Malam Bahagia

7 6 0
                                    

Gadis cantik yang tertidur di atas brankar rumah sakit di kamar yang di dominasi warna putih dengan peralatan yang memenuhi tubuhnya kini jeri lentik itu bergerak.

Seorang gadis yang menemaninya segera memencet tombol untuk menghubungi dokter.

"Saya lihat tadi jarinya bergerak!" ungkapnya.

"Biar kami cek dulu!" jawab perawat yang bersama dokter tadi.

Perempuan itu memundurkan langkahnya ke belakang, berdoa bahwa keadaan akan baik-baik saja.

Nihil, tidak ada pergerakan apapun setelahnya.

"Coba periksa dengan benar dokter tadi dia menggerakan tubuhnya!" Gadis itu histeris.

Sudah enam bulan lamanya dia menemani seseorang yang kini berbaring tenang di brankar rumah sakit. Entah dunia mana yang dia lihat selama itu yang pasti dia berharap sahabatnya itu segera sadarkan diri.

"Selamat ulang tahun yang ke delapan belas tahun Fashakira Ayudia!" ujar Martha memberikan kue cokelat dengan lilin angka delapan belas di hadapan Fashakira.

"Make a wish!" kata mama Fashakira antusias.

Fashakira menutup kedua matanya beberapa menit setelah itu membukanya kembali dan meniupkan lilin yang berada di atas kue itu.

"Potong kuenya Neng Fasha." ujar bi Tina memberikan pisau ke gadis itu.

Belum sempat dia memotong kuenya. Deru bising dari halaman rumahnya mengalihkan atensinya.

Dari jendela, dia melihat kedua lelaki yang dicintainya berjalan beriringan di ikuti oleh teman Arvino di belakangnya.

Mama Fashakira mengajak anak gadisnya itu turun ke bawah untuk menyambut mereka.

Sungguh! Fashakira menantikan hal ini dalam hidupnya!

Arvino, Bisma, Yoga, Akmal, dan Nicko. Meramaikan hari ulang tahunnya saat ini. Mereka mengurungkan niatnya untuk balapan liar seperti malam sebelumnya karena pemintaan Mama Fashakira yang berhasil menghalau itu semua.

Malam ini mereka terlihat sangat berbeda aura mendominasi mengelilingi lelaki itu. Tidak lagi terlihat mereka yang konyol.

Arvino dengan turtleneck adalah perpaduan yang mematikan.

Itulah yang selalu terlihat di penglihatan Fashakira. Arvino bisa membunuhnya dengan tampilan sederhana itu.

"Make a wish sekali lagi cantikku!" Arvino memegang kue choco mint di tangannya.

Sama halnya yang dilakukan dia di kamar tapi rasanya sangat berbeda.

Dering ponsel Nicko berbunyi dan itu adalah Angela. Dia segera menjawab panggilan itu.

Beberapa saat, ketiga temannya muncul memenuhi layar ponsel Nicko. Fashakira lupa ponselnya berada di kamar.

"Happy birthday Fashakira!!!" teriak ketiganya.

"Udah make a wish belom?" tanya Inggrid

"Udah dong!" jawab Fashakira antusias.

"Besok makanan di kantin gratis yaa lo yang bayar." ujar Angela.

Fashakira tertawa lalu mengiyakan apa yang mereka inginkan, setelah itu panggilan video berakhir. Waktu menyentuh pukul satu dini hari tapi ruang tamu rumah itu masih ramai mereka masih asyik membahas banyak hal.

Penilaian Fashakira pada mereka yang berubah menjadi cowo keren ternyata salah seperti sudah mengenal lama dengan keluarga Fashakira, Akmal dengan santai bergurau tanpa beban.

Lelaki itu melepas jaketnya lalu mengambil rambut palsu kribo warna-warni untuk dia kenakan. Nicko menaburkan bedak ke seluruh wajah Akmal, Yoga memberikan pewarna merah di area  pipi dan bibir lelaki itu. Entah disengaja atau tidak membawa barang itu yang pasti saat ini Fashakira tidak henti-hentinya tertawa sebab baru kali ini ulang tahunnya teramat berkesan.

"Foto dulu Mal!" perintah Nicko.

"Pajang di mading bagus kayanya tuh," usul Bisma.

"Ya jangan dong masa cowo keren yang banyak disukain siswi SMA BHINNEKA kaya gini. Tetep harus stay cool  lah." Akmal pura-pura merajuk.

Akmal bergaya sesuai arahan Nicko. Wajah konyol Akmal terpampang jelas. Dia menunjukan hasil jepretannya itu ke semua orang yang ada di situ.

"Kalo ga boleh pajang di mading buat nakutin tikus di rumah aja." kata Yoga tertawa renyah.

Martha dengan senang hati mengabadikan momen ini di dalam ponselnya padahal kamera sudah cukup untuk merekam aktivitas di ruang tamu itu. Rasanya, Fashakira ingin memberhentikan waktu ini sesaat tapi dia cuma gadis biasa tentu mustahil untuk melakukan itu.

Arvino dan temannya berpamitan, pagi ini mereka akan disibukan dengan tugas-tugas yang menumpuk.

Fashakira kembali ke kamar bersama dengan Martha melanjutkan bertemu bunga tidurnya sampai arunika menyapa.

•••••

Karena lama ga update jadi gue bikin part lebih banyak, semoga makin banyak yang suka sama cerita ini!!

Kasih tau semua keluarga, sahabat dan orang terdekat kalian untuk baca, vote dan comment di cerita ini.

Yang mau curhat atau ngeluarin unek²nya bisa dm ig  yang ada di bio, jangan lupa follow juga yaa, bakal banyak kejutan menarik nantinya! See u guys!

EVANESCENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang