1

7 2 2
                                    


"Layaknya Hujan"

Kamu, ya kamu. Layaknya hujan
Tau kenapa?
Kamu datang tiba-tiba
Membasahi sebuah benih dalam hati, aku merasakanya. Namun bagaimana dengan mu?
Apakah hanya aku sendiri?
Kamu memberi tau diri ku akan sebuah rasa
Namun disisi lain guntur mu menyadarkan ku
Bahwa ada sebuah fakta yang mengundang luka
Atau apakah aku yang terlalu berharap?

Aku, aku tau akan ada saatnya dimana tetesan air mu akan berhenti
Berhenti pada suatu tempat dan berganti menjadi sebuah pelangi nan indah
Bisakah aku meminta?
Ya, meminta tempat perhentian itu adalah diriku
Menjadikan ku tempat persinggahan pelangi mu
Namun jika bukan aku perhentian pelangimu
Maka biarkan aku tetap merasakan tetesan air mu

-MeD-

Just My WordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang