"Kim Mingyu-ya!!""Oh. Jangjun-ah!!"
Jangjun langsung memeluk Mingyu dengan erat lalu menangkup wajah Mingyu, mencubiti pipi si bongsor dengan pelan.
"Oh, astaga. Kau semakin tumbuh besar saja, ya!"
"Hei! Sudah kubilang aku akan lebih tinggi darimu."
"Hehe. Iya-iya. Aku percaya... Kita benar-benar sudah lama tidak bertemu. Aku benar-benar merindukanmu, wahai bocah nakal."
"Aku tidak peduli kau lebih tua dariku, tapi tolong jangan lama-lama memegang wajahku. Aku tidak mau pipiku semakin melar seperti karena ulahmu dulu."
"Ahaha. Aku bercanda, Kim Mingyu. Kau ini benar-benar cocok jika jadi adiknya Shinjoo noona."
Jangjun melempar pandangannya ke samping, bertemu tatap dengan orang yang sedang bersama Mingyu. Tanpa ragu, ia mengulurkan tangannya pada Wonwoo dan berjabat tangan.
"Halo, Aku Lee Jangjun. Aku seumuran dengan Mingyu. Siapa dirimu?"
"Halo. Aku Jeon Wonwoo. Aku lebih tua setahun dari Mingyu, tapi aku teman sekamarnya."
"Ohhh... Patutlah jika Mingyu mengajakmu kesini. Pasti kalian sudah cukup dekat, bukan? Seperti adikku. Ia pernah membawa teman seasramanya ke rumah."
"Dimana adikmu berasrama?"
"Di Gwangju. Di asrama perempuan."
"Ah... Begitu."
"Dan tapi mungkin orang kota kasihan melihat kami yang di desa. Tapi kami yang di desa juga kasih melihat mereka yang berada di kota, yang sampai tidak pernah melihat binatang seperti sapi atau kuda secara langsung."
"Haha. Iya juga. Semua punya kelebihan masing-masing, bukan?"
"Tentu saja! Walaupun aku berbangga dengan kedesaanku ini, aku tetap belajar agar bisa menyamaratakan dengan orang kota jika mereka membutuhkanku disini."
"Kau benar-benar baik, Jangjun-ssi."
"Terima kasih, Jeon-ssi. Oh, ya. Berhubung aku harus kembali bertugas, ayo masuk. Aku akan memberikan gelang khusus dulu untuk kalian. Agar kalian dapat menikmati daerah ini dengan bebas dan aman..." Lalu Jangjun berbisik, "...dan dengan gratis juga tentunya."
"Haha. Terima kasih, Jangjun-ssi."
Jangjun pun mempersilakan Mingyu dan Wonwoo untuk masuk ke daerah wisata itu. Orang-orang bersebaran dimana-mana. Beberapa berbicara sambil menikmati pemandangan yang ada. Beberapa yang lain menikmati makanan-minuman yang terjaja. Sebagian yang lain hanya menikmati pemandangan masing-masing.
Saat berhasil melewati gerbang utama, mereka dipertemukan dengan para anjing yang berkeliaran tapi anjing-anjing itu bisa bersikap baik.
Wonwoo dapat melihat tatapan Mingyu yang bersinar itu. Ia pun sadar kalau Mingyu sebenarnya memang sesenang itu dengan binatang.
"Kau tidak bermain dengan anjing-anjing ini?"
Tanya Wonwoo tiba-tiba memecah lamunan Mingyu.
"Bagaimana dengan jalan-jalannya?"
"Mingyu, kita disini untuk menikmati waktu kita, bukan? Lakukanlah yang ingin kau lakukan. Lagipula, aku menyukai semua yang kau lakukan."
"Ah... Hyung... Kau ini membuatku malu..."
"Untuk apa malu? Haha. Silakan pilih mau sama yang mana."
"Lalu, apa yang akan kau lakukan, hyung?"
"Merekammu. Bolehkah aku merekammu, Gyu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
⏸️The Boy || MEANIE (WONGYU) | IDN ver.
ParanormalWonwoo bersinggungan bahu dengan seorang laki-laki. Tanpa ada maaf, laki-laki itu meninggalkannya. "Tatapannya mengintimidasi."-Jeon Wonwoo Wonwoo hanya tidak tahu jika laki-laki itu mampu melihat "segala" hal. Cerita ini dapat mengandung: - Wonwoox...