# TUJUH #

71 10 1
                                        

Masih ada yang nunggu kah, kalo masih oh bagus sekali.

Jangan lupa vote karena vote itu geratis.


Happy reading

.

.

"Lama banget dek? " tanya Sachiro yang lama menunggu adeknya.

"Tadi aku beli pop ice dulu" jawab kunimi lalu meminum nya.

"Kakak mau? " tanya kunimi dan menyodorkan minumannya.

Sachiro hanya menggeleng, lalu kunimi menyodorkan kepada bundanya. Dila hanya menggelengkan kepalanya.

###

Kamis/16.55

"Lu seriusan fut, lu mau dijodohin sama bokap lu? " tanya terushima dengan tidak santainya.

"Iy" jawab futakuchi singkat dan lesu.

"Sama sapa di jodohin? " tanya Suna yang dari tadi hanya menyimak mereka berdua.

Mereka bertiga lagi berasal di cafe, cuman bertiga gak da yang lain.

Sebenarnya mereka gak kan ngumpul kalo gak futakuchi minta mereka setelah pulang sekolah di suruh futakuchi ngumpul soalnya mau ada yang di bicarain.

Jujur nih Suna geram ama temennya, tak kira ada apa eh ternyata mau curhat karena di jodohin sama bokap.

"Udah lah fut, terima aja. Kan itu amanah bokap lu" ujar Suna.

"Bukan itu masalahnya sun, lu kan tau kalo gw udah punya pacar, masak ya gw tiba-tiba mutusin tanpa alasan jelas. Lagian gw cinta benget sama hana" balas futakuchi.

Suna hanya menghela nafas kasar saat mendengar jawaban futakuchi. Sebenarnya Suna udah bilangin sama futakuchi kalo cewek nya tu gak bener. Tapi ya gimana mau jelasin sama satu nih anak yang keras kepalanya gak bisa di ganggu gugat.

Hening

"Dah ah, capek gw ama lu fut" ucap Suna yang pasrah dengan apa yang ingin di lakukan temennya kedepan.

"Dah yok cabut" ucap Suna mengajak kedua temennya.

Lalu mereka membayar minuman yang di belinya tadi dan keluar dari cafe menuju parkiran. Mereka pulang ke arah yang berbeda kecuali Suna sama terushima mereka searah karena mereka tetangga.

###

"Assalamu'alaikum" Suna masuk ke dalam rumah dan tidak mendapati siapapun di ruang tamu.

Lalu Suna berjalan ke dapur dan juga tidak mendapati siapapun juga. Karena Suna yang tidak menemukan bundanya dimana-mana akhirnya memutuskan untuk melihat ke kamar.

"Astagfirullah hal'azim" ucap Suna yang melihat bundanya yang terbaring di lantai kamar yang tidak jauh dari ranjang.

"Bunda, bunda bangun" ucap Suna yang mencoba membangunkan Kania yang pingsan dan meletakkan kepala Kania di atas pahanya.

Suna membawa bundanya kedalam mobil buat dianterin ke rumah sakit. Mobil keluarga Suna tuh ada tiga. Punya ayah Suna satu, punya dia dan satu lagi punya bundanya tapi menggunakan supir. Soalnya nanti kalo ayah Suna keluar kota atau lagi sibuk, bunda Suna diantarkan oleh supir pribadi.

Suna menyalakan mobilnya.

"Pak, buka pacarnya" ucap Suna kepada satpam nya yang bisa kita sebut pak Asep.

Lalu Suna menjalankan mobilnya menuju kerumah sakit.

Di rumah sakit*

"Sus, tolong bantu saya" ucap Suna pada salah satu suster yang lewat sambil menggendong bundanya.

Suster tersebut langsung mengambil bangkar dan Suna langsung meletakkan bundanya di atas bangkar dengan  hati-hati. Setelah para suster langsung membawa Kania ke ruang UGD.


Sambil Suna menunggu informasi keadaan Kania dari dokter, Suna mengeluarkan HP nya dari saku dan mencari satu kontak yang ada dalam HPnya.

'Ayah'

"Assalamu'alaikum ayah"

"Waalaikumsalam, ada apa Suna, kamu kok lesu begitu"

"Bunda masuk rumah sakit ayah"

"Hah? kok bisa? Tunggu ayah di sana, ayah akan segera sampai" ucap Sandi dari seberang telpon.

"Hmm... " Suna hanya berdehem menjawab ayah nya.

Tak lama setelah itu Sandi datang dan menghampiri Suna yang sedang menunggu di dekan pintu ruang UGD.






TBC


Pasti dah banyak yang bosan, dan maaf kalo ceritanya terlalu pendek. Karna kalo panjang nanti cepet kalian bisannya, jadi sengajain banyak yang nyangkut.

Perjodohan ||-Haikyuu Religi-||[Hiatus]Tempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang