The Way To Protect The Female Lead's Older Brother [2] [TAMAT]

Bab 227

Beri Penghargaan Kepada Penerjemah Dengan Klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih.

Cerita Sampingan 4. Pengabaian yang agak tidak sehat: penyakit umum tokoh protagonis laki-laki dalam novel roman.

Suatu hari aku membuka mata dan dunia telah berubah.

'Kenapa aku disini?'

Struktur ruangan yang tercermin dalam pandanganku yang berkedip - kedip entah bagaimana sudah tidak asing lagi.

Segera setelah aku menyadari bahwa ini adalah kantor Lant, aku melompat.

'Apa, kenapa aku tergeletak di mejaku?'

Bahkan tempatku tidur ada di atas meja di kantor Lant.

Dalam sekejap, hati menjadi dingin.

Satu-satunya hal yang baik adalah aku adalah satu-satunya orang di sini saat ini, jadi tidak ada yang menyaksikan pemanjaan diriku.

Tapi bagaimana aku bisa membuka mata dalam situasi yang begitu mencengangkan, aku tidak mengerti sama sekali.

Tapi kamu bisa memikirkannya nanti.

Pertama-tama, aku buru-buru turun ke bawah meja.

Kemudian, ketika sesuatu menendang kakiku, aku melihat beberapa buku besar terjatuh ke lantai.

Apa, aku tidak ingat, tapi apakah aku mengacaukannya?

Aku tidak punya waktu, jadi aku memikirkannya sebentar, dan aku segera mengambil yang jatuh dan menaruhnya di rak buku terdekat.

Selain itu, tidak ada jejak lain yang sepertinya aku tinggalkan.

Faktanya, aku bahkan tidak punya waktu untuk melihat sekelilingku dari dekat.

Jadi, tanpa menyentuh apa pun lagi, aku segera keluar dari kantor Lant.

* * *

Untungnya tidak ada pelayan yang aku temui di luar kantor.

Mungkin karena aku gugup di dalam kamar, tapi aku merasakan keringat dingin di punggungku.

Aku tidak tahu kapan aku akan bertemu orang lain, jadi aku mengatur ekspresiku seperti biasa, tapi kepalaku bingung.

Tidak peduli seberapa keras aku berusaha, aku tidak dapat mengingat bagaimana aku bisa sampai di kantor Lant, dan apa yang aku lakukan di sana sampai aku tertidur.

Tetap saja, setelah berjalan beberapa saat, seseorang yang baik muncul di hadapanku.

Itu adalah Emily.

Aku berjalan sedikit lebih cepat ke arahnya. Emily juga menatapku dan membuka mulutnya.

"Saya sedang dalam perjalanan untuk menjemput anda, wakil kepala Roxa....."

"Emily, dimana ayahku sekarang?"

Pertama-tama, aku meminta untuk mencari tahu keberadaan Lant.

Dan saat aku berjalan melewati Emily, dia mengikutiku seperti biasa.

Aku harus mencari tahu mengapa aku pergi ke kamarnya untuk menghindari kemungkinan pertanyaan.

Jika aku dipanggil oleh Lant untuk mampir ke kantor, Aku akan punya alasan jika aku tertangkap, tetapi jika tidak, aku harus menyembunyikan fakta bahwa aku telah menyelinap ke dalamnya.

"Ya.....? Maaf. Saya rasa saya salah dengar, bisakah Anda mengatakannya lagi?"

Namun, pada kesempatan yang sangat jarang, Emily tidak langsung menjawab dan menanyaiku.