Ara Pindah!

15 1 0
                                    

Sudah dua minggu Gaby berada di rumah Aurora. Kadang juga beberapa kali hang out bersama Kezie, sedangkan Joshep hanya pernah ikut satu kali. Setelah itu ia selalu beralasan sibuk. Seperti sekarang Kezie, Gaby dan Aurora sedang berkumpul di rumah Aurora tanpa Joshep.

"Sumpah gue penasaran banget sama sugar daddy lo!" Teriakan frustasi Gaby malah mendapat pukulan oleh Aurora di lengannya.

"Sugar daddy sugar daddy apaan sih. Gue totok ya mulut lo!" Potes Aurora.

"Loh kan emang bener. Coba liat deh foto profil WA, ada gak?" Tanya Gaby.

Aurora menjangkau ponselnya di atas meja dan membuka aplikasi WA. Ia lalu memperlihatkan kontak Billy pada Gaby dan Kezie yang juga mendekat untuk ikut melihat.

"Barongsai!" Aurora tertawa keras karena berhasil mengerjai kedua temannya. Foto profil kontak WA Billy hanyalah foto laptop dan secangkir kopi. Cuma Kezie yang tidak begitu kecewa karena ia sudah beberapa kali bertemu dengan Billy.

"Jelek banget, ya? Sampai gak mau nunjukin wajah sendiri," ujar Gaby menatap sinis Aurora.

"Kalau ada kesempatan ketemu jangan naksir loh!" Peringatan dari Aurora hanya disambut tawa sumbang oleh Gaby.

"Lo catet baik-baik nih, gue gak suka yang mix."

Setelah perdebatan yang diawali oleh wajah Billy, Aurora dan Gaby mulai tenang dan terdiam cukup lama. Kezie juga dari tadi tidak terganggu dengan kegiatannya memasukan belanjaan ke troly aplikasi belanja online.

"Zie," panggil Aurora yang dibalas lagu Sabyan Gambus oleh Kezie.

"Hm?"

"Lo berantem ya sama Josh?" Seketika jari Kezie yang sedang berselancar di layar ponselnya berhenti. Ia menatap Aurora berusaha untuk terlihat setenang mungkin.

"Kan udah gue bilang. Lo gak bisa nutupin apapun dari gue," ujar Aurora lagi membuat Kezie gelagapan.

"K-kenapa lo mikir gitu?" Tanya Kezie lalu membuka satu bungkus ciki yang tadi ia beli sebelum berangkat ke rumah Aurora.

"Mata gue gak buta, ya. Biasanya paling lama kalian diem-dieman cuma dua hari. Ini gue liat-liat udah berhari-hari, Kejia!"

"Gue kira cuma gue yang mikir gitu selama di sini," ujar Gaby lalu merebut ciki yang ada di tangan Kezie.

"Gue gak ngerti deh kenapa lo selalu nutupin sesuatu dari gue. Kenapa? Gue gak bisa kasih solusi yang baik? Atau lo ngerasa gue gak bisa dipercaya? Padahal gue gak pernah nyembunyiin apapun dari lo."

Kezie merasa bersalah mendengar itu dari Aurora. Sebenarnya bukannya tidak percaya pada gadis itu. Hanya saja ini terasa aneh dikatakan karena mereka sudah berteman dari saat awal masuk kuliah. Ada juga rasa malu untuk mengakui ia menyukai Joshep yang terkenal playboy Soshi itu. Tapi rasanya sekarang tidak ada gunanya juga berbohong.

"I e-explained to him that I on him."

"GUK GUK NGIK NGIK!"

***

Aurora, Kezie dan Gaby baru saja selesai menghamburkan uang orang tua mereka. Main, shopping, makan hingga mereka lelah dan memutuskan untuk pulang. Kali ini Aurora memilih untuk pulang ke apartemen Jessica karena kakak sepupunya itu mengabari jika ia sudah pulang.

Aurora memasukan kata sandi dan sidik jadi pada ganggang smart door lalu mempersilahkan Gaby masuk saat pintu sudah terbuka.

"Kakak! Aku pulang!" Teriak Aurora dengan riang karena jujur ia merindukan kakak sepupunya itu. Saat baru saja sampai ke ruang tamu, mata Aurora malah disuguhkan pemandangan yang tidak senonoh yang dilakukan Jessica dan Azka.

Om Jadian Yuk!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang