FBF_8

9 6 1
                                    

Hai.. kembali lagi dengan author yang paling cantikk... Ihh jijik aaaa

Janlup komen + vote makasih...

Ig : xyzciva_

Happy reading!!!

🦋🦋🦋


1 tahun kemudian...

1 tahun pun berlalu, kini Meisya sudah tampak sembuh dan bisa menjalankan aktivitas nya kembali seperti biasanya.

Tanpa mereka sadari, Meisya dan Azura tampak sangat dekat dibanding dengan Meisya dan Tiana.

Kini Tiana lebih dekat dengan Melinda dibanding Melinda dengan Azura, tampak tertukar tapi... Seperti itulah pertemanan mereka saat ini.

Sering kali juga Meisya merasa cemburu jika melihat Tiana lebih akrab dengan Melinda. Namun di sisi lain, kini sudah berada Azura yang senantiasa bersamanya. Kemana pun dan kapanpun.

Sore ini, Meisya sedang berada di atas tangga WC bersama dengan Azura.

Kenapa mereka hanya berdua? Karena Melinda dan Tiana sedang beres-beres rumah umi.

"Mei, gue mau ngomong sesuatu" gumam Azura memecahkan keheningan di antara mereka.

Tadi sebelum ke sini, mereka hanya saling diam, dan diiringi dengan tawaan receh milik Azura, namun itu hanya beberapa detik saja setelah itu, semuanya menjadi... Hampa.

"Mau ngomong apa?" Tanya Meisya.

"Umm... Gue--" Azura menggantungkan kalimatnya membuat Meisya jadi semakin penasaran.

"Kenapa? Kamu ada masalah?" Tanya Meisya khawatir.

"Bukan itu, tapi---" lagi dan lagi.

"Kenapa Ra? Ngomong aja"

"Aku kelas 8 mau udahan mondoknya"

Deg...

"A-apa?"

"Gue ngga salah denger kan Ra?" Tanya Meisya.

"Lo ngga salah denger mei, gue cuma capek tiap hari pulang malam"

Kenapa Meisya dan Azura setiap hari pulang malam? Alasannya adalah hanya 1 yaitu, Meisya tidak betah di ponpes karena melihat perubahan antara pertemanan mereka, sedangkan Azura? Azura tidak betah di ponpes karena dia dengan Melinda terasa sangat jauh dari biasanya.

"Gue juga sama Ra, tapi gue ngga bisa ngelawan bapak gue" ujar Meisya, wajahnya sedikit cemberut.

"Gue mau udahan aja mei, habit itu gue mau pindah ngaji di tempat yang dulu" gumam Azura.

"Apa gue buat salah sama Lo Ra?" Tanya Meisya tidak habis pikir.

"Ngga ada"

"Asal Lo tau Ra, gue bertahan di sini karena Lo, gue mau di sini karena ada Lo, kalau Lo pindah, Tiana juga pindah, Melinda bilang mau udahan, gue sama siapa Ra?"

"Kan ada temen-temen yang lain mei, temen Lo bukan cuma gue"

"Gue tau Ra, gue tau kalau gue punya temen-temen yang lain. Tapi yang bisa ngertiin gue cuma Lo, dan Melinda"

"Kali ini, kayaknya susah banget yah Ra buat gue selalu bahagia, apa gue ngga di izinin tuhan untuk selalu bahagia?" Tanya Meisya hampir nangis.

"Mei, Lo bisa bahagia tanpa adanya gue"

"TAPI LO YANG BIKIN GUE BAHAGIA AZURA!!" teriak Meisya refleks.

"Maaf Mei, gue udah ngga tahan di sini" gumam Azura pelan, namun masih bisa di dengar oleh Meisya.

friends become friends [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang