Pertama Kali

1 0 0
                                    

Dan akhirnya aku membenci tentang dua kenyataan. Pertama, kamu pergi. Dan kedua, kamu tidak mencoba untuk kembali.

____

Udah dua tahun berlalu semenjak kamu mutusin buat pergi dari keseharian ku.

Dan sampai sekarang aku bahkan ga tau apa yang sebenarnya membuatmu memilih pergi?

Apa karna kamu mulai bosan? Capek? Atau kamu udah ga penasaran lagi semua tentangku?

Entahlah.

Sebanyak apapun aku menebak-nebak, ga akan pernah ketemu jawabannya.

Kamu cukup tau, saat kamu memutuskan untuk pergi, saat itu juga untuk pertama kalinya aku menangisi seorang pria selain ayahku.

Oh iyaa cerita ini aku persembahkan untuk diriku sendiri dan kamu yang memilih pergi tanpa memberi alasan yang jelas.

***

Malam itu seperti biasa, aku menghabiskan waktu dengan membaca komik disebuah aplikasi hijau. Rutinitas yang ga berfaedah tapi terus aku ulang. Mungkin karna suntuk dengan semua tugas kampus dan masalah-masalah lainnya jadi aku butuh hiburan yang bisa aku dapatkan kapan aja. Yaitu dengan membaca cerita happy ending.

Yups aku ga suka cerita sad ending, karna aku bakalan kepikiran sampe berhari-hari dan itu ga enak banget.

Ting!

Sinar🌞

Kak Rara.

Iya kenapa nar?

Ada yang mau kenalan sama kakak

Ha? Siapa?
Kenalan mah tinggal kenalan aja

Tau tuh, dia malah minta tolong aku

Ohh yaudah suruh chat aja sendiri

Ga bisa
Dia kan ga ada nomor kakak

Eh iya ya😅
Maaf..maaf, yaudah kasih aja

Jadi boleh nih?

Boleh aja sih, nomor doang ini

Oke, bentar yaa
______________

Aku menutup ruang obrolan dengan Sinar, seseorang yang ku kenal melalui media sosial.

Untuk sebuah nomor yang seharusnya privasi, aku malah cukup mudah memberikannya ke siapa aja yang ingin berkenalan denganku.

Mungkin terlihat gampangan dimata orang lain tapi aku ga mau ribet hanya masalah nomor aja.

Membuka kembali aplikasi hijau yang sebelumnya ku tutup untuk membalas chat Sinar. Menyelami kembali kalimat demi kalimat yang ku baca sembari menikmati art yang memanjakan mata. Ini yang aku suka dari komik, art yang disuguhkan sedemikian menarik.

Terkait chat dari Sinar, bisa aja sih aku ga langsung membalasnya, tapi karna isi pesan tersebut cukup membuatku penasaran jadi aku langsung membalasnya.

Kira-kira siapa ya yang ingin mengajakku berkenalan?

Secara ruang lingkup pertemananku sempit, jadi agak heran dan sedikit takjub? Bisa-bisanya 'seseorang' itu ingin berkenalan denganku yang sama sekali ga menonjol di dunia ini.

Dia Leon NarendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang