Bab 10. Kembali

2.7K 152 56
                                    

Setelah kepulangan Nadhira dari rumah mertuanya, sikap Wira kembali menjadi dingin. Padahal, sebelum kejadian di dapur saat itu, sikap Wira mulai menghangat kepadanya. Sekarang, Nadhira harus mencari cara untuk membuat Wira membuka hati kembali untuknya.

"Mas, nanti kamu pulang cepat, ya," ucap Nadhira ketika Wira sedang menyantap sarapannya.

Ada satu kemajuan dari pernikahan mereka, yaitu sarapan pagi bersama. Hal itu cukup membuat Nadhira semakin bersemangat membuat hubungan mereka semakin baik sampai taraf normal layaknya suami istri.

Wira melirik Nadhira sekilas. "Emangnya kenapa? Terserah saya mau pulang jam berapa juga," ucap ketus Wira.

Wira sepertinya masih kesal kepada Nadhira yang mengusik masa kecilnya kemarin. Setelahnya, Wira beranjak dari posisi duduknya dan pergi keluar rumah meninggalkan Nadhira sendiri di meja makan.

Mendapat respon tidak bersahabat dari suaminya membuat Nadhira menghela nafas dalam.

"Jangan nyerah, Dira! Lambat laun Mas Wira bakal luluh, kok. Sekarang pergi kerja sama siapin gaun ibu buat acara nanti," ujar Nadhira menyemangati dirinya sendiri. Jika bukan dia, siapa lagi?

Wira memasuki ruangannya dengan Randi yang mengekor di belakang. Kebetulan mereka bertemu di parkiran kantor dan sepanjang perjalanan menuju ruangan Wira terus membahas persiapan rapat kerja sama yang sangat penting nanti siang

Pencapaian Wira sebagai CEO lagi-lagi semakin bersinar dengan keberhasilannya mengajak kerja sama salah satu perusahaan manufaktur terkenal di Jepang, yaitu Japan Auto Parts.

"Persiapan ruangannya gimana?" tanya Wira menyampirkan jas di kursi kerjanya. Dia langsung menghidupkan layar komputernya untuk memastikan persiapan berkas nanti siang.

"Ruangan udah oke. Proposal dan kontrak kerja sama juga udah disiapkan, Bos." Randi duduk dengan santai di sofa langganannya ketika berkunjung ke ruangan Wira.

Wira mengangguk dengan mata masih meneliti semua tulisan di layar komputernya.

"Bagus! Siapin juga karyawan di departemen manajemen dan produksi yang bisa bahasa Jepang. Takutnya, nanti gue atau lo kurang bisa kondusif, karena harus presentasi rancangan di proposal juga," pinta Wira kepada Randi.

"Tenang aja, Bro. Gue dapat konfirmasi dari pihak sana kalo buat urusan itu yang bakal handle manajer produksi mereka langsung. Tapi, gue juga udah siapin sih si Rindi buat notulensi," jelas Randi.

Berhubung suasana hati Wira tidak bisa ditebak, maka dia yang harus memeriksa semua persiapan ini dengan teliti agar tidak ada korban batin lagi karena disemprot oleh Wira.

Wira menyandarkan kepalanya ke belakang pada kursinya, ketika semua persiapan sudah tersimpan rapi. "Hebat juga manajer produksi mereka, bisa merangkap jadi sekretaris sekaligus translator," puji Wira.

Biasanya setiap bekerja sama dengan perusahaan asing, maka pihak klien akan meminta orang untuk posisi itu, karena memang dibutuhkan orang yang cekatan dan fasih dengan dua bahasa asing yang bersangkutan.

Pihak perusahaan Abimana Group sudah bersiap dan memastikan kembali persiapan rapat sudah sangat aman sembari menunggu pihak dari Japan Auto Parts yang masih dalam perjalanan.

Beberapa menit kemudian, Randi memberitahu bahwa pihak dari perusahaan Jepang itu yang terdiri dari tiga orang perwakilan ternyata sudah berada di lobby.

Saat ini, Randi yang bertugas untuk menyambut perwakilan perusahaan itu di lobby. Namun, bola mata Randi seketika ingin keluar melihat seorang wanita dengan gaya formal anggun dan rambut terurai rapi berjalan menuju ke arahnya bersama dengan dua rekan kerjanya.

Peri Cinta (Wall Of Love) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang