Wang Yibo menolong Xiao Zhan untuk ke toilet. Saat Wang Yibo mendudukkan Xiao Zhan di closet duduk, dan akan pergi, Xiao Zhan tiba-tiba menarik tangan Wang Yibo. Wang Yibo berbalik dan memandang Xiao Zhan. Xiao Zhan menempelkan tangan Wang Yibo ke perut Xiao Zhan yang perlahan turun. Yang ternyata adik Xiao Zhan sudah menegang berdenyut, minta di rawat Wang Yibo. Otomatis wajah sampai telinga Wang Yibo memerah sempurna.
"Aku.. Kami... Merindukan sentuhanmu" kata Xiao Zhan sambil membelai perutnya. "Kau tidak merindukanku?"
"Kau hamil sayang. Aku takut melukai anak kita"
"Anak kita aman di dalam, sayang. Kemari. Bicaralah. Belailah seperti biasa" kata Xiao ZhanWang Yibo mendekati Xiao Zhan. Ia menciumi perut Xiao Zhan. Perut Xiao Zhan yang besar, membuat nafsu Wang Yibo membuncah. Wang Yibo melepas baju Xiao Zhan. Terlihat tubuh mulus dan putih Xiao Zhan.
"Bo, selama ini kau selalu membawaku ke toilet lalu pergi. Kau tidak pernah melihat tubuhku lagi. Saat aku ingin ganti pakaian, sudah kau siapkan di toilet. Kau memang membantuku mandi. Terkadang, tapi kenapa matamu tertutup. Aku awalnya bertanya, bagaimana mungkin dengan mata tertutup kau bisa tau letak apapun. Tapi kau hafal semua. Bo,, Kau tidak ingin melihat tubuhku karena aku gemuk? Atau karena aku tidak menarik lagi? Atau karena.... ?"
"Aku mati-matian menahan nafsuku! Aku tidak ingin melukaimu dan anak kita!" kata Wang Yibo
"Anak kita aman. Bo... Aku rindu... Aku merindukanmu. Aku tidak tau penyebab kau bisa menahan rutmu hari ini, tapi izinkanlah aku yang melayanimu" kata Xiao Zhan lalu mulai membuka seluruh celana Wang Yibo yang ternyata adiknya sudah membesar, menegang, dan berdenyut secara sempurna
"A.. Aku minum obat tadi Zhan. Aku tidak ingin melukaimu dan anak kita"
"Emnh,, kau diamlah" kata Xiao Zhan mulai mengulum adik Wang Yibo
"Ehmm... Ah... Sayang... Ehm... Aku rindu dirimu.... Ehmmmm... Sangat Xiao Zhan ku.. Aaahh.... Xiao Zhan ku. Jika kau beginihhh... Ahhhh... Akuhhh... Tidak kuattt... Ahhh"
"Tidak apa... Aku dan anak kita kuat" kata Xiao ZhanWang Yibo tidak menahannya lagi. Ia menggendong Xiao Zhan dan membawanya ke bath up. Wang Yibo mulai membuka semua sisa pakaian yang menempel di tubuh Xiao Zhan. Hingga terlihat tubuh Xiao Zhan yang putih, mulus dan perut yang membuncit karena sedang hamil.
"Sayangku. Aku merindukanmu. Sangat merindukanmu. Aku selama ini tidak berani memelukmu terlalu erat, takut jika melukai anak kita. Aku tidak berani menyentuhmu. Karena aku takut jika aku terlalu kasar. Sayangku. Kau indah sekali. Anakku. Maafkan papa. Papa sangat merindukan mama " kata Wang Yibo yang membelai seluruh tubuh Xiao Zhan.
Xiao Zhan tersenyum cerah "aku merindukanmu juga Yibo ku. Bobo ku. Aku ingin"
"Emn" Wang Yibo menegang adik Xiao Zhan. Ia mengulumnya hingga akhirnya cairan putih keluar dari adik Xiao Zhan dan di telan oleh Wang YiboWang Yibo membuka sisa seluruh pakaian yang ia pakai. Ia memindahkan Xiao Zhan ke kamarnya. Ia taruh Xiao Zhan ke atas tempat tidur secara perlahan. Ia mulai mencium bibir Xiao Zhan. Turun ke leher, ke puting dan sampai di perut buncit Xiao Zhan. Ia belai, ia ciumi penuh kasih sayang. Hingga turun lagi ke adik Xiao Zhan yang sudah menegang sempurna. Ia kulum, ia naik turunkan tangannya. Xiao Zhan menggelinjang, Xiao Zhan mendesah, ia tidak tahan lagi dan akhirnya meminta Wang Yibo untuk masuk ke lubangnya.
"Perlahan saja sayang. Anakmu ada di dalam. Jangan kasar. Oke" kata Xiao Zhan yang sebenarnya juga takut
"Emn"Wang Yibo memasukkan adiknya. Xiao Zhan melengguh. Ia merasakan sensasi aneh di lubangnya. Seperti lebih perih dari pada saat terakhir Wang Yibo menjamahnya.
"Ahhh... Perih Bo" kata Xiao Zhan
"Sakit? Apa sakit?" Tanya Wang Yibo menghentikan aksinya
"Majukan. Pelan" kata Xiao Zhan.Wang Yibo memajukan pantatnya perlahan. Tapi semakin lama semakin kencang. Xiao Zhan merasakan ada yang aneh dengan perut bagian bawahnya. Xiao Zhan keenakan tapi tangannya memegang perut bagian bawahnya. Rasanya seperti sebuah tekanan. Dan samar ia merasakan sesuatu yang bergerak di dalam perutnya. Xiao Zhan menangis. Wang Yibo tidak menyadarinya. Karena matanya terpejam. Hingga akhirnya mencapai klimaks. Wang Yibo membuka matanya. Ia sangat terperanjat saat tau Omega nya sudah menangis.
"Sayang... Zhanzhan.. Aku salah? Kau sakit? Apa yang sakit? Aku terlalu kencang? Maaf sayang"
"Bukan.. Bukan,, aku sangat merindukan perasaan seperti ini. Aku sangat merindukan dirimu Bo.. Di tambah, dia sangat aktif di dalam. Seperti tekanan dan puluhan kupu-kupu" kata Xiao Zhan sambil membelai perutnya
"Kau bahagia? Kau ingin lagi? Mama mu sangat senang" kata Wang Yibo ke perut Xiao Zhan
"Sayang... Anakku. Mama menunggu lama. Kalian kuatkan? Mama yakin kalian kuat" kata Xiao Zhan lalu menghapus air matanya
"Cukup sayang. Istirahatlah. Jangan paksakan dirimu" kata Wang Yibo lalu mencium kening Xiao Zhan lalu berbalik dan berjalan menjauhi Xiao ZhanXiao Zhan lalu menangis lagi. Kali ini ia marah. Ia melempar bantal yang ada di dekatnya sehingga mengenai Wang Yibo. Wang Yibo berbalik lagi dan melihat Xiao Zhan. Xiao Zhan kali ini menangis seperti anak kecil yang tidak di turuti keinginannya.
"Hai zi,, lihat papamu jahat. Papamu tidak sayang padaku. Hai zi, hanya kalian yang ku punya, lebih baik kita pergi dari sini" kata Xiao Zhan lalu berusaha ke pinggir ranjang
"Sayang. Apa yang kau lakukan? Aku jahat kenapa?"
"Kau tidak mau lagi" kata Xiao Zhan dengan tangisan tambah kencang
"Aku mau. Aku ingin. Tubuhmu yang indah. Wajahmu yang cantik, sensasi aneh yang kita dapat membuatku ingin dan ingin. Tapi aku batasi untuk mereka" kata Wang Yibo yang sudah menghampiri Xiao Zhan dan membelai lembut perutnya
"Aku tidak apa. Mereka juga tidak apa. Jika aku tidak kuat aku akan bilang. Ku mohon. Aku ingin... Lanjutkan Bo" pinta Xiao Zhan dengan nada suara manjanya
"Sayang, jika kau manja seperti ini. Tidak akan ku tahan lagi. kalian Kuatlah" kata Wang Yibo "Zhan ku. Jangan menangis lagi. Aku tidak bisa melihatmu terluka atau menangis" kata Wang YiboWang Yibo menciumi bibir, wajah dan leher Xiao Zhan. Xiao Zhan menikmatinya. Kecupan lembut dari bibir Wang Yibo. Tangan kiri Wang Yibo yang menahan tubuhnya sendiri agar tidak jatuh, tangan kanan Wang Yibo yang membelai perut Xiao Zhan, pantat Wang Yibo yang terus menggesekkan adiknya ke adik Xiao Zhan membuat seluruh tubuh Xiao Zhan geli.
"Yibo ku. Masukkan sayang. Aku ingin kau" pinta Xiao Zhan
"Sabar sayang" ujar Wang Yibo yang masih enak untuk membuat Xiao Zhan menggelinjang geli namun nikmat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zhan, Kau Keajaiban
RomanceXiao Zhan, seseorang yang sudah tidak sempurna sejak lahir. Sakitnya sejak lahir membuatnya lemah, dan sering sakit. Namun mengapa saat sakitnya sejak lahir sudah sembuh muncul hal lain yang membuatnya tidak bisa bangkit dan semakin menutup diri. In...