1. Prolog

295 41 1
                                    

"Alan, aku dengar kau berdebat lagi dengan Rion? Aku kalian tidak bisa akur bahkan untuk satu hari saja?"

Mengatakan itu, seorang gadis dengan rambut hitam panjang mendekati seorang remaja, yang saat ini sedang menyandarkan tubuhnya pada dahan pohon di belakangnya.

Remaja itu nampak tidak tertarik untuk menjawab pertanyaan gadis itu, jelas terlihat ketika dia tetap menutup matanya dan mengabadikannya seolah-olah gadis itu tidak ada sejak awal.

Diperlakukan seperti itu, gadis itu bukannya marah atau kesal, dia malah mendatangi remaja itu---yang dia panggil sebagai Alan sebelumnya, lalu duduk di sebelahnya, sambil mengawasi wajahnya dengan cermat.

"... Apa yang kau mau?"

Merasa tidak nyaman oleh mata yang mengawasinya, Alan membuka matanya, menatap gadis itu dari sudut pandangnya dengan sedikit kerutan.

"Aku bilang, kenapa kalian tidak bisa akur sama sekali? Aku dengar kalian diskors dari Akademi selama tiga hari karena kerusakan yang kalian buat."

"Ini urusanku dengan 'orang itu', dan tidak ada hubungannya denganmu, Elzie."

Nada bicara Alan jelas acuh tak acuh, tapi gadis itu, Elzie tidak menghiraukannya dan hanya menghela nafas sambil memegang dahinya.

"Tentu saja ini ada hubungannya denganku, lagipula Alan adalah---"






----M̷̧̨̧̥̗̼̻̗͎̲̞̭̫̞̪̖͕̯̀͋̀̽͂͠ͅa̵̧̡̧̗̤̱͎̞̝̦̺̘͓͇͓̝͖̜̟̙̪̼̬̟̫̼̝͚̭̘̮̣̠̳̳͍͐̿́̾̑̈̒̋̒̈́̈́̀͆͗͑̎̆̎͗̔́͛̂͆̀̇́͒̃̇̔̂̆̓͛̎̕͜͜͝͝͝͠i̴̡̧͔̠͈̥̗͈̪̮̣͇̹̪̭̘̫̲̳͎̙̳͈̝̟̳͋͑͌̈́̕͜͜͝ͅͅn̶̢̧̨̛̛̯̫̘͔̬̬̗͕͕͈̯̦̣̗͇̫̝̰̭̙̰̦̗̱̯̩̪̤̮̼̬̻͍̲̣̦͓̔̄̅̅͌̇̉̔̈̊́̌̾̈́̓͗͌̄̽͊̿͗͂̈͒̈̉͠͠ͅá̸̧̢̧̛̛̻͚̻̩͇͎̹̖͖͓̜̥͚͇̱͓̲̲̄́̂̄́̽̂̔̆̀̐̔͐͆̈́̇̓̒̏̆̑̿͌̋̓̕ͅn̸̯͈̮̜͉̏̒͑ͅk̷̢̡̨̧̥̞̱͇̙̜̠̟̣̜̟̩͙̞͍̼̦͇͔͕̜͍̰͓̜̹̭̫͇̒̿̓̋̍̈͒͜ǘ̵̡̨̡̨̧̨̢͓͕͔̮̖̱̼̼̜̬̜̺͙͈̉͛͜ͅ ̵̛̱͖̪̯̖̰̠͕̞̙̪̒̈́̓̎̆̌̊͆̐̎̉̈́̐̀̈̈́̃͗͌̀̔̊͆͐̽͊̑̕̕͝͝͝͝ͅͅy̶̧̢̨̢͈̫̼̺̠͓̭̯͙̯͓͉̘͉̗̯̭͕̩̥͔̮̹̯͖̌̌̑̊̌̋̐̾̒͌͊̈́̐̑̍̀̄͛̿̓̾̆́̀̍́͗͒͂̑̑̽̇̕̕͘͘͝͠͝ͅͅͅͅạ̷̡͈͔͖̝̪̙̘̳̣͗̑̿͒͐͆̇̓̆̀̔̒̓̊̉̌̏̾͆̈̓̍̄̒̌̐̊̈́̉̇̃̂͆́̄͐̀̕͝͠ͅņ̶͇̠̱̜͙̯̖͎͖͖̤͕͈̩͓̻̥̩̲̲̳͕̮͇̩̒̅̈̊̀͜g̴̢̧̛̛͙̱̱̺̬̳̼̮̣͓̯̝͍̮̲͖͎͖͚̠̮̬̼̖̘̥̠͖̘̠̪̞̞̖̤̀̅͗̔̈́͋͊̐͂͋́́̒̿̇̽̈́̇̀͗̋̂̇̇̽̓͑̊̈̾̆̓̈́̑̈́͛̈̚̕̕͘͜͝ͅ ̷̡̛̘͙̺͖̠̯̙̙̞̗͆̊͑̆̈́͂̔͗̈́̈́̓͌̉̾̓̈̊̅̅͂̄̀̋̋̈̓̐̀͌̅̕͘̚͘͝͝͝͠b̵̡̡̪̲̖͇̫̼̬͎̙͓̤̘̗̒̒͋͋́̌̈̂̋̈́̔͌̓̎͒̌̆̾̏̓͒̉̆͋̽̾̈́̈́̓̆͘̚̕͠͠͠͝ͅͅę̴̛̖̦̳̫̗͇͖̬̟͈͚̫͉̠͚̤̭̟̙̺̹̥̝͔̼͋̄̂̈́̅̈́̎̕͝ͅr̵̛̤͍͉͉͇̤̻̤̫͎̝̋̏̂̓̑͛̀͒̄̈́̾̇̓̈̉̓̓̀̃̾͐͗̄̕͝͠ͅh̸̡̡̢̧͎̼̟̦̖̖͉̲̥͔͖̩̺̙͇̭̖̠̻̖̦͙̟̟͕͈͎̖̯̹͙͍͙̣͚̭̲͖͙͓͍̩͖͂̃̄̐̇̑͆̈́͑̋̋̚͠͠ͅͅͅą̵̛̯͍̱̞̮̮̩̳̳͖͈̣̪̬̝̭͇̰̘̞̝͕̯͍̯̥̟̭͓̱͕̼̞͖̹̠̖̩͍̞̬̆̅͂͂̅̉̄̐̅͆̋̊̉͑͜͠͝ŕ̷̨̪̫̰̠̗̪͉͎̟̩͕̹͖͓͑̂̊́̔̂̋̈́̊̎̊́̾̈́̀̉̆̕͜͜͝͝͠͝ͅg̷̢̨̨̧̯͓̪̪̼̝̫̲̩̟̦̣̩̗̙̦̺͇̣̻̞̦͕̤̗̭͍͍̖̲̰̳̪͖̦̝͚͚͈̈̈̈̎̄͂̇́̇̽̽̆̐̐́̿͘͠͠͝͝ͅͅa̵̡̢̢̨̧̛̲̫̯̹̹̠͓̰̩͕̪͈̰͎͙̭͇̤̜͔̲̞̯̜̭͍͕͙̯̖͔̟̥̟̫̲̭̝̞͔̤̪̓̃̆͒͆̍̋̀̀̑̂͑̈͒̃̕͜͜͜͝͝.




Mata Alan seketika melebar, dia tanpa sadar menjauh dan memasang posisi siap bertarung.

Suara itu ..., tidak salah lagi!

Tapi, saat Alan melihat sekeliling, dia tidak menemukan seorangpun kecuali Elzie, yang menatapnya sambil memiringkan kepalanya.

"Ada apa, Alan?"

The World Is Still Not Over - ReTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang