Hate to be Love

Season 2 : Chapter 5

Hate to be Love
Written by Chinatsu-chan
_________________________________

Sesuai dengan janji, hari ini Sakura melakukan pertemuan dengan Temari. Langkah kaki yang sama seperti langkah prajurit itu tidak disadari oleh keduanya. Menikmati hari dengan cuaca yang cerah. Langit biru sungguh pemandangan yang luar biasa menenangkan. Mereka berjalan-jalan di sekitar danau yang disana juga ada taman pohon Sakura.

Hembusan angin menggerakkan baju dan rambut mereka. Rasanya begitu enak dan tenang bagi Sakura. Mereka berhenti di sebuah bangku yang menghadap ke danau itu.

" Jadi, kau sudah bertemu dengannya?" ucap Temari yang memfokuskan matanya ke arah layar ponselnya untuk mengambil gambar pemandangan sebentar.

" Iya."

" Lalu, kalian bicara apa?" Dia menyimpan ponselnya kedalam saku bajunya. Karena sekarang ada yang mengajaknya mengobrol maka, dia harus fokus pada apa yang lawan bicarakan.

" Dia bilang aku ini egois karena mengakhiri hubungan sepihak saja."

Jujur Temari terkejut. Seorang Sakura yang seperti ini di bilang egois? Sungguh tidak masuk akal.

Berani sekali dia berkata begitu pada Sakura. -ungkap Temari yang agak kesal dengan pengakuan Sakura.

" Sebelum itu, bagaimana kalian bertemu?"

" Dia menghampiriku di tempat kerja karena ada barang yang tak sengaja jatuh saat di rumah sakit. Dan kau tahu, dia bilang bahwa dia adalah calon suamiku. Dia mengatakan itu pada rekan kerjaku. Aku tidak mengerti kenapa dia seperti ini padaku." Tuturnya.

Temari melihat Sakura agak lesu hari ini. Tidak seperti biasanya, wajahnya berseri-seri itu tidak ada sekarang.

" Kau sudah menjelaskan padanya dengan sejelas-jelasnya?"

Sakura menoleh ke arah Temari dan mimik wajahnya begitu cemas, kesal seperti orang yang benar-benar putus asa karena frustasi oleh sesuatu.

" Temari, aku harus bagaimana? Kenapa semuanya jadi begini? Aku jadi tidak bisa fokus mengajar dan mengerjakan pekerjaan karena hal ini. Aku sungguh tidak ingin berurusan lagi dengannya. Kenapa dia datang lagi? Apa yang harus aku lakukan?" keluhnya dengan frustasi.

Temari memeluknya dengan erat. Dia sudah menarik kesimpulan dari cerita Sakura ini.

Dia melepaskan pelukannya tanpa melepas genggaman tangannya pada bahu Sakura, " Sudah tenang?"

" Sedikit."

Temari melepaskan tangannya dari Sakura lalu mengalihkan pandangannya ke danau, " Dari ceritamu ini aku menarik kesimpulan bahwa dia menginginkanmu kembali."

Deg!

" Tidak! Itu tidak mungkin." elaknya dengan nada tinggi. Sampai membuat Temari tercengang dengan nada bicara Sakura padanya.

Tatapan mata Temari menajam seolah sedang menggali sesuatu dari Sakura.

" Sakura, jangan bilang kau belum bisa melupakannya?"

Sakura tiba-tiba tidak menjawab. Dan ekspresinya-seperti dugaan Temari. Tapi, ini tidak bisa dibiarkan.

" Kau masih punya rasa padanya?"