10 || Hujan

290 216 89
                                    

Happy reading......

*******

Karena kamu, bahagia dan luka melebur jadi satu.

................

Hari hari terus berlalu, tanggal, minggu, dan bulan telah berganti dan hubungan Nana dan Gibran semakin dekat. Mereka seperti orang pacaran padahal nyatanya tidak.

Dan sekarang dua orang ini sedang berada di rotroof mereka membolos pelajaran, ini tentunya ajakan Gibran sebenernya Nana tidak mau tapi Gibran sangat pemaksa jadi dia megikutinya saja dan Nana meminta Amel untuk mengijinkan ke gurunya bahwa dia sedang di UKS.

Gibran dan Nana sedang duduk di kursi yang sudah di sediakan di sana, mereka sedang memandang langit biru yang luas bersama dan menikmati semilir udara siang ini. Lalu Gibran membuka percakapan.

"Lihat deh Na awannya ngebentuk love" Tunjuk Gibran ke atas sana, lalu Nana mengikuti arah yang ditunjuk oleh Gibran memang awan nya sedikit membentuk love dan nana tersenyum.

"Iban tau gak cerita awan si pembawa kabar?" Tanya Nana.

"Gak tau Na, aku aja baru denger emang ada ya awan pembawa kabar aneh banget" Jawab Gibran.

"Awan sebenernya gak berbentuk, tapi awan mengikuti arah angin awan juga bisa jadi perantara langit dan bumi" Jelas Nana.

"Terus awan pembawa kabar buat siapa Na?" Tanya Gibran yang mulai penasaran.

Nana tersenyum dan menjawab perkataan Gibran "Awan jadi pembawa kabar buat langit yang begitu mencintai bumi, kadang awan kelabu juga diartikan sebagai rindu dari langit yang sendu karna tidak bisa berkecumbu dengan bumi yang jauh" Ujar Nana.

Lalu dia teringat akan suatu hal dan dia memberanikan diri untuk bertanya kepada Gibran.

"Ibann" Panggil Nana.

"Dalem Na" Gibran menjawab seraya menoleh pada Nana.

"Nana mau nanya boleh?'' Tanya Nana.

"Nanya apa, ngomong aja Na" Jawab Gibran.

"Kamu itu anggep Nana apa?" Ucap Nana.

"Temen Na, kamu itu lebih dari temen" Ujar Gibran.

"Ohh"

"Emang kenapa Na?" Celetuk Gibran.

Nana sekarang sangat gugup dan meremas rok nya sampai mengusut dan dia memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya pada Gibran sekarang juga.

"Sebenernya Nana suka sama kamu" Gugup Nana.

"Makasih Na, Gibran juga suka sama kamu" Balas Gibran.

Nana kaget dengan jawaban Gibran jadi selama ini Gibran juga suka sama aku pikir Nana.

"T-terus?" Tanya Nana dengan gugup.

"Terus apa Na? Mau pacaran?" Celetuk Gibran.

''Tapi kita beda" Ucap Nana langsung menundukkan kepalanya ia tidak berani menatap mata Gibran.

GIBRAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang