"Akhh. Awwhhhs aduhhh" Thania kaget saat sedang membuka kain abu-abu tersebut lantaran ia tiba-tiba tertampar oleh batang penis Gibran yang keluar menjulang dengan gagah nya. Keras bagian itu sudah keras."Aawwwhss aww.. Thaniaaa ada apaaaahh" Gibran pun juga meraung karena intinya seperti mengenai bagian lain yaitu wajah dari sang tunangannya itu.
"Mas izinin Thania ya mas.." Tanpa menunggu jawaban dari Gibran Thania dengan perlahan memegang Batang keras milik Gibran tersebut,
"Akkhhh Thaniaaahhh adaa ap—sshh ahh"
Thania menggerakan tangannya ke atas dan kebawah secara perlahan pada benda tersebut.
"Akkhhhh Thannniii—hh"Thania menghentikan gerakan itu "Thanniahh kenapa enakhh nya udaa berhentiih",
"Sabar sayang, Thania lepasin ini dulu biar mas nyaman" Thania melepaskan tuntas celana yang tadi menggantung di bawah kaki Gibran, lalu Thania juga menurunkan kain abu-abu milik lelaki itu. Sekarang Gibran sudah telanjang bulat karena ulah Thania.
Gibran yang penasaran pun sedikit mencondongkan kepala nya kedepan dan melihat apa yang terjadi, ia tidak menyangka jika alat pipis nya akan berdiri setegak itu dan mungkin ia rasa alat pipis nya itu sudah tidak terasa sakit lagi setelah apa yang dilakukan Thania terhadap Gibran tadi, gibran masih mau kenikmatan itu lagi rasanya. Gibran malu akhirnya ia tarik selimut putih berbahan katun milik Thania yang terlipat di pojokan atas kasur tanpa izin terlebih dahulu kepada pemilik selimut.
"Thania Gibran malu"
Thania yang mendengar itupun tertawa pelan tanpa ketahuan oleh Gibran karena tunangan yang ada di depannya ini terlihat gagah dan imut dengan benda tersebut namun terlihat lebih imut lagi ketika Gibran menyelimuti dirinya sendiri dengan selimut milik Thania, Tunangannya itu sudah terlihat seperti bayi karena Gibran menyelimuti dirinya sendiri sampai hidung karena terlalu malu, Gibran kira Thania sekarang hanya sedang berdiri kebingungan, padahal Thania sedang menutupi tawa nya dengan tangannya."Jangan tidur dengan seperti ini sayang, coba mas pindah ke tengah kasur" Gibran yang mendengar ini pun akhirnya memindahkan dirinya kekasur tanpa memperbolehkan selimutnya bergeser yaitu dengan cara ia tarik selimutnya bersamaan dengan pergerakan badannya yang berpindah,
Lucuuu, gemass dan imuttt batin Thania melihat kejadian ini, entah itu adalah pujian keimutan atau nafsus Thania yang sedang merajalela."Sudah Thania" Thania makin dibuat gemass dengan tingkah laku Gibran karena lelaki ini memberi aba-aba siap bahwa dirinya sudah berada di posisi yang Thania suruh.
Perlahan Thania berjalan ke arah depan kasur nya. Thania berdiri di depan kasur, lurus berhadapan sambil menatap mata Gibran yang bingung apa yang akan di lakukan Thania, padahal dari tadi Thania melihat jendolan inti Gibran yang berdiri dengan tegak bahkan selimut yang menutupi nya pun ikut menonjol dengan tegak melapisi inti Gibran.
"Tutup mata"
"Baik" Gibran menutup mata, entah mengapa ia jadi menurut terhadap perkataan Thania.
Perlahan Thania masuk ke dalam selimut dari arah bawah kaki Gibran. Gibran tidak mengetahui itu, Gibran hanya merasa ada pergerakan di bawah nya.
Thania merangkak melewatkan penis Gibran yang menonjol itu sampai kemeja nya bergerak tidak sengaja menggesek milik Gibran"eeuggh..shhh",
————
Hayooo mau kemanaa kaliann..
Jangan lupa vote guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Polos ku (21+)
RomantizmSuami Polos ku 21+ || GibranThania ___________________________________ Thania anak tunggal pengusaha yang haus akan sex dengan sex toys kesayangannya tiba-tiba dijodohkan dengan Gibran seorang lelaki berumur 27 tahun anak kerabat dekat daddy nya, na...