chapter 4

4.7K 374 0
                                    

pukul 9 malam winter baru sampai di rs, di ruang hyunjin di rawat sendiri sudah ada sungchan bangchan dan heesung

"lama amat win?" tanya sungchan saat winter memasuki ruang itu

"sorry gua ada acara keluarga dulu tadi" jawab nya, lalu dia beralih pada hyunjin yang sedang sibuk mengunyah buah pisang di tangan nya

"oy mas bro susah boker ga?" basa basi sambil nyomot buah pisang itu

"si ajg malah nanyain boker mana pisang gua dicomot" protes hyunjin

"ehehe sorry mas bro, jadi gimana?"

mereka memulai pembahasan serius, tentang rencana penyerangan balik pada musuh bebuyutan. mereka sendiri sudah bermusuhan sejak para pendahulu yang berarti ini sudah terjadi selama bertahun tahun lama nya dan tidak pernah berdamai, hal ini terus menurun ke generasi selanjutnya dari sekolah itu

"gua pengen ini cepet buat di lakuin gua gamau makin nambah korban lagi jin"

"lo semua gamau nunggu gua sembuh dulu?"

"ga"
"ga part 2"
"ga juga"

"jelas ngga lo cukup kasih kita izin dan biarin kita yang tempur lo tetep istirahat buah pulihin semua luka lo itu"

"jin lo udah percaya sama kita dan kita udah jelas ga bakal ngecewain lo"

"lo tinggal duduk santai dan terima kabar dari kita"

"semakin cepat semakin baik sebelum ada korban lagi dari anggota kita"

setelah perbincangan yang lumayan lama dan juga rencana rencana yang bakal disusun akhirnya hyunjin memberikan mereka izin untuk bales penyerangan musuh, dan dia ga bakal ikut serta kali ini semua tanggung jawab hyunjin serahin ke winter selaku orang di garda terdepan saat tempur

"gua percaya sama lo win, lo harus bawa mereka semua balik tanpa ada kurang satu orang pun"

"oke jin gua janji dan ini janji seorang panglima tempur ke pemimpin geng"

.
.

tengah malam winter baru saja selesai ritual mandi nya, lalu dia mengendap endap ke dapur untuk memasak mie karena lapar. sampai beberapa menit acara masak mie nya selesai dia dengan santai makan ditemani film kartun dari hp nya

"baru pulang?" tiba tiba seseorang duduk di hadapan winter yang sedang terfokus, itu adalah jisoo

"menurut ayah?"

"jangan melakukan hal berbahaya sampai acara pertunangan mu dilaksanakan winter"

winter berhenti melanjutkan makan mie nya itu, lalu menyandarkan punggung nya pada kursi yang dia duduki tapi mata nya masih terfokus pada film kartun itu

"kenapa ikut campur urusan ku? kita sudah sepakat dengan perjanjian itu"

jisoo menghela nafas mendengar jawaban anak nya "dulu ayah juga sama seperti kamu"

winter mulai mengalihkan pandangan pada jisoo "lantas?"

"ayah juga nakal sama kaya kamu sekarang, anggota geng suka tawuran bolos sekolah bahkan pernah hampir bakar sekolah, ayah juga sempat dituntut sama orang gara gara anak nya ayah hajar sampe masuk rumah sakit dan banyak lagi, ayah suka nyesel kalau bayangin semua kelakuan itu dan sekarang ayah liat semuanya di kamu. ayah larang ini itu karena udah tau buruk nya ayah gamau kamu semakin jauh sampai ke sex bebas dan obat obatan ayah berusaha nahan kamu supaya langkah kamu ga sampe sana winter, maafin ayah kalau selama ini suka kasar sama kamu bentak kamu bentak bunda kalau ayah lagi cape. ayah benar benar sayang kamu sayang anak ayah sayang keluarga ayah, ayah selalu khawatir kalau dapat kabar kamu lagi tawuran atau bentrok dengan geng musuh atau saat kamu pulang dengan banyak luka dan bunda mu yang khawatir bahkan kadang kakak mu aja suka sampe ngambek kan sama kamu?. tapi karena rasa sayang dan khawatir itu bikin kamu jauh dari ayah, kamu benci ayah bahkan malas ketemu ayah. ayah kehilangan winter kecil ayah bahkan sekarang semakin terasa asing, ayah selalu nunggu makan malam bareng kamu kaya dulu pas kamu masih sd inget? suka gamau makan kalau ayah belum pulang" jisoo menghentikan kalimat nya dan menatap winter yang juga sedang menatap nya lalu tersenyum

I'm Gonna Love You - WinRinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang