"Diktaa, Pinggang Ku sakittt!" Rengek Senja sambil cemberut, Bahkan sekarang Senja sedang memegang pinggangnya seperti orang tua yang terkena encok.
Dikta tertawa. "Kasihan banget sihh!! Sini lah kalo mau Aku pijitin" Ucap Dikta sambil menepuk-nepuk sofa sampingnya yang kosong.
"Dih? Kamu yang kesini dong! Nggak pengertian banget jadi laki!!" Seru Senja tak terima.
"Lagi nge-game, Yang! Bentar ya"
Senja melihat kearah Dikta garang "Gitu ya? Ternyata cuma mau enaknya aja! Okee fine" Celetuk Senja sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
Dikta langsung melemparkan Hp nya.
Senja tersentak kaget karena perbuatan Dikta, Tatapannya menatap Dikta tajam setajam silet.
Dikta terbahak-bahak melihat Senja yang kaget, Ia dengan segera menghampiri Istrinya yang berada dipinggir kasur. "Hehe, Maaf. Mana yang sakit, Yang? Aku pijitin"
Senja mendelik sinis. "Maen Hp aja terus! Lupa sama Istrinya"
Dikta menggulum bibirnya. "Nggak gitu, Yang! Kan tadi lagi nungguin Kamu siap-siap! Jadi Aku manfaatin buat nge-game" Kilah Dikta, Tangannya mulai memijit pelan punggung Senja.
Ohh ya, Kandungan Senja kini sudah memasuki bulan sembilan. Tinggal menunggu Minggu saja Anak mereka akan lahir di dunia.
"Ini udah selesai! Tapi pinggang Aku jadi sakit"
Dikta dengan setia mengelus pinggang Senja. "Nggak jadi aja gimana?"
"KOK?" Teriak Senja tak terima.
Dikta meringis pelan mendengar teriakan Senja yang memekikan telinga. "Kan pinggang Kamu lagi sakit! Lagian kandungan Kamu udah besar, Mending buat istirahat aja" Dikta dengan halus menjelaskan pada Senja.
"Tapi liat nih! Aku udah dandan rapi gini masa nggak jadi? Udah cantik loh, Sia-sia banget dandan" Ucap Senja.
Dikta terkekeh. "Lagian siapa suruh dandan? Udah dibilangin nggak usah dandan! Ngeyel sih, Lagian kan udah cantik tanpa dandan-dandan gitu" Dikta berucap sambil merosotkan baju Senja dibagikan bahu."Dikta?"
Dikta tertawa. "Ada debu, Yang! Mau Aku bersihin"
Senja melirik sinis Dikta. "Boong banget! Yang ada tuh jigong Kamu" Ucap Senja dengan sinis, Tangannya membenarkan bajunya.
Dikta cemberut melihatnya, Tangannya yang nakal pun kembali merosotkan baju Senja baguan bahu.
Cup!
Dikta mencium lama bahu Senja.
"Dikta! Mesum bangettt, Lama-lama ngeselin ya?! Seenaknya kayak gitu" Omel Senja.
Dikta tertawa kencang. "Candu, Yang!"
"Candu matamu!"
"Omongannya! Lagi hamil, Sayang!" Dikta memegang bibir Senja, Sidikit menekan nya yang membuat bibir Senja maju.
"Lwepas!"
Cup!
Dikta memberi ciuman dibibir Senja dengan paksa. "Udah dikabulin, Sayangg!" Dikta berucap sambil tersenyum puas.
"Mesum bangett!" Senja mengusap bibirnya yang berwarna merah muda itu.
Dikta mengusap wajah Senja dengan tangan besarnya. "Biarin! Mesum-mesum gini juga Suami Kamu"
Bibir Senja komat-kamit meniru ucapan Dikta.
Dikta terkekeh gemas melihatnya. "Mau lagi ya? Kalo iya sih nggak papa!" Tanya Dikta dengan tertawa ringan.
"Sama tembok tuh! Udah ayo, Pinggang Ku udah nggak sakit lagi!"
"Nggak jadi aja, Yang!"
"Aku culek nih matamu!"
.....
Follow akun Instagram : @mi.loee
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Absurd•TERSEDIA DI SHOOPE
Teen FictionKalian udah bisa pesen novelnya di shoope: @Firaz Media Link SHOPEE : https://shp.ee/acrirwx 📌Follow dulu sebelum baca!📌 📍NO PLAGIAT! 📍 Follow akun Instagram : @mi.loee Ramein ceritanya gess. ..... Oke, Sesuai judulnya. Cerita ini menceritakan k...