Calvin terbangun pukul 03.15 dini hari, matanya mengerjap membiaskan cahaya. Tenggorokannya terasa kering tapi dia enggan beranjak. Calvin menoleh kesamping, menatap istrinya yang tertidur begitu lelap, menampilkan punggung mulus yang tak terhalang apapun.
Alih-alih membasahi tenggorokannya yang terasa kering, Calvin malah mendekat, memeluk tubuh polos Kinan posesif sesekali mencium tengkuk Kinan dengan sayang. Kemarin malam bukanlah mimpi, kemarin malam nyata, Kinan menyerahkan sendiri secara suka rela kepadanya.
Semalam adalah percintaan mereka yang hebat. Tidak ada paksaan, sama-sama sadar, sama-sama saling terpuaskan, Kinan mendesahkan namanya, begitu pula dengan dirinya.
Mengingat itu saja sudah membuat Calvin kembali ho*ny. Ciuman di tengkuk Kinan 'pun semakin intens. Menyesap kulit leher istrinya, ia membalik tubuh istrinya menjadi telentang. Mendekatkan bibirnya ke area leher Kinan dan bernafas disana, menciumnya begitu lembut dan mendayu. Menjilatnya bagaikan eskrim, Kinan 'pun tak terganggu akan hal itu.
Pria itu menyibakan selimut yang membungkus tubuh telanjang istrinya, Calvin sangat mengangumi pemandangan yang di suguhkan di depannya.
Tubuh Kinan yang sangat indah juga terdapat beberapa kiss mark yang berubah menjadi warna keunguan yang Calvin buat semalam. Nafsu Calvin kembali meninggi. Karena jujur saja, kemarin malam Calvin hanya melakukan sekali permainan, mengingat Kinan belum terbiasa menerima miliknya. Wajar saja jika pagi ini Calvin kembali ho*ny, tapi istrinya masih tertidur.
Pandangannya tertuju pada payudara bulat dan kenyal milik Kinan. Semalam ia tak memainkannya karna nafsu yang tak bisa di tahan, tapi sekarang hasrat ingin mencicipi payudara Kinan semakin besar.
Ia mendekatkan wajahnya, mencium aroma wangi tubuh Kinan. Tangannya ia bawa untuk membelai lembut payudara istrinya, bibirnya terus mencium payudara Kinan lembut.
Kinan terusik dari tidurnya, ia melihat suaminya sedang mencumbu payudara Kinan sebelah kiri. Dia melenguh kala cumbuan Calvin semakin intens. "Mash.."
Calvin mendongak, menatap Kinan dengan kilatan nafsu. Calvin mensejajarkan wajahnya, mengecup kening Kinan lama. "Maaf ganggu kamu tidur." Tangannya ia gunakan untuk mengelus pipi mulus istrinya.
Kinan yang di perlakukan seperti itu tentu saja senang, perasaannya menghangat. Ia menggeleng sebagai jawaban. "Mas, pengen ini sayang. Semalem ga di mainin." Payudara Kinan yang tak terhalang apapun di belai lembut. "-boleh ya?"
Tanpa persetujuan istrinya, Calvin mendekatkan bibirnya. Memainkan puncuk payudara istrinya gemas. Calvin bahkan dengan lihainya memainkan puting Kinan dengan lidah maupun giginya. Tangannya ia gunakan untuk meremas halus payudara Kinan dengan ibu jari yang menggoda puting Kinan yang sudah menegang. Wajah Calvin sudah sangat merah menandakan nafsunya yang sudah memuncak.
Kinan yang kurang mengantisipasinya langsung terpekik keras. Tangannya refleks meremas rambut Calvin. Bagaikan sebuah isyarat, Calvin lebih kuat lagi memainkan kedua payudara istrinya, membuat Kinan menjerit keenakan. Bibirnya terus melahap payudara istrinya, sesekali memainkan puting Kinan menggunakan giginya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
