༄ᶦᶰᵈ᭄✿36࿐

45 18 0
                                    

.

.

.

.

.

.

.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

.

.

.

.

Benar....! Sampai kapan pun, kau tidak akan berhenti bila kau belum mendapatkan keinginanmu...!'' Seru nya lagi. Ia berjalan kearah Eida, ketika langkah itu maju, Eida langsung mundur. Entah mengapa pernafasannya mulai sesak karena saking tertekannya dengan Aura mematikan milik sosok itu.

Aura itu seperti sebilah Pedang yang akan siap mengoyak sekujur tubuhnya.

Bruag

Prang

Berpaling

Eida menggenggam kedua tangannya erat erat. Ketika dengan sadistnya orang itu membanting meja ke tembok. Karena rasa takut yang amat, ia memalingkan mukanya kesamping, tak berani menatap wajah sosok itu, Eida sangat takut. Apalagi merasa ngeri ketika melihat Meja itu sudah hancur lebur.

"Aku tak mengerti mengapa kau sampai sejauh ini melakukannya...!'' Katanya lagi sambil masih berpose seperti tadi. Sangat tenang setenang air .

"Ku kira kau masih punya hati, mengingat kau sangat mencintainya, namun ternyata tidak. Kau bahkan tanpa ragu menyiksanya hingga seperti itu...!'' Ucapnya lagi...ia masih senantiasa berpose seperti itu.

"Jika kau tanpa ragu melakukan itu, maka aku boleh kan...! melakukan itu kepadamu...!' Tanya nya tenang namun sangat dingin dan menusuk, entah mengapa ia merasa perkataan itu , seperti nyanyian kematian untuknya.

Deg

.

.

.

.

.

.

Tiba-tiba otaknya ngeblank. Entah mengapa sesuatu seperti menyuruhnya untuk pergi dari tempat ini. Ia merasa jika dia lama-lama disini sesuatu akan membuatnya trauma seumur hidup.

Tidak...! Bagaimana mungkin ia takut dengan suaminya. Mana mungkin ini sungguh konyol. Eida membathin...! Jika dia takut pada Nya, berarti ia juga membiarkan Kawaki pergi darinya.. nggak....! Ini tidak akan pernah terjadi sampai maupun Kawaki adalah miliknya.

Memberanikan diri untuk berdiri, dengan tatapan angkuh dan dingin ia  pun menjawab pertanyaan Suaminya.

"Cih....! Seperti kau bisa saja melakukan itu padaku...! , sebelum kau melakukan itu, lebih baik kau enyah saja dari hadapanku.....!'' Entah darimana rasa angkuh dan arogan yang dimiliki Eida dia pun tanpa pikir langsung menyerang Boruto dengan kecepatan yang dimilikinya.

Wush

Buag

Greb

Seketika itu Eida langsung melayangkan tendabukannya kearah Suaminya. Tersenyum setan karena ia percaya tendangan mematikan yang dilayangkannya Suaminya akan terkena telak . Seringai terus tersungging apik di wajah Ayunya.

Want to be with You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang