" jihan, penyesalan tanpa adanya tindakan hanya akan membuatmuakan lebih bertambah menyesal " ucap ayah, itulah kata-kata yang sering ayah bilang kepada jihan.
JIHAN, lahir dikeluarga yang sederhana yang sederhana, dia duduk dibangku kelas 5 SD, dia anak pertama dari 4 bersaudara, Olivia, annie dan rangga, itu adalah nama adik-adiknya jihan, mereka hidup dengan kedua orangtua dikeluarga yang harmonis, bahagia seperti ayam berkokok dipagi hari tanpa ada yang ganggu.
Suatu hari orangtua mereka mendapatkan undangan ke suatu acara saudaranya, hari itu bertepatan dipagi hari pukul 09:00 WIB, orangtua mereka akan pergi untuk memenuhi undangan itu
," jihan !!, ibu dan ayah akan pergi ke acara di tempat saudara" teriak ibu yang ingin pergi ke acara saudaranya,
"iya !! " ucap jihan yang sedang duduk di sofa sambal menatap siaran TV, kemudian ibu dan ayahnya meninggalkan rumah.
Cuaca yang cerah dan sejuk, suasan yang tenang, buat jihan mangantuk di sofa, perlahan mata jihan tertutup karena ngantuk yang dasyat, 4 jam kemudian, jihan dibangunkan oleh seseorang , matanya terbuka perlahan-lahan, dan melihat orang bertopeng hitam yang sedang menodongkan pistol ke kepala jihan,
" apa ini !!, siapa mereka " pikir jihan,
jihan melihat adik-adiknya yang sedang diikat kedua tangan adik-adiknya, jihan bangun dari sofa ,
" tangan kebelakang !!" ucap salah satu perampok dengan menodongkan pistol kek kepala jihan
" dimana harta punya orangtua mu ? " Tanya perampok,
Jihan yang siswi kelas 5 SD tidak mengetahui apa-apa tentang harta orang tuanya,
" aku tidak tahu " ucap jihan dengan ketakutan,
" Hah, itdak tahu !! " teriak perampok, kemudian perampok membuat kesepakatan dengan jihan,
"bawalah kepadaku harta yang terlihat berharga, dalam 10 menit, jika tidak nyawa adikmu akan kuhabisi " ucap perampok, jihan yang polos tidak mengetahui dimana letak harta itu,
" satu nyawa 10 menit, adikmu ada tiga, berarti 30 menit," ucap perampok,
" jika dalam 30 menit, tidak ada barang yang berharga maka nyawa adik-adikmu akan kuhabisi !! " ucap perampok,jadi inilah kesepakatan yang dibuat oleh perampok,
" sekarang, cepat !!" teriak perampok, jihan pun berlari untuk mencari barang yang berharga. 7 menit kemudian, jihan kembali ke tempat perampok dengan tangan kosong,
" hah !! tidak ada, cari lagi ! " ucap perampok,
" kamu ingin adik mu mati " sambung perampok,
jihan pun terus mencari, beberapa menit kemudian, terdengar suara tembakan, " Dorr ! " jihan terjatuh karena mendengar suara itu, jihan langsung kembali ke tempat adik-adiknya, jihan tercengang melihat darah yang mengotori lantai,
" Olivia...!! " teriak jihan,
"woi!! Kau ingin adikmu mati lagi ? hah !! " ucap perampok yang kesal karena jihan tidak membawa apa-apa, jihan langsung mencari apa yang menurutnya berharga, dengan kepanikan dan ketakutannya membuat jihan tidak sanggup untuk berlari lagi, jihan menaiki tangga menuju lantai dua, didepan pintu kamar, terlihat wajan yang besar dan mahal,
" aku akan membawa ini " ucap jihan mengangkat wajan itu,
" ini teralu berat !!" ucap jihan, jihan menyeret wajan menuju tangga, waktu telah berlalu 15 menit, jihan turun dari tangga dengan membawa wajan yang berat, ditangga jihan terpeleset karena tidak sanggup lagi untuk mengangkat wajan, jihan jatuh bersama wajan,
" plaakk !! " suara wajan pecah, jihan pun pingsan.
15 menit berlalu, jihan terbangun, dan merangkak ke tempat adik-adiknya, tetesan air mata yang keluar dari mata jihan, karena melihat darah yang berwarna merah mengotori lantai,
" Olivia..!!, annie..!!, rangga..!" teriak jihan yang merasa bersalah karena tidak menyelamatkan adik-adiknya.
5 menit kemudian, suara mobil polisi datang menuju rumah jihan, polisi menyelidiki apa yang telah terjadi di keluarga jihan, polisi yang ingin mengintrogasi jihan, namun jihan hanya anak yang kecil yang berumur 11 tahun, 2 jam kemudian, orang tua jihan pulang dengan wajah yang sedih karena mendapat kabar bahwa anak mereka telah dibunuh kecuali jihan,
" jihan !" teriak ibunya, yang langsung memeluk jihan,
"ibu , ayah !! " ucap jihan yang ketakutan,
"maafkan jihan, jihan tidak bisa menyelamatkan mereka!" ucap jihan sambil memeluk ibunya,
" ini bukan salah mu nak!!" ucap ibunya yang sedang menenangkan jihan.
Sore telah berlalu, Jihan hanya termenung mengingat kejadian tadi siang, jihan hanya berpikir bahwa dia yang bersalah, karena tidak menyelamatkan adik-adiknya. Bahwasanya Ketakutan hanya sementara tapi Penyesalan selamanya.
-----------------------------------------------------------
cerita ini diciptakan oleh salah satu teman terbaik saya :Dig: sofiansuri15
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyesalan tanpa tindakan
Short Story"Penyesalan Tanpa Tindakan", Jihan, seorang siswi kelas 5 SD, harus menghadapi perampokan rumah saat orangtuanya sedang pergi. Jihan dipaksa untuk mencari barang berharga dalam waktu 30 menit, jika tidak nyawa adik-adiknya akan diambil. Meskipun Jih...