Setelah Dania pulang, Elina bergegas menuju kamarnya. Dengan terisak ia memuka ponselnya lalu mendial nomor Rega untuk dihubungi. Sudah 10 panggilan tapi ponsel Rega tak kunjung aktif. Lalu ia memutuskan untuk mengirimi Rega pesan. Ia menyesal. Harusnya ia memberi Rega kesempatan. Tapi yang ia lakukan justru membuat hubungannya dan Rega berantakan.
Teringat sesuatu, Elina lantas meraih tempat sampah di samping meja belajarnya. Mencari surat yang beberapa hari lalu ia buang. Untungnya ia belum sempat membuang sampah sampah itu ke luar.
Setelah mendapatkan apa yang ia cari, ia segera membukanya.
Dear Elina♡
Hai El. Tolong jangan ketawain aku karna tulis emot love dibelakang nama kamu ya hehe. Dan jangan kaget karna aku nulis surat. Emang bukan gaya aku banget tapi buat kamu, akan tetep aku lakuin.
Kalo kamu baca surat ini berarti aku udah berangkat ya El. Maaf gak pamit. Bukan aku gak sayang kamu, aku cuma gak mau semakin berat buat pergi kalau kamu tau. Karna aku yakin, walaupun lagi marah kamu pasti tetep bakal nangis kalo tau aku bakal pergi. Kamu kan cengeng hehe. Peace El.
Jangan marah sama yang lain karna mereka gak kasih tau kamu juga ya El. Karna itu aku yang minta. Jadi kalau mau marah, sama aku aja. Oke cantik?
El..
Maaf udah buat kamu kecewa. Maaf buat kamu sakit. Bukan maksud aku gak percaya kamu karna gak mau jelasin apa yang terjadi sebenernya. Aku cuma merasa gak punya hak untuk cerita apapun mengenai malam itu.Aku tau kamu pasti kecewa banget waktu tau aku bohong dan malah liat aku di hotel gendong cewe lain. Kalo diposisi kamu pun, reaksi aku pasti bakal lebih parah dari kamu. Aku paham kenapa kamu bener bener marah sama aku.
Tapi, El... yang harus kamu tau. Aku sayang banget sama kamu. Gak ada niat sedikitpun buat berpaling. Sekarang aku pergi buat memperbaiki diri aku. Biar nanti, aku bisa dateng ke kamu dengan versi terbaik dari diri aku. Supaya aku gak buat kamu kecewa lagi. Supaya aku gak buat kamu nangis lagi.
Baik baik ya disana El. Jangan telat makan. Jangan begadang apalagi sebentar lagi kamu bakal kuliah. Kamu mau jadi desainer kan? Semangat! Kamu pasti bisa.
Dan El.. kalau selama aku pergi kamu nemuin cowo yang lebih baik dari aku, yang lebih bisa buat kamu bahagia, jangan ragu buat terima dia ya. Jangan terhalang karna aku disini. Aku rela. Yang penting kamu bahagia.
Oh iya, ada boneka beruang besar di kamar aku El. Buat kamu. Supaya kalo kamu rindu aku, ada boneka itu yang bisa gantiin aku buat kamu peluk hehe.
Itu aja El. Aku bingung harus tulis apa lagi hehe. See you sayang♡
Salam sayang
Rega><"Padahal kamu udah janji bakal kuliah bareng aku Ga"
Tangis Elina pecah saat itu juga. Dadanya sesak. Perasaannya tak menentu. Antara sedih, kecewa dan marah. Tapi ia rindu Rega nya. Ini bahkan baru 3 hari, tapi Elina sudah benar benar rindu. Lalu bagaimana untuk beberapa tahun kedepan?
Dan apa katanya tadi? Menerima laki laki lain? Mana mungkin itu terjadi saat hatinya bahkan sudah Rega bawa pergi.
"Aku akan nunggu kamu Ga. Gak perduli harus berapa lama pun akan tetap aku tunggu" ujar Elina lirih.
Elina kembali meraih ponselnya untuk mencoba menghubungi Rega lagi, tapi hasilnya tetap nihil. Nomor Rega tak aktif. Akun sosial medianya pun aktif terakhir kali saat hari keberangkatan cowo itu.
Mengapa? Apa Rega sengaja agar dirinya menyesal tak memberi cowo itu kesempatan? Kalau iya, selamat! Ia berhasil. Karna sekarang Elina benar benar menyesal.
Kalau saja hubungan mereka baik baik saja, ia pasti akan tau lebih awal pasal keberangkatan cowo itu. Dan Elina akan memanfaatkan sisa waktu yang ada untuk ia habiskan bersama Rega. Andai..
Elina tertunduk. Hanya bisa berandai andai tanpa melakukan apapun. Apa boleh buat. Semuanya sudah terjadi bukan?
Tapi Elina tak akan putus asa. Ia akan menjalani harinya dengan berkuliah dan mewujudkan cita citanya seperti yang Rega bilang. Meski harus tanpa cowo itu.
-THE END-
YEAYY!! AKHIRNYAA SELESAI JUGAA HUHUU.
Lega banget rasanya. Karna perjuangan banget untuk sampai di tahap ini. Apalagi untuk ngadepin mood nulis yang naik turun🥲
Mohon maaf kalo selama cerita ini berlangsung banyak kata kata yang salah dan menyinggung kalian.
Dan terima kasih banyak buat yang udah mau baca dan vote cerita aku.
Love you all❤
Sampai bertemu di cerita selanjutnyaa🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
TELEIOS (END)
Novela JuvenilSUDAH END!! Bagi warga SMA Nusantara, teleios itu merupakan kumpulan manusia tampan yang sempurna. Tapi bagi Elina, teleios itu tak lebih dari kumpulan manusia manusia abnormal yang kelakuannya bikin geleng geleng kepala. Elina ini sebenarnya gadis...