Gita baru saja menyelesaikan pekerjaannya mengatur jadwal para talent dan menyortir email yang berhubungan dengan pekerjaan Feni di jam 21:00 ini. Dia sedikit merenggangkan badannya yang kaku karena telah duduk begitu lama. Dipijatnya pelan leher dan bahunya, sebelum akhirnya membereskan barang-barangnya dan bersiap pulang. Tapi baru saja dia memasuki mobil Toyota GR86 berwarna merah metalic miliknya, ponselnya berdering dan menampilkan nama Ms. Sisca Saras di layarnya. Dia sempat mengerutkan keningnya saat melihat itu, karena jarang-jarang sahabat bosnya itu meneleponnya, apalagi malam-malam begini.
"Halo selamat malam Bu Sisca." Angkatnya setelah dering ke tiga.
"Iya Halo Gita, bisa ke SSS sekarang ga?"
"Ada apa ya Bu?"
"Ini Feni mabuk berat gara-gara kebanyakan minum, bisa kamu jemput ga?"
"Oh, baik Bu Sisca saya segera kesana." Tanpa menunggu jawaban dari Sisca, Gita memutuskan panggilan itu dan langsung memacu mobilnya. Meskipun tak menampakkan ekspresi apapun alias datar-datar saja mukanya, sebenarnya dia sangat khawatir kepada Feni. Dia tau bahwa idolanya yang kini menjadi atasannya itu tidak kuat minum alkohol.
Tak sampai setengah jam, Gita telah sampai dan memarkirkan mobilnya dengan rapi. Padahal normalnya akan butuh waktu sekitar 45-60 menit untuk sampai kesana. Bisa dibayangkan bukan, bagaimana Gita mengemudikan mobil sportnya itu?
Saat memasuki SSS dia melihat Ara sedang membersihkan sebuah meja yang pengunjungnya baru saja selesai. "Malam Ra, sorry Bu Feni sama Bu Sisca dimana ya?" Tanyanya tanpa basa-basi, begitulah Gita.
"Eh kak Gita, Bu Sisca sama Bu Feni ada di atas. Mau saya anter?" Tawar Ara sopan.
"Oh ga usah Ra, kamu lanjutin aja dulu. Saya bisa kesana sendiri. Makasih ya." Tanpa menunggu respon Ara, Gita pun langsung menuju ruang kerja Sisca dengan langkah lebar. Ara yang sudah paham dengan karakter Gita hanya menggendikan bahu dan melanjutkan pekerjaannya.
"Permisi." Gita langsung masuk ruangan itu setelah mengetuknya dua kali. Tapi didapatinya atasannya itu sedang minum teh dengan Bu Sisca dalam keadaan baik-baik saja. Tidak seperti yang dikatakan Sisca di telepon.
"Tuh kan apa gue bilang?" Kata Sisca kepada Feni, entah apa konteksnya. Feni pun hanya bisa mencebikkan bibirnya kesal.
"Kok cepet banget? Kamu ngebut ya?" Ucap Feni kepada Gita yang masih berdiri di depan pintu.
Gita hanya bisa menghebuskan nafas lega dan berjalan mendekat kearah mereka berdua. "Maaf Bu Feni, karena tadi Bu Sisca bilang kalau anda sedang mabuk berat, jadi saya langsung buru-buru kesini." Jawab Gita sambil melihat ke arah Sisca.
"Takutnya jika terjadi sesuatu." Lanjutnya lagi sambil duduk di sofa depan kedua sahabat itu.
"Dia emang tadi habis minum kok, tuh buktinya botolnya masih ada." Ucap Sisca sambil menunjuk botol wine yang telah habis isinya dengan dagunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARISAN 🔞
FanfictionAnin, Feni, Gracia, Shani dan Sisca adalah sahabat dari sejak mereka sekolah. Sekarang mereka sudah berkeluarga dan mapan di bidangnya masing-masing. Meskipun terlihat bahagia tapi sebenarnya mereka merasa kesepian dan hambar di kehidupan percintaan...