra, biar di liat sama bokap lo? sedetik aja dia bisa hargain gue, gue pasti seneng banget" warning!!! please banget b...