•
MHIBH♡
•
☆☆☆
17.30
Kanaya dan Vernon sampai dirumah Hardi. Kedatangannya disambut Hardi yang sedang rebahan sambil menonton televisi.
"Assalamu'alaikum," ucap keduanya saat melangkah masuk.
"Oii, Wa'alaikumussalam." jawab Hardi langsung beranjak dan adu tonjok bersama Vernon.
"Duduk dulu duduk."
"Sebelumnya maaf Om gak enak karena nolak. Tapi Vernon mau ada urusan lain lagi sama keluarga sehabis pulang dari sini jadi mau langsung pulang aja Om." tutur Vernon.
"Ooh gitu, yaudah salamin ya buat Haris."
"Baik om," kata Vernon setelah salim pada Hardi.
"Gak mau minum dulu?" tanya Kanaya lupa bawakan minum untuk pemuda tersebut.
"Kapan-kapan aja deh, aku langsung pulang, ya."
"Aku anterin sampe depan."
"Pulang ya om, assalamu'alaikum ... " pamitnya.
"YOI BRO. Wa'alaikummussalam hati-hati digodain Kanaya." jawab Hardi dipelototi oleh Kanaya, dan Vernon hanya tertawa.
"Pulang ya om,"
"Woke woke!"
"Ikhlas gak nih om saya pulang?"
Hardi pura-pura mengusap air mata pakai kerah kaos belangnya sambil tersendu-sendu. "Sebenernya ... Om gak rela berat banget hati om nak,"
Vernon pun ikut masuk kedalam alur drama Hardi, ia pun mengusap pura pipinya. "Tapi om harus rela ... " tuturnya dengan wajah sedih.
"Iya Nak, demi urusan kamu. Om rela," kini Hardi menepuk-nepuk pundak Vernon dengan penuh drama. Kanaya melihat keduanya sudah hilang kesabaran. Dirinya buang nafas panjang dan memijat pangkal hidungnya.
"Sama-sama prik."
Mimik Hardi dan Vernon kembali normal tak lagi seperti tadi dramanya. Keduanya kompak mendrama dan kompak merubah air muka dalam sekejap sehingga Kanaya sudah benar-benar harus ambil tindak agar drama seperti tadi tidak terjadi lagi.
"Ayah, tadi handphone Ayah bunyi pesan masuk."
"Oh ya?" Kanaya mengangguk sekali Hardi balik badan ia menarik Vernon keluar yang tertawa bahak-bahak.
"Kenapa ketawa?" tanya Kanaya saat sudah didepan.
"Om Hardi lucu banget," ketawa Vernon perlahan berakhir renyah.
"Sorry ya, Ayah emang suka gitu."
"Gapapa, santai aja gue juga gak keberatan."
Kanaya nyengir. "Makasih ya, for today." Vernon tersenyum kemudian mengusap puncak kepala Kanaya yang tinggi sebahunya.
"Sama-sama cantik." pipi Kanaya mendadak hangat dia hanya kira suhu disekitar berubah menjadi panas tapi saat Vernon menarik hidung pesek Kanaya ia sadar bahwa dirinya tengah blushing.
"Pipinya merah ... Hahaha," Kanaya langsung tutup pipi pakai kedua tangannya. Vernon semakin senang menggodanya. Peringatan Hardi tadi sebenarnya bukan ia yang harus diwaspadai tetapi anaknya.
"Waduh bisa telat!" kata Vernon setelah melihat arlojinya. "Pulang ya Nay, assalamu'alaikum." lanjutnya sehabis naik dan nyalakan motornya.
"Wa'alaikummussalam. Hati-hati!!"
"Woke!" Vernon membawa ngebut motornya pergi belah jalanan kota.
"Dibilang hati-hati malah bawa ngebut." gerutu Kanaya kemudian masuk setelah mengunci gerbang.
Ia duduk di sofa kecil menemani Hardi nonton bola. "Ibu mana, Yah?" tanya Kanaya dari dirinya masuk sampai masuk lagi Fitri tidak terlihat sama sekali.
"Didapur, lagi masak makan malem."
"Ooh," terdengar suara cekikikan Fitri dengan seseorang dari dapur. "Ibu ngobrol sama siapa kok rame?" tanyanya lagi.
Hardi angkat kedua bahunya. "Liat aja sendiri."
Kanaya beranjak menuju dapur, terlihat punggung sang ibu dan seorang laki-laki yang tengah berbincang sesekali laki-laki itu tertawa.
Dia hanya diam tak ingin buka suara dan mendengarkan apa yang Fitri dan laki-laki itu bicarakan.
"Kanaya waktu kecil hiperaktif banget, sampe ibu sendiri gak bisa tanganin dia sendiri harus sama ayahnya." Kanaya tertohok dengan topik pembicaraan Fitri.
"Oh ya?" jawab laki-laki itu.
"Ih coba ya dia tuh kalau dibilangin jangan main di samping got malah ngeyel. Akhirnya, jatoh kedalem sambil nangis dari atas sampe bawah item tambah bau."
"Terus bu,"
"Ibu bawa dia pulang terus mandiin di luar."
Pemuda itu terkekeh. Selesai juga mereka berdua saat balik badan setengah terkejut dengan keberadaan Kanaya yang duduk dimeja makan sambil topang dagu. Gadis itu tersenyum pada ibunya.
"Seru ya bu ceritanya."
☆☆☆
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] MHIBH - END✅
Фанфик[SELESAI REVISI] "Tokoh utama tetap jadi tokoh terkuat yang tidak bisa digantikan" ❀❀❀ End : Jum'at, 05 Agustus 2022 Selesai revisi : Selasa, 06 Juni 2023 🏅1 - txtmoa 2022 #40 cerita 🏅1 - leanavvab 2023 #12 cerita 🏅162 - hijrah 2023 #16,1rb cerit...