Disebuah restoran yang terbilang cukup mewah, terlihat cukup ramai karena memang sekarang di jam makan siang, tapi kita focus ke 2 orang atau sepesang mantan suami dan istri yang terlihat sedang membicarakan sesuatu yang serius.
"Jadi apa yang inggin kamu bicarakan, sampai inggin bertemu dengan ku" ucap laki2 yg berpenampilan rapi, dengan setelan jas lengkap, ya dia adalah tuan besar ABIMANA pengusaha sukses di berbagai macam bidang.
"Arash, aku inggin membicarakan tentang arash" jawab Nasya, mantan istri sekaligus wanita ysng perna singgah dihati Abimana bahkan sampai saat ini masih bertahta dihatinya begitu pun sebaliknya.
"Arash ?"
"Ya mas, arash, Arashi putra, anak kamu, anak kita, anak yg kehadirannya seharusnya kamu ketahui dimalam kejadian yg merenggut segalanya dari kita" Nasya menjawab dengan senyum diwajahnya namun tidak dapat menutupi rasa perih disorot mata indahnya.
"Maksudmu"
"Mas... seharusnya kehadiran arash menjadi kejutan untuk kamu dimalam ulang tahun pernikahan kita waktu itu, tapi .... Sudah lah aku rasa kita tidak perlu membahas kejadian itu lagi, karena itu akan membuka kembali luka lama dan aku tidak inggin melakukan itu"
"Ehm..." Abimana hanya berdeham seakan menyetujui ucapan dari mantan istrinya
"Aku inggin meminta sesuatu darimu, anggap saja ini permintaan terakhirku, boleh kah mas, bukan untuk ku tapi untuk arash"
Abimana menatap penuh tanya Nasya, lalu bertanya
"Untuk arash ???"
"Aku ngak tau sampai kapan aku akan bertahan dengan kondisiku yang sekarang, jadi aku inggin meminta , andaikan aku tidak mampu lagi untuk bertahan, tolong jaga arash untuk aku mas, karena aku yakin arash akan sangat hancur saat aku pergi dan tolong sayangi dia"
Nasya menjeda ucapan lalu menatap dalam Abimana, lalu kembali berkata.
"aku tahu ... kamu masih meragukan tentang arash, tapi aku bersumpah arash anak kamu ... anak kita mas ... jadi aku mohon sayangi dia, seperti kamu menyayangi Daren"
Nasya menarik nafas berat untuk menahan kepedihan dihatinya melihat reaksi Abimana yang hanya menatapnya diam tanpa ekspresi apapun, ia kembali memohon dengan suara parau karena sesak didadanya
"Mas apa kamu bisa memenuhi permintaanku ini, aku mohon jaga arash agar aku tenang, Dia terlihat kuat dan tegar tapi sesungguhnya Dia sangat rapuh, aku mohon ... aku mohon mas ... arash anak kamu , dia butuh kamu, untuk menguatkan dia, tolong mas"
Hati Nasya semakin terasa pedih saat laki-laki yang sangat Ia cintai, ayah dari anaknya, memberinya tatapan dingin, Nasya seperti melihat tatapan yg sama yg saat kejadian di malam ulang tahun pernikahan mereka dulu, tatapan penuh keraguan, marah dan kecewa, tapi Nasya masih bisa melihat sedikit cinta di mata itu.
Dengan suara yg parau karena menahan tangis yang mungkin akan pecah saat itu juga Nasya kembali bicara
" Mas tolong katakan sesuatu, aku mohon .... percaya sama aku, aku mohon jaga dia ... Dia butuh kamu ... Ayahnya"
"Kamu hanya membuang waktuku ... " ucap Abimana dengan suara dinggin lalu bangkit dari kursinya dan meninggalkan Nasya tanpa memberinya jawaban.
Nasya hanya bisa menatap diam kepergian Abimana dengan air mata yang mulai mengalir dipipinya.
"Cinta itu masih ada dihati kamu mas, bahkan mungkin masih sangat besar, tapi keraguan itu pun masih sangat berkuasa diatas rasa sayang kamu, hingga membuat kepercayaan kamu hilang, aku tau kamu butuh waktu untuk mempercayai hal ini, aku yakin waktu akan membuka semua kebenaran tentang kejadian dan tentang arash" Monolog Nasya ke dirinya sendiri
*To be continued*
See u next day gaesMasih edisi emak babe ya gaes, next u u gaes Will meet Arashi putra
KAMU SEDANG MEMBACA
sandaran hati
De Todomenceritakan tentang kehidupan seorang remaja penuh suka, duka dan perjuangan, serta keadaan yang memaksanya untuk menjadi dewasa intinya baca aja deh, semoga kalian suka