7. Nyonya Kim

196 34 5
                                    

Sesuai dengan ucapan Taehyung beberapa hari lalu, dia benar-benar mengadakan pertemuan besar penting yang khusus dihadiri para rekan kerja dari perusahaan Kim. Seohyun dipaksa datang, si nona Seohyun berdecak kesal dengan kelakuan gila namja itu. Jam dinding hampir menunjukkan pukul 9 pagi dan di aula kantor Taehyung telah ramai akan para rekan yang diundang secara langsung oleh sang direktur, di dalam ruang kerjanya ada Taehyung juga Seohyun yang misuh-misuh sendiri.

"Kau benar-benar gila" desis Seohyun melirik Taehyung kesal.

"Jangan sampai para manusia di aula mendengar kau berkata sekasar itu pada calon suami-mu, mengerti?" Sahut Taehyung tenang.

"Ya Tuhan, kenapa hidupku harus seperti ini?" Seohyun frustasi.

"Ayo, mereka telah menunggu kita" Taehyung meraih tangan Seohyun, menautkan jemari keduanya dan melangkah menuju ke aula.

'Apa-apaan dia? Dia bisa menjadi sangat menyebalkan namun terkadang bisa menjadi sangat manis? Memang gila'

Cklek!

Pintu aula terbuka dan memperlihatkan sepasang manusia yaitu Taehyung-Seohyun, semua mata beralih pada keduanya. Para namja maupun yeoja disana tersenyum melihat mereka. Taehyung melangkah membawa Seohyun ke depan, ia melepaskan tautan jemarinya dan mendekati mimbar.

"Terima kasih untuk kalian semua yang telah meluangkan waktu berharga hanya karena undanganku, maaf, membuat kalian menunggu lama" Taehyung bersuara di depan mikrofon.

"Aku tidak akan berlama-lama, sebagai mitra kerja dari perusahan Kim.. kalian adalah bagian dari sukses-nya perusahaan kami, mungkin kalian telah melihat berita tentang pernikahanku yang akan berlangsung 2 minggu lagi.. disini, aku ingin memperkenalkan seseorang yang akan menjadi pengantinku" Taehyung menoleh pada Seohyun yang mengerjap, si sulung Kim tersenyum dan mengulurkan tangan membuat Seohyun mau tak mau bergerak mendekat menyambut uluran tangan si direktur muda. Taehyung menggenggam lembut tangan putih Seohyun, ia kembali menatap para manusia yang kini semakin tersenyum sambil bergumam memperhatikan si nona Seo.

"Perkenalkan.. ini adalah calon istriku, Seo Joohyun dan aku berharap kalian semua dapat hadir di pernikahan kami" Taehyung tersenyum tampan disambut tepukan tangan oleh para rekan perusahaan.

"Silahkan nikmati jamuan yang ada" ujar Taehyung sebelum menarik Seohyun menjauh dari mimbar.

"Kim sajangnim, saya ikut berbahagia atas berita pernikahan anda dan anda sepertinya sangat pintar memilih calon" salah seorang mitra tersenyum menghampiri Taehyung, ia melirik Seohyun yang tersenyum manis ke arahnya.

"Terima kasih, Seokjin-ssi" Taehyung balas tersenyum, ia melingkarkan lengan di pinggang Seohyun.

"Calon-ku cantik, bukan?" Gurau Taehyung.

"Iya, tak akan ada yang berani mengatakannya jelek" sahut Seokjin mengangguk cepat.

"Taehyung"

Suara berat Dongwook mengalihkan atensi Taehyung-Seohyun dan Seokjin, si rekan kerja tersenyum membungkuk sopan pada si tuan besar demikian juga Seohyun namun Taehyung hanya menatap datar.

"Ah saya permisi dulu" Seokjin pamit merasakan kalau mereka akan berbincang tentang keluarga.

"Tidak biasanya anda mau datang ke acara tak penting seperti ini" alis Taehyung terangkat.

"Kau putraku, jelas aku akan datang jika menyangkut tentang kedua putraku" sahut Dongwook.

"Begitu?" Taehyung menampilkan senyuman remeh.

Senyuman remeh Taehyung menimbulkan kerutan di dahi mulus Seohyun. Taehyung terlihat tak akur dengan Dongwook, dari sikap juga bahasanya dalam berkata selalu ada nada mengejek dan sarat akan nada sinis. Ada apa? Dongwook menghela nafas mengabaikan si putra sulung, pandangannya beralih pada Seohyun yang tampak kebingungan.

Two Side [On Going-Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang