Riona berlari menyusuri lorong rumah sakit tergesa gesa. Dia baru saja mendapatkan telfon darurat untuk melakukan operasi besar secara mendadak. Begitu riona memasuki ruang operasi, tubuh riona seakan mati rasa. Pasien itu... pasien yang akan ia operasi kali ini bukan lah orang sembarangan. Dan dia sangat mengenali pria yang saat ini tak sadarkan diri di ranjang pasien yang akan dia operasi.
Di tengah kekalutan, riona bisa melihat samar samar pria itu mulai sadar, padangan mereka saling bertubrukan, namun itu tak berlangsung lama, karena pria itu kembali tak sadarkan diri lagi.
“ dokter”
Panggil rekan riona sembari menepuk pundak wanita itu pelan.
“ ayo... kita tidak punya waktu lagi”
Ajaknya yang segera di angguki wanita itu setelah meredakan keterkejutannya.Beberapa jam kemudian, setelah proses operasi yang dinyatakan berhasil, pria itu segera di pindahkan ke ruang inap. Riona, wanita itu juga turut mengantar pria itu dan memasangkan beberapa alat yang menunjang kehidupannya.
Sejenak riona memperhatikan pria yang terbaring di ranjang pasien di depannya. Dia adalah dominic rayner velz. Pria menakutkan yang menjadi salah satu bucinnya amanda. Riona masih ingat bagaimana dulu kejam nya dominic terhadap dirinya saat ia tanpa sengaja menyinggung amanda.
Tangan riona terkepal erat, apa perlu sekarang ia membunuh pria ini. Lagi pula, dalam kondisi seperti ini dominic tidak akan bisa berbuat apapun kan??.
Riona menggeleng pelan. Tidak! Dia tidak bisa membunuh dominic, lagi pula itu menyalahi etiket kedokterankan. Sudahlah, dia hanya perlu mengobati bajingan ini setelah itu pergi. Yah... seharusnya seperti itu..
Tapi... apa yang terjadi sekarang??
“ riona... sudah lama kita ngak bertemu”
Apa koma 2 minggu bisa membuat otak dominic menjadi gila??. Sangat aneh rasanya melihat dominic yang dulu begitu jijik dan benci melihatnya, kini justru tersenyum lebar dan tampak bersahabat. Dimana ekspresi dingin dan datar yang biasa dominic tunjukkan.
“sepertinya otakmu terbentur sesuatu” tukas riona acuh sembari melangkah mendekat kemudian memeriksa ulang kondisi dominic.
“ tidak, aku baik baik saja”
“ ngomong ngomong, 16 tahun kita tidak pernah bertemu, kau terlihat semakin cantik”
Gerakan tangan riona yang memeriksa kondisi dominic terhenti. Dia menatap datar dominic dengan tangan yang ia masukkan ke saku jasnya.
“ sepertinya sesuatu terjadi di kepalamu, aku akan menyiapkan ruang X-ray untuk memastikan kondisi kepalamu. Setidaknya aku harus tau yang membuatmu menjadi aneh seperti ini”
Dominic menatap riona tak percaya.
“ riona... aku baik baik saja. Tidak ada yang aneh dengan kepalaku. Tubuhku hanya terasa sedikit lemas saja karena bangun dari koma, so..”
Dominic menghentikan ucapannya saat mendapati riona yang melihatnya tak percaya dengan sebelah alis yang terangkat heran.
“ ah.. sudahlah... lakukan saja apa yang kau mau..” Putusnya mengalah. Riona mengangguk
“ bagus, memang harus nya seperti itu. Istirahatlah, aku akan meminta orang untuk membawamu ke ruangan itu. Aku pergi dulu”
Dominic menatap kepergian riona dengan tatapan tak percaya. Namun sedetik kemudian ekspresi pria itu berubah setelah riona benar benar keluar dari ruanganny
“ sudah cukup aku membiarkanmu bebas riona...kali ini tidak akan lagi. Tidak akan aku biarkan siapapun mengambilmu dari ku”
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden character
Fantasygabriella, karakter yang tak pernah di sebutkan dalam novel. yang hanya ingin hidup tenang tanpa terlibat apapun dengan urusan para tokoh. tapi bagaimana jika masalalu orang tuanya memaksa gadis itu ikut campur. apakah dia akan tetap pada pendiriann...