Jennie dengan sabar menunggu Kim Jisoo untuk datang menemuinya.Sehari berlalu.. Menjadi dua hari.
Jennie masih sabar, mungkin Jisoo perlu waktu untuk menenangkan diri setelah pertengkaran mereka di pagi hari. Karena menunggu, Jennie bahkan sampai bermain dengan ponsel Jisoo mencoba berbagai macam game disana.
Juga, Game 'My baby care' yang menarik minat Jennie sebelumnya merupakan Game merawat bayi virtual. Saat mengetahui itu, Jennie tanpa sadar tertawa gemas. Saat memikirkan Jisoo sampai menginstal permainan merawat bayi virtual diponselnya. Jisoo nya benar-benar ingin menjadi orang tua yang baik. Itu lucu bagi Jennie.
Dua hari menjadi satu minggu..
Jennie masih mencoba sabar. Walaupun Ponsel Jisoo perlahan tidak seramai waktu Jennie baru menemukannya. Masih ada beberapa pesan masuk di ponselnya. Namun, itu dari nomer asing yang tidak di save oleh Jisoo. Sedangkan Kontak yang di save Jisoo sudah berhenti mengirim pesan pada ponsel itu. Jennie tidak curiga sedikitpun dan masih berharap Jisoo akan datang mengambil benda itu.
Satu minggu menjadi tiga minggu..
Jennie masih saja sabar.
Ya.. Dia terpaksa sabar karena Jennie disibukan oleh pekerjaannya. Kerja samanya dengan perusahan Kim Seokjin, demi menutup kerugian yang disebabkan oleh AnD dulu. Menyita banyak waktu Jennie akhir-akhir ini. Dia bahkan harus beberapa kali rapat dalam sehari bersama Seokjin. Bisa dibilang sebagian waktu Jennie selama ini dihabiskan bersama Seokjin demi kelangsungan proyek mereka yang bernilai beberapa Juta dollar. Lalu, Waktu istirahatnya dipergunakan untuk tidur dan makan, selebihnya Jennie akan mengurus pekerjaan. Dan itu tidak berbeda saat Weekend.
Jadi, Jennie mencoba mengabaikan Jisoo yang masih belum mengambil ponselnya atau hanya sekedar menemuinya.
Tapi, Walau begitu, Jennie tetap membawa ponsel Jisoo kemana-mana. Karena jika dia bosan atau lelah. Dia akan bermain dengan ponsel itu. Jennie bahkan lupa tentang privasi dan menjelajahi hampir setiap seluk beluk ponsel Jisoo. Untung saja Jisoo nya anak baik. Jika tidak, Jennie mungkin menemukan sesuatu yang seharusnya tidak boleh dia temukan. 🌚
Dan selama sebulan, Kesabaran Jennie akhirnya habis.
Jennie dengan tidak sabar mengetuk setir mobil nya. Pandangannya tidak pernah lepas pada gerbang sekolah yang menjulang dihadapannya.
Kemarin, Minggu malam Di apartemenya, Jennie mengeram frustasi saat melihat ponsel Jisoo. "Apa Kim Jisoo sudah tidak menginginkan Ponselnya?!"
Itu jelas tidak mungkin karena pada zaman sekarang, siapa yang tidak membutuhkan ponsel?
Dia kembali dilanda frustasi karena mencoba memikirkan alasan Jisoo yang tidak datang-datang menemuinya.
Dan rasa itu semakin menjadi saat, sekali lagi, selama sebulan, Kim Jisoo kembali menghilang dalam kehidupan nya. Tanpa kabar, sama seperti sebelumnya. Lebih Menyebalkan lagi, benda yang seharusnya dia pergunakan untuk menghubungi Kim Jisoo berada ditangan nya sendiri, menyebabkan Dia lose kontak dengan Jisoo.
Jennie sebenarnya bisa bertanya pada Irene. Atau pada Seokjin yang akhir-akhir ini menghabiskan sebagian besar waktu bersamanya. Tapi, Jennie masih terlalu gengsi untuk menanyakan perihal Jisoo kepada anggota keluarganya.
Karena, Jika mengingat perilakunya dulu. Jennie bisa yakin Irene maupun Seokjin pasti akan bertindak defensif untuk melindungi adik mereka yang tercinta. Respon yang diberikan mereka berdua jika Jennie bertanya tentang Jisoo mungkin hanya akan mengatakan kabar Jisoo saja dan tidak benar-benar memberitahu Jennie perihal Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby's Daddy
FanficRATE MATURE!!! Tidak disaran kan di bawah jembatan apalagi umur ok?! crita agak aneh, tapi moga kalian suka!! SEMUA RESIKO DITANGGUNG PEMBACA, YAKALI DIBAGI SAMA AUTHOR! KALO VOTE NYA BISA LAH DI BAGI! **************** Yang Jennie ingat hanya waj...