-4-

1.4K 225 16
                                    

Makanan sudah terhidang namun tidak ada satu pun dari mereka yang mula memakan makanan itu.

"Sayang, kenapa hurm?" Tanya Jisoo

Hanjoo mendengus "Aku fikir kamu bakalan membawa aku makan malam ke tempat yang romantis tapi kamu hanya membawa aku makan malam di restaurant biasa saja huh!?" Marahnya.

"Aku sering ke restaurant ini sama keluarga aku. Almarhum Daddy suka banget sama makanan di restaurant ini" ujar Jisoo.

"Terus aku harus suka juga sama apa yang almarhum Daddy kamu suka?"

"Bukan seperti itu maksud aku. Aku hanya kangen sama Daddy makanya aku membawa kamu kesini"

Hanjoo tetap diam. Dia sama sekali tidak menatap Jisoo membuatkan cowok itu menghela nafasnya dengan kasar "Okay, aku minta maaf. Aku janji, nanti aku akan membawa kamu ke tempat yang lebih bagus. Tapi malam ini kita makan disini ya. Lagian, makanannya juga sudah sampai" bujuk Jisoo.

"Tapi kamu harus dihukum" ujar Hanjoo.

"Iya sayang, aku mengerti" sahut Jisoo meletakkan satu kartu atm nya diatas meja. Seperti biasa, kalau Hanjoo lagi marah atau ngambek, Jisoo harus mengeluarkan uangnya namun cowok itu sama sekali tidak mempermasalahkannya.

"Nah gini dong. Thanks sayang. Love you" dengan senang hati Hanjoo mengambil kartu atm itu.

"Love you too" sahut Jisoo.

















*
*

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi dan Jisoo berjalan memasuki perusahannya dengan wajah datarnya.

"Yeri" panggil Jisoo.

"Iya Mr Ji?" Sahut Yeri, salah satu karyawan Jisoo.

"Dimana Rose? Ini sudah jam kerja bukan?" Tanya Jisoo datar.

Yeri menelan ludahnya dengan kasar "M-maaf Mr Ji. Sepertinya Rose belum tiba"

"Nanti bilang sama dia untuk keruangan saya!" Arah Jisoo berjalan memasuki ruangannya.

"Rose-ah. Kamu dimana si" gumam Yeri yang khawatir kalau Rose akan dimarahi oleh sang atasan.

Beberapa menit kemudian, tibalah Rose dengan nafas ngosan ngosan.

"Rose, akhirnya kamu tiba" ujar Yeri bernafas lega.

"Apa Mr Ji sudah tiba?" Tanya Rose dengan nafas yang memburu.

"Sudah dan dia meminta kamu untuk keruangan dia sekarang" ujar Yeri.

"Ya Tuhan" gumam Rose ketakutan. Setelah meletakkan tas nya di bangku, Rose berjalan menuju keruangan Jisoo.

Tok tok tok

Setelah mendapat sahutan, dia langsung membuka pintu ruangan itu dan memasukinya.

"A-apa Mr Ji memanggil saya?" Tanya Rose gugup.

Brakkk

Cewek itu terlonjak kaget ketika Jisoo menggebrak meja kerjanya "Kenapa kamu telat!?" Sentak Jisoo.

Rose menunduk takut "M-maaf Mr Ji. T-tadi saya ketinggalan bus" sahutnya

"Saya tidak menerima alasan kamu! Kamu itu sekertaris saya, seharusnya kamu harus tiba lebih awal dari saya! Apa kamu fikir kamu bisa seenaknya saja gara gara kamu sekertaris saya hah!?"

"Maaf Mr Ji. Saya tahu saya salah" sahut Rose menahan tangisannya.

Jisoo menghembuskan nafasnya dengan kasar "Kamu harus dihukum!"

Rose sontak mendongak menatap sang atasan "M-maksud Mr Ji?"

Brukkk

Dengan kasarnya Jisoo melemparkan satu berkas didepan Rose "Siapkan kerja itu dengan segera! Kamu lembur saja malam ini! Jangan pulang sebelum kamu menyiapkan kerja itu!"

"Tapi Mr Ji-"

"Kamu mau saya pecat?" Potong Jisoo.

Rose menggeleng dengan cepat "Tidak Mr Ji! Maafkan saya. Saya akan menyiapkan kerja ini dengan segera" ujarnya bergegas mengambil berkas itu.

"Sekarang, keluar dari ruangan saya dan nanti jam makan siang, kamu ikut saya meeting diluar!"

"Baiklah Mr Ji. Saya permisi" setelah membungkuk sopan, Rose berganjak keluar dari ruangan itu.

Hah~ benar benar membuatkan mood nya hancur.
















Setelah jam makan siang tiba, Jisoo bersama Rose akhirnya berganjak pergi ke perusahan pesaing mereka. Ini pertama kalinya Rose menaiki mobil bersama Jisoo dan suasananya memang canggung.

"Kita akan makan siang setelah selesai meeting" ujar Jisoo datar.

"Baiklah Mr Ji" sahut Rose.

"Kaku amat" cibir Jisoo.

Rose melotot. Heol! Bukankah selama ini cowok itu yang bertingkah kaku? Ck, dasar tidak sadar diri.

"Maaf" ujar Rose

Jisoo memilih untuk diam dan fokus menyetir.















"Seperti yang Tuan Bae bilang, perusahan saya yang akan mengambil project di Busan itu" ujar Jisoo.

Jaehyun, sosok pesaingnya itu menatapnya dengan serius "Kamu yakin? Asal kamu tahu, project di Busan itu sudah lama menjadi incaran perusahan saya"

"Kamu meragukan perusahan saya?" Datar Jisoo.

Jaehyun terkekeh kecil "Santai saja Tuan Kim. Saya hanya bercanda" ujarnya "Baiklah. Saya tidak akan ikut campur sama project itu tapi ada syaratnya"

"Apa syaratnya?" Tanya Jisoo tanpa basa basi.

"Sepertinya saya jatuh cinta sama sekertaris Tuan Kim. Apa Tuan Kim bisa memberikan dia untuk saya?"

Rose menelan ludahnya dengan kasar. Apa apaan si tuh cowok. Baru saja ketemu malah minta yang aneh aneh.

Jisoo menatap Rose yang juga menatapnya. Dengan segera Rose menggeleng dan berharap agar Jisoo tidak menerima tawaran itu.

"Baiklah Tuan Jung" sahut Jisoo membuatkan Rose kaget.

Secara tiba tiba Jisoo bangkit "Kamu ambil saja project di Busan itu dan jangan pernah mengganggu sekertaris saya!" Tegasnya "Ayo Rose"

Dengan buru buru Rose bangkit dan menyusul Jisoo yang sudah berlalu pergi dari sana. Ah, dia benar benar terharu dengan tingkah Jisoo yang mempertahankan dirinya itu.













  Tekan
   👇

Mr Ji, I Love You✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang