Lisa membenarkan dasi nya, pagi ini adalah hari ke lima setelah pulang dari pekerjaan panjang nya. Ia menggunakan seragam pilot nya nampak terlihat menawan dan gagah, ia tidak tinggal bersama kakaknya melainkan di sebrang rumah kakaknya yang telah menjadi milik pribadi nya. Dua hari lalu kedua temannya nya datang untuk bersama sama tinggal di rumah baru lisa, selama ini lisa selalu berpindah-pindah tempat karena pekerjaan nya yang terus berpindah pindah.
Ia menarik senyum ketika mendengar suara bell yang nampak di tekan berkali-kali, ia mulai hafal dengan tingkah laku anak semata wayang kakaknya itu. Pagi-pagi sudah memainkan bell rumahnya sembari memanggilnya untuk keluar, hari ini ia ada panggilan khusus untuk melakukan kunjungan ke sekolah.
"Jennie benar-benar mengganggu tidur ku. " Lisa terkekeh kala melihat sahabat nya bernama kim Jisoo masuk kedalam kamarnya dengan wajah mengantuk nya.
"Kau tidak bersiap-siap? Sudah hampir puluh enam pagi. " Lisa menatap jisoo dari pantulan cermin.
"Lebih baik kau hampiri gadis itu terlebih dahulu, dua berisik. " Jisoo melempar bantal ke arah lisa yang tertawa pelan.
Ia melangkah keluar kamar menuju lantai bawah hendak menghampiri gadis remaja yang tengah iseng di pagi hari, gadis itu sudah rapi dengan seragam sekolahnya yang nampak terlihat lucu dan cantik di tubuh mungilnya. Jennie nampak menghentikan aksi ketika melihat pintu rumah terbuka dan menampilkan sosok lisa yang tengah berjalan ke arahnya, jennie terkagum.
"Aigoo, kamu membuat teman ku terbangun. " Lisa mengusak gemas kepala jennie ketika gerbang sudah ia buka.
Jennie menyungging senyum nya. "Kamu mau pergi lagi?"
Lisa menaikan kedua alisnya. "Hanya kunjungan ke sekolah, aku sudah mengatur waktu cuti selama beberapa bulan. "
Jennie berbunga bunga mendengar itu, ia bisa semakin lama berdekatan dengan lisa. Jika di ingat lagi sekarang jennie jomblo karena beberapa hari lalu ia sudah memutuskan Jongin dengan Sepihak dengan mengakui jika dirinya menyukai adik tiri Ibu nya sendiri, tapi jennie tidak tahu tentang bagaimana perasaan lisa terhadap nya.
"Supir mu sudah menunggu, cepat berangkat sebelum terlambat. " Lisa sedikit menurunkan tubuhnya untuk membuat wajah mereka saling berhadapan.
"Satu pelukan untuk pagi ini? " Jennie dengan mata berbinar nya berbeda ketika sudah sampai di sekolah.
Lisa terkekeh dan kembali berdiri tegap lalu tangannya menarik lembut jennie masuk kedalam dekapannya, gadis itu memeluk erat tubuh lisa dan benar-benar merasakan kehangatan dari lisa. Pelukan itu tidak berlangsung lama ketika lisa lebih dulu menuntaskan nya dan mengantarkan gadis itu menuju mobil yang akan membawanya ke sekolah.
Ia meletakan tas ransel jennie di sisi pemiliknya lalu menutup pintu mobil itu dengan hati-hati, lisa tersenyum kala jennie malah menurunkan kaca mobil dan menarik lengan nya untuk kembali mendekat.
"Tunggu aku pulang. " Pintanya dan di angguki oleh lisa.
"Arra, belajar dengan baik dan jangan nakal. " Ia mencubit hidung kecil jennie dan memberikan efek geli serta lucu dari pemiliknya.
Lisa menarik nafas kala mobil itu sudah berjalan menjauhi dirinya, ia berjalan kembali masuk kedalam rumah menunggu kedua temannya yang masih bersiap-siap. Hari ini dirinya mendapatkan tugas untuk melakukan kunjungan ke salah satu sekolah untuk memperkenalkan dunia penerbangan sekaligus menawarkan sekolah penerbangan terbaik di Belanda, lisa amat tersanjung mendapatkan pekerjaan yang satu ini.
Tanpa ia ketahui dua orang di atas motor memerhatikan gerak-gerik lisa yang sudah berjalan masuk kedalam rumah, rasa benci dan marah itu menatap tubuh tinggi lisa. Sesuatu akan terjadi padanya dan sesuatu akan membuat lisa kesakitan dengan rasa sakit yang belum pernah ia rasakan selama hidupnya selain meninggal nya sang ayah kim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain Manoban : [GXG] JENLISA
Ficção AdolescenteImpian ku adalah menjadi seorang captain pilot, tetapi jalan hidup ku adalah menjadi seorang yang bisa mencintai mu dengan tulus - Lalisa Manoban