BAB 48

237 17 2
                                    

Hari berlalu, Xiao Zhan mulai kembali ke sekolah musiknya. Di hibur oleh murid-murid nya. Walau semakin banyak teror dari seseorang yang mengenal Niu Gao An di sekolah, sedangkan di rumah ada saja yang membuat Xiao Zhan tidak nyaman dan seperti di bayang-bayangi Ouyang Nana. Xiao Zhan yang sebenarnya kacau, namun dengan Wang Yibo yang tidak pernah bosan untuk menghibur dan menenangkan Xiao Zhan, serta musik dan muridnya, yang membuat kekacauan hati dan pikirannya sering teralihkan. Walau begitu, Wang Yibo tidak hanya diam. Ia diam-diam mencari orang yang meneror Omega nya, dengan bantuan Liu Haikuan. Namun orang ini terlalu pintar sehingga belum di ketahui siapa orang tersebut.

Setelah beberapa bulan mencari tau, orang yang meneror Xiao Zhan di sekolah adalah saudara Niu Gao An. Adalah Niu Xiaohu. Niu Gao An yang dulu kecelakaan, sekarang sudah sehat dan tampak baik-baik saja saat polisi berhasil menangkap mereka. Namun, Niu Gao An memilih bunuh diri demgan cara lompat dari atas jembatan, begitulah menurut berita dari polisi. Alasannya dari pada di tangkap polisi, ia memilih melompat. Itulah yang di katakan polisi. Tapi mayat Niu Gao An tidak di temukan. Hal ini membuat Xiao Zhan cemas, namun Xiao Zhan percaya dengan tidak ada lagi teror untuknya. Tapi, karena hal ini pula membuat Ouyang Yihua membenci Xiao Zhan. Karena bagaimanapun, Niu Gao An sudah menjadi teman baiknya, dan saudara kekasihnya untuk saat ini, apa lagi Niu Xiaohu, yang nyaris tertangkap walau ia berhasil melarikan diri.

Akhirnya sebentar lagi ulang tahun Xiao Zhan. Wang Yibo akan membuat kejutan untuk Xiao Zhan. Di bantu Xiao Zhoucheng, Liu Haikuan dan maid di rumah Liu Haikuan. Kejutan ini jika di pikirkan, sedikit keterlaluan. Namun Wang Yibo berharap setelah ulang tahun Xiao Zhan kali ini, ia dapat bangkit tentang masa lalunya karena orang yang meneror nya satu persatu sudah tertangkap dan terungkap. Saatnya Xiao Zhan bangkit dan tidak lagi memikirkan hal yang tidak penting.

Untuk Xiao Zhan sendiri sebenarnya sudah mempunyai rencana. 2 hari yang lalu saat ia pergi dengan Sun Anke, ia nyaris pingsan, Xiao Zhan awalnya tidak ingin periksa, namun akhirnya ia menuruti Sun Anke, dan hasilnya ia hamil. Ia tengah hamil 6 minggu. Dan ulang tahunnya 1 minggu lagi, ia akan memberitahu kabar gembira ini untuk Wang Yibo saat hari ulang tahunnya.

Xiao Zhan sudah sangat gembira karena hal ini yang ia tunggu. Dan tibalah hari ulang tahunnya. Pagi hari saat bangun seperti biasa Wang Yibo membantunya mandi. Namun Wang Yibo kali ini tampak terburu-buru, dan hal yang di tunggu Xiao Zhan adalah, Wang Yibo mengucapkan selamat ulang tahun untuknya. Namun Wang Yibo berangkat begitu saja. Hanya ciuman di kening dan di bibir, dan Wang Yibo langsung berangkat. Xiao Zhan sedikit kesal namun ia berusaha berfikir positif jika Wang Yibo sedang sibuk dan memang melupakan ulang tahun nya.

Xiao Zhan akhirnya berangkat ke sekolah dengan Xiao Zhoucheng. Zhoucheng sendiri mengucapkan selamat ulang tahun untuk adiknya tersebut. Ia memberikan bingkisan kecil untuk adiknya. Tanpa berlama-lama, ia langsung membukanya di mobil, sebuah jam tangan dengan merk terkenal yang sudah lama Xiao Zhan inginkan. Xiao Zhan tentu saja bahagia. Tidak henti-hentinya ia berterima kasih ke kakaknya. Hingga membuat Zhoucheng menggelengkan kepala.

Sampai tibalah malam hari, Xiao Zhan sudah sangat cemas. Karena Wang Yibo tidak bisa di hubungi. Terakhir Wang Yibo terlihat membuka aplikasi chat pagi hari. Setelah itu tidak ada kabar lagi. Xiao Zhan mencoba menelpon Wang Yibo berulang kali, namun tidak ada jawaban. Hingga akhirnya Xiao Zhoucheng langsung mengambil alih kursi roda Xiao Zhan. Tanpa banyak kata, Xiao Zhoucheng membawa Xiao Zhan ke mobil Liu Haikuan. Tampak Liu Haikuan wajah serius, dan fokus menyetir. Sedangkan Zhoucheng diam seribu bahasa.

"Hai kalian membawaku kemana?" tanya Xiao Zhan
"... " Liu Haikuan dan Zhoucheng diam
"Kalian jangan jadi patung. Bicaralah! Apa yang terjadi"
"Kau tenang dulu" kata Liu Haikuan
"Sial, perutku kram" kata Xiao Zhan yang sedari tadi dydah panik karena Wang Yibo, hal ini otomatis membuat Liu Haikuan melirik spion tengah mobil dan membuat Zhoucheng melihatnya
"Kram? Apa maksudmu?" tanya Zhoucheng
"Sayang, calon anakku, kau merasa cemas ya? Papa akan baik-baik saja. Hem, bisakah dia mendengarku? Dia belum ada 2 bulan Ge..." kata Xiao Zhan sambil membelai lembut perutnya yang datar
"Apa maksudmu Zhan?" tanya Zhoucheng
"Aku hamil Ge. Aku ingin memberi kejutan untuk Yibo, tapi Yibo tidak bisa ku hubungi sejak pagi" kata Xiao Zhan sedih lalu menunduk dan memainkan ponselnya

Xiao Zhoucheng otomatis langsung mencoba menghubungi Wang Yibo agar menghentikan aksinya di rumah Liu Haikuan. Tapi Wang Yibo sengaja mematikan ponselnya agar tidak di hubungi Xiao Zhan. Xiao Zhoucheng mencoba menghubungi maidnya atau siapapun yang berada disana, namun karena sibuk mempersiapkan aksi Wang Yibo membuat mereka tidak memperhatikan ponsel masing-masing. Sedangkan Liu Haikuan memelankan laju mobilnya. Berusaha agar Wang Yibo mengangkat telepon Zhoucheng.

Setelah beberapa menit perjalanan, mereka sampai. Awalnya Xiao Zhan biasa saja saat sampai teras rumah Liu Haikuan. Liu Haikuan terlebih dahulu masuk, ia berusaha mencari keberadaan Wang Yibo dan memintanya berhenti. Namun terlambat, seorang maid sudah berlari dengan wajah takut dan gelisah.

"Tuan... Tuan... Anda datang? Tuan Yibo.. Dia... Dia..." ke Liu Haikuan yang di dengar oleh Xiao Zhan
"Yibo kenapa? Dia kenapa?" tanya Xiao Zhan segera menghampiri maid tersebut
Maid tersebut berbalik dan menunjuk ke satu titik "tuan Yibo jatuh dari tangga, dan kepalanya terbentur lantai dengan keras" kata maid tersebut
"Apa? Yibooo" panggil Xiao Zhan segera melajukan kursinya
"Zhan.. Pelan.. Kau.. Kau.. !" kata Xiao Zhoucheng terputus
"Yibo... Yibo..." hanya itu yang keluar dari mulut Xiao Zhan

Mata Xiao Zhan terbelalak melihat kepala Wang Yibo yang sudah berdarah. Walau tidak banyak tapi Wang Yibo tidak bergerak. Xiao Zhan turun dari kursi roda yang otomatis membuatnya terjatuh dan perutnya membentur pijakan kaki kursi roda nya. Xiao Zhan mulai pendarahan, ia merasakan perutnya sakit, tapi ia tidak pedulikan.

"Bo... Bangun sayang... Bangun... Kemarikan tanganmu aku ada kejutan untukmu" pinta Xiao Zhan yang sudah menangis karena menahan segala hal yang membuatnya kesakitan di waktu yang bersamaan
"Zhan... Jangan begini, ingat kau hamil... " kata Zhoucheng
"Zhan, kau pendarahan" kata Liu Haikuan memotong kata-kata Zhoucheng. Yang otomatis membuat mata Wang Yibo terbuka, namun Xiao Zhan sudah menunduk dan mencengkram perutnya.
"Zhan... Sayang kau kenapa?" tanya Yibo
"Yibo, kau baik-baik saja? Kau sudah bangun? Ah..." kata Xiao Zhan berusaha bertumpu dengan satu tangan dan tangan yang awalnya mencengkram perutnya sekarang membasuh darah di dahi Wang Yibo
"Sayang, apa yang terjadi? Kenapa kau pucat sekali?"
"Aku hamil bo, anakmu.... " kata Xiao Zhan "aahh..." pekik Xiao Zhan meremas perutnya yang semakin sakit
"Zhanzhan!" panggil Zhoucheng
"Ge... Apakah dia tidak mau kurawat, sehingga akan pergi?" tanya Xiao Zhan sudah seperti akan pingsan
"Zhan!!" panggil Wang Yibo, Zhoucheng dan Haikuan bersamaan
"Cepat bawa dia kerumah sakit" kata Liu Haikuan bersamaan dengan Zhan yang pingsan

Mereka langsung membawa Xiao Zhan kerumah sakit. Namun takdir berkata lain, Xiao Zhan sudah keguguran, anak yang dia kandung juga sudah hilang. Sementara Xiao Zhan belum bangun, Wang Yibo menunggu di samping Xiao Zhan. Wang Yibo sangat merasa bersalah. Andai dia tidak mematikan ponselnya, andai dia tidak membuat kejutan yang keterlaluan seperti ini, Xiao Zhan tidak akan keguguran, dan ia tidak akan kehilangan calon anaknya.

"Bo" panggil Xiao Zhan
"Zhan. Kau bangun?" ujar Wang Yibo lalu segera menghapus air matanya
"Kau menangis? Ada apa? Bagaimana dengan anakku? Dia selamat?" tanya Xiao Zhan
Wang Yibo otomatis menunduk "maaf sayang. Maafkan aku"
Xiao Zhan berusaha menahan air matanya, "tidak... Tidak apa... Kita bisa membuat lagi kan" kata Xiao Zhan walau akhirnya air matanya tetap tumpah
"Sayang" panggil Wang Yibo sedih
"Aku tidak apa bo" kebohongan terlihat jelas di mata Xiao Zhan "aku tidak apa... Aku tidak apa... Aku tidak apa... Kenapa kau pergi? Aku sangat menginginkanmu.. Kenapa kau hilang dari perutku? Kenapa?" tanya Xiao Zhan akhirnya tidak dapat menahan emosinya.

Xiao Zhan memeluk perutnya, Wang Yibo langsung memeluk Xiao Zhan dan membelai rambut Xiao Zhan. Sampai akhirnya Xiao Zhan kelelahan menangis dan akhirnya tertidur di bahu Wang Yibo.

Zhan, Kau KeajaibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang