PART 11

2 3 0
                                    

Happy Reading📚👇👏

Terbiasa tinggal sendiri dan ada anggota baru di dalam rumah, rasanya agak asing.

Mata Rini terus memperhatikan gerak-gerik Chanyeol. Pria itu terlihat terbiasa di rumah ini, seolah memang rumahnya. Dia baru saja menggiring kepergian pengantar perabotan dan kini sedang berada di dapur terlihat sibuk sendiri.

Rini sedang duduk di sofa bed baru mereka. Meskipun terlihat nyaman sambil berselonjor, tapi bukan berarti kakinya yang terkilir sudah baik-baik saja. Nyerinya sudah sedikit reda berkat kantong plastik berisi es batu yang mengompres kakinya.

Tanpa sadar dia menghela napas dalam. Jika saja pramuniaga tak iseng asal berbicara, mungkin Rini tak salah tingkah dan membuatnya terkilir. Bukan hanya itu saja, berkat kakinya ini Chanyeol jadi batal mencari perabotan lainnya karena harus mengurus Rini. Terpaksa, kamar Chanyeol hanya berisikan tempat tidur, tanpa lemari atau bahkan meja kerja yang dia butuhkan.

"Kakimu ... sudah baik-baik saja?"

Kepala Rini sontak mendongak, terlihat Chanyeol telah berdiri di hadapannya. Salah satu tangannya memegang plastik berisi es lain. Menemukan Chanyeol mengenakkan pakaian rumahan; kaos oblong putih dengan celana khaki selutut berhasil membuat Rini canggung. Dia bahkan tanpa sadar menelan ludah dan kehilangan kata-kata di kepalanya.

Rini mengangguk.

Perlahan Chanyeol duduk di sisi Rini. Diambilnya plastik di kaki Rini, lalu menggantinya dengan plastik di kaki Rini, lalu menggantinya dengan plastik baru yang dibawanya.

"Jangan ceroboh," peringatnya. "Saya jadi tak tega membuat kamu harus berjalan besok."

Rini meringis. Gadis itu juga sama bingungnya, bagaimana mereka besok. Mereka sepakat untuk berangkat-pulang bersama agar Rini bisa menghemat, tapi pasalnya Rini tak memungkinkan berjalan seperti pagi tadi. Kalau harus turun bersama Chanyeol di parkiran, Rini jelas menolaknya mentah-mentah.

Pada akhirnya gadis itu menghela napas, dia harus kembali dengan kebiasaan lama. Lagipula ojek online di Jeju sudah gampang. Bertahan satu sampai dua hari atau sampai kakinya sembuh juga tak akan merugikan siapa-siapa, paling merugikan gaji Rini saja.

"Tidak apa-apa, masih ada ojek online ... sampai sembuh, Chan."

Tangan Rini refleks menyentuh lengan Chanyeol, membuat pria itu seketika menoleh padanya. Sesaat mata mereka bersirobok di udara. Sekali lagi Rini menelan ludah. Kecanggungan terasa semakin kental, mau tak mau membuat Rini menarik tangannya. Rini berusaha mengalihkan tatapannya, tapi tidak dengan Chanyeol. Pria itu malah terus menatap tajam Rini. Ekspresinya terlihat sedang berpikir keras, lama sekali, hingga akhirnya Chanyeol mengangguk setuju.

Beberapa saat suasana kembali hening. Televisi memang menyala dengan volume kecil, namun itu tak bisa mengisi kekosongan di antara keduanya. Canggung serta sedikit tak nyaman bagi Rini. Rini memang sering ditinggal berdua dengan kak Kai, tapi jelas kak Kai serta Chanyeol berbeda. Kak Kai bahkan tak pernah begitu memperhatikan Rini seperti yang Chanyeol lakukan, padahal pria itu adalah kakak kandungnya.

"Chan ..." Rini memulai pembicaraan. Chanyeol kembali menoleh. "Kamu tak canggung? Maksud saya ... kamu atasan saya."

Tanpa berpikir panjang, Chanyeol mengangguk singkat. Pria itu kembali mengalihkan perhatiannya pada televisi. "Canggung, tapi nanti juga terbiasa. Kita sering bersama setelah jam pulang kantor. Hari ini juga adalah hari ketiga saya tidur di rumah kamu."

Rini melemparkan cengiran, terlalu bingung memulai obrolan lain dengan Chanyeol saat ini. Pria itu melirik ke arah kakinya. Tangannya terangkat begitu saja untuk membenarkan letak kantong es yang miring di kaki Rini.

Me After Meet You (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang