Happy Reading
****
Pukul 02.30
Seorang gadis cantik menggeliat terbangun dari tidurnya, gadis itu mengumpulkan kesadarannya kemudian membaca doa babgun tidur.
Gadis itu beranjak dari tempat tidurnya melangkah ke meja riasnya, ia mengumpulkan rambutnya dan mengikatnya jadi satu. Usai mengikat rambutnya, gadis itu berjalan ke kamar mandinya untuk cuci muka dan berwudhu.
Setelah selesai berwudhu gadis itu pergi ke musholla kecil yang teeketak di kamarnya, untuk melaksanakan sholat tahajud. Ia Menggelarkan sajadah kemudian memakai mukenah putih terusannya.
Allahuakbar.
Gadis sholat dengan khusuknya, usai sholat tahajud dua rakaat, ia mengambil tasbihnya untuk berdzikir dilanjut dengan berdoa, dan membaca Al Qur'annya.
Setelah membaca empat halaman gadis itu menutup mushafnya, kemudian menciumnya dan meletakkannya di tempat semula. Gadis cantik yang masih mengenakan mukenah putih itu melipat sajadahnya kemudian beranjak keluar dari musholla kecilnya.
Tanpa membuka mukenahnya, gadis itu berjalan ke balkon kamarnya. Gadis itu Membuka pintu balkon seketika udara dingin yang masih sejuk menerpa wajah cantiknya.
Gadis itu memejamkan matanya menikmati udara sejuk yang menerpa kulitnya, mulutnya komat-kamit berdzikir dengan tasbih yang tak terlepas dari tangannya.
Gadis berdiri seperti itu memandangi hiruk pikuk keindahan kota Jakarta selama 10 menit, kemudian masuk ke dalam kamarnya karena ada suara ketukan pintu.
Tok tok tok.
"Assalamu'alaikum Ay, ini Bunda," ujar seseorang dibalik pintu.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, iya tunggu sebentar Bun."
Gadis cantik yang dipanggil dengan sebutan 'Ay' berjalan kearah pintu dan membukanya.
"Ada sesuatu yang bisa Ay bantu Bun?" ujar setelah tiba didepan Tsamara一Bundanya.
Wanita setengah baya yang masih terlihat cantik itu tersenyum, kemudian menggelengkan kepalanya.
"Tidak, bunda hanya ingin membangunkanmu untuk tahajud."
"Ay sudah selesai sholat tahajud bun," ujar Ayyara seraya tersenyum manis.
"Maa syaa allah tabarakallah putri bunda." Tsamara menjawil hidung putrinya gemas.
"Bentar lagi adzan subuh, kita sholat berjamaah di musholla bawah ya."
Ayyara mengangguk. "Ashiapp bunda negara," ujar dengan gaya hormat sembari terkekeh.
Tsamara hanya terkekeh geli melihat putri semata wayangnya.
"Yasudah bunda mau membangunkan ke empat abangmu itu ya, barangkali mereka belom bangun," ujarnya kemudian berjalan menuju kamar abang-abangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYGHA
Roman pour AdolescentsIni tentang Ayyara Shaquella Azalea Zalfa El-fatih, gadis cantik yang terkenal dingin, cuek, juga tidak suka berinteraksi dengan kaum adam, kecuali pada keluarga juga para sahabatnya. Kata orang hidup Ayyara itu sempurna, terlahir sebagai anak bungs...