BLOSSOM TEARS

1K 160 29
                                    


"Selama napasku berderu, takkan ada kata berhenti untuk cinta ini"

Matanya terbuka, hanya sesekali berkedip demi meloloskan butir-butir air kesedihan yang ia tanggung. Sudut bibirnya terluka sedikit membiru, pelipisnya tergores dengan darah mengering di sekitarnya. Sakit? Sangat, bahkan ia tak bisa merasakan bahunya.

Pecahan kaca beserta barang-barang berserakan di sekeliling ruangan, bau alkohol menguar ke seluruh penjuru tempat, bahkan gaun pengantin putih yang ia kenakan tampak menguning di beberapa bagian terkenanya.

'Kau berselingkuh dengan Taehyung, huh? Ya, aku mengerti! Wajar, aku bukanlah pria mapan seperti dia 'kan?'

"Tidak." Lirihnya pada udara kosong yang dapat netranya tangkap.

'Kheh, pembelaan macam apa itu? Kau berusaha untuk menghinaku! Jalang kurang ajar!'

"Tidak,"

'Apa ini? Dia memberimu sebuah kalung, eh? Dia membelimu dengan ini?'

'Kau sedang mabuk, Jung. Ayo istirahatkan dirimu,'

"Lepaskan tanganmu dariku, sialan!"

Tetesan air matanya berderai, ia kembali terisak saat perkataan itu terus mengiang di telingannya. "Aku tidak seperti itu! Percayalah!"

'Pergi kau, aku tidak ingin melihat wajahmu lagi saat kembali nanti!'

Lalisa berusaha bangkit, lewat pecahan-pecahan kaca yang berserakan, dia dapat melihat pantulan dirinya yang tampak menyedihkan. Jungkook sang kekasih membuangnya, apalagi yang lebih menyakitkan dari itu?

Lima tahun menjalin hubungan semuanya berjalan dengan baik, Jungkook yang mencintai Lisa dan Lisa yang mencintai Jungkook. Hatinya masih berharap jika saat-saat itu akan terulang kembali, meski dirinya hampir menyerah jika mengingat satu tahun ini, Jungkook tak pernah menjadi Jungkook yang ia kenali.

Permasalahan ini timbul ketika Jungkook menerima surat PHK dari perusahaan tempat ia bekerja, pria itu terjatuh begitu keras dari harapan yang sangat tinggi. Lisa ingat betapa pria itu sangat mencintai pekerjaannya, ketidakadilan yang ia terima telah membuat Jungkook kehilangan kewarasannya.

Setiap saat, pria itu selalu saja membentak Lisa untuk alasan yang tidak gadis itu sendiri mengerti, dia selalu marah namun Lisa mencoba untuk terus memaklumi jika itu hanya sebatas pelampiasan kekecewaan pria itu.

Dia diam, berusaha melakukan yang terbaik, bekerja demi menghidupi dirinya dan membayar minuman-minuman yang Jungkook beli. Dia dahulu tak seperti ini, dia seorang pria yang menyukai hidup sehat, tak merokok apalagi minum alkohol.

Jungkook adalah pria impian Lisa, seorang arsitek dengan titel lulusan terbaik dari universitas mereka. Dia jujur, gagah, baik hati, juga ramah. Bahkan dia terlalu baik untuk menerima fitnah keji rekannya, dan membuatnya hancur seperti ini. Lisa ada di sana, menyaksikan kematian nurani Jungkook dan impiannya tentang pria itu.

Kenapa nasib ini begitu tak adil, apa salah mereka? Apa kesalahan Jungkook? Kesalahannya? Sampai Jungkook harus kehilangan dirinya sendiri, dan Lisa harus kehilangan lelaki yang ia cintai.

'Pergi kau, aku tidak ingin melihat wajahmu lagi saat kembali nanti!'

Lisa melirik kesana-kemari, mencari kalung yang Jungkook tarik paksa dan lempar. Ketika netranya menemukan kalung itu, Lisa tak kuasa untuk tak menangis kembali. Dia bahkan harus menyeret tubuhnya dan mengambil kalung tersebut. Dipandanginya benda itu dengan tatapan hampa, lalu ia dekatkan dengan hatinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BLOSSOM TEARS [LIZKOOK ONESHOOT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang