Alvaro Damian Andreas, laki-laki itu berdiri di depan pintu rumahnya dengan kedua tangan yang terkepal kuat serta kepala yang ia tundukkan.
Sumpah demi apapun, ia muak. Muak dengan pertengkaran antara kedua orang tuanya.
"Ini yang buat aku gak betah ada di rumah! Bukannya menyambut kedatangan suami, malah bikin suami emosi!"
"Kamu kan emang gak pernah betah di rumah mas, karena kamu lebih senang berada dengan wanita itu!"
"Wanita mana sih yang kamu maksud?!"
"Halah, gak usah pura-pura mas. Aku tahu kamu punya simpanan!"
"Jangan fitnah kamu, dasar wanita jalang!"
Laki-laki bernama Damian itu memejamkan matanya kuat. Lagi, ia lagi-lagi mendengar kata tak mengenakkan keluar dari mulut laki-laki yang ia sebut sebagai Papa.
"Jalang? Kamu bilang aku jalang, mas?"
"Ya! Kau memang wanita jalang! Harusnya kau bersyukur Tiara, karena aku mau menikahi kamu yang saat itu tengah mengandung anak dari laki-laki lain. Harusnya kamu bersyukur karena aku dan keluargaku mau menerima kamu dan masa lalumu. Serta menganggap Damian seperti anakku sendiri.
"Aku capek bertengkar seperti ini terus! Aku lelah, Tiara."
Wanita berusia 35 tahun itu meluruhkan tubuhnya di lantai, ia menangis karena perkataan suaminya yang amat sangat menusuk.
"Kamu mau kemana mas?" tanya Tiara di sela-sela tangisnya saat melihat Hans hendak membuka pintu.
"Kemana pun." jawab Hans tanpa menoleh.
Laki-laki bernama Hans itu membuka knop pintu. Betapa terkejutnya ia melihat anak laki-lakinya berdiri dengan mata yang memerah serta kedua tangan yang di kepal.
"Dam—" ucapan Hans terpotong kala Damian mengangkat satu tangannya.
"Cukup pa." ucap Damian. Matanya memanas melihat laki-laki yang amat ia sayangi, yang amat ia cintai ternyata bukanlah papa kandungnya.
"Papa bisa jelasin, Dam."
"Apa, pa? Apa yang mau papa jelasin? Semuanya udah jelas.
"Damian udah denger semuanya."
"Ternyata Damian bukan anak kandung papa, ya?" tanyanya dengan tatapan kecewa.
"Damian, meskipun begitu papa tetap sayang sama kamu, nak. Kamu tetaplah anak papa." ucap Hans.
Damian menggeleng pelan seraya tersenyum miris. Laki-laki itu pun pergi meninggalkan rumah mewah itu dengan motornya.
Tiara bangkit sambil berjalan tertatih menghampiri Hans. Ia menarik lengan Hans dengan kasar.
"PUAS KAMU MAS?!"
"Kamu udah bikin keluarga ini hancur, mas. Damian sekarang udah tau semuanya dan itu karena kamu!"
"DIAM!"
"Diam atau aku tampar?!"
"Tampar mas, tampar! Aku gak takut!
Plak!
°°°
Seorang gadis yang mengenakan seragam SMA itu berjalan bersama seorang wanita yang bisa di perkirakan berusia dua puluh lima tahun. Wanita itu mengenakan baju sexy serta make up yang mencolok. Sementara gadis di sampingnya terus berjalan sambil menunduk. Sesekali terlihat gadis SMA itu memilin roknya sendiri.
Wanita berpakian sexy itu mengetuk salah satu kamar hotel, setelah mendapatkan jawaban dari dalam segera wanita itu menekan knop pintu lalu mendorong pintu itu hingga terbuka. Tak lupa ia mengajak gadis remaja itu untuk masuk ke dalam bersama dengannya.
"Tuan, ini pelayanmu sudah datang." ucap wanita berpakaian sexy itu.
"Tinggalkan kami berdua." sahut laki-laki yang berada di dalam selimut.
"Baik, tuan." wanita itu pun berlalu pergi meninggalkan gadis cantik itu berdua dengan laki-laki yang menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut di atas tempat tidur.
Seketika suasana ruangan itu menjadi hening untuk beberapa saat. Sebelum akhirnya laki-laki yang bertenlajang dada keluar dari selimut itu dan berdiri. Ia menatap gadis yang berdiri beberapa meter darinya. Dilihatnya gadis itu dari ujung kaki sampai ujung kepala. Kemudian laki-laki itu mendekat.
Detak jantung Naura berubah cepat. Napasnya seperti tercekat. Dan entah kenapa tubuhnya tiba-tiba menegang kala laki-laki berbadan atletis itu mendekatinya. Kini jarak mereka sangat dekat.
"Tunggu apa lagi?"
"LAKUKAN TUGASMU!" bentak Damian dengan suara yang meninggi membuat Naura tersentak kaget dan takut.
"Kenapa diam?"
"Hei, dengar gue. Lo gue bayar, untuk melakukan tugas lo. Tau kan apa tugas lo?" tanya Damian sambil mencengkram kuat kedua pipi Naura.
"I-iya, saya tahu."
"Ya udah lakuin!" Damian mendorong tubuh gadis itu ke atas ranjang. Wajah Naura terlihat ketakutan, sangat, ia sangat takut. Apalagi saat Damian mendekatinya dan kini tubuh laki-laki itu berada di atasnya.
"Malam ini lo adalah jalang gue, paham lo?" bisik Damian tepat di telinga Naura. Detik itu juga Damian langsung melucuti pakian Naura dan menjadikannya sebagai pemuas nafsunya di malam itu.
Jam menunjukkan pukul lima pagi, Naura membuka matanya perlahan kemudian memiringkan tubuhnya yang terbalut selimut ke samping.
Tak terasa air matanya menetes, ini gila, Naura tahu. Ini bukan kemauannya, keadaan yang memaksa. Penyesal? Percuma. Dirinya kini telah kotor, masa depannya ia korbankan demi uang.
Tangisan gadis itu semakin menjadi-jadi. Naura terisak. Nyatanya, isakan tangis gadis cantik itu mengusik ketenangan laki-laki yang tengah tidur di sampingnya. Laki-laki itu pun membuka matanya seraya menoleh kearah Naura yang membelakanginya.
"Lo kenapa sih?!" tanya Damian sambil mengusap wajahnya kasar. Suaranya terdengar khas seperti orang yang baru bangun tidur.
Namun Naura tak menjawab, tak ada niatan juga untuk menghentikan tangisnya membuat Damian kesal setengah mati.
"Bisa diam gak lo?!" bentak Damian.
"Gue pusing denger suara tangisan terus!" katanya lagi.
Damian pun bangkit dari ranjangnya. Ia pasang kembali baju juga celananya lalu mengambil dompet serta ponsel yang tergeletak di atas nakas.
Laki-laki itu mengambil beberapa lembar uang berwarna merah lalu melemparkannya kearah Naura.
"Ambil, itu bonus dari gue."
"Gue pergi dulu, makasih untuk tadi malam." ucap laki-laki itu sebelum ia pergi.
Tangis Naura semakin kencang, badannya bergetar hebat. Sungguh, ia merasa jijik dengan tubuhnya sendiri.
19-02-2023.
Awal publish, semoga bisa end juga di tahun ini. Aamiin...💗🐰Guys, ini cerita aku yang kesekian kalinya. Gak tau deh bakal bisa konsisten buat nulis atau enggak. Krn semangat aku buat nulis itu ya dari kalian.
Klo kaliannya excited sm cerita yg aku buat, dan nunggu² bgt buat aku up, aku pasti bakal semangat bgt n effort buat lanjutin cerita ini smpe ke titik end.
Tp kalau cerita ini sepi...maybe bakal aku unpub lg kyk yg sebelum-sebelumnya hehe...so, stay tuned terus yaw! Jangan lupa follow akun aku dan tinggalkan jejak setelah membaca, okeh?
Next???
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMIAN
Fiksi RemajaAlvaro Damian Andreas, seorang laki-laki yang merupakan most wanted di sekolahnya. Laki-laki yang menjadi incaran para gadis di sekolahnya namun malah jatuh hati pada seorang gadis yang telah di rusaknya. Seorang gadis yang merelakan masa depannya d...